Extrinsic Motivation: Definisi, Tipe, dan Tingkat Efektivitasnya
Isi Artikel
Motivasi biasanya jadi alasan yang mendasari tindakan/kebiasaan. Ada motivasi yang datang dari dalam diri atau intrinsic motivation dan yang dari luar disebut extrinsic motivation.
Tergantung pada situasi, motivasi ini dapat memberikan dampak yang positif sekaligus negatif.
Terkadang extrinsic motivation atau motivasi dari eksternal bisa berupa reward dan promosi untuk memotivasi pekerja.
Namun, bisa jadi tanpa motivasi tersebut, seorang pekerja tidak akan kerja dengan 100 persen atau maksimal.
Nah, apa itu extrinsic motivation dan bagaimana penerapannya? Simak rangkuman Glints di bawah ini, ya!
Definisi Extrinsic Motivation
Dikutip Very Well Mind, extrinsic motivation adalah motivasi yang didorong oleh imbalan/reward eksternal.
Imbalan ini dapat berupa uang atau gelar dan popularitas. Medical News Today mengatakan, bentuk extrinsic motivation bisa positif seperti imbalan dan hadiah serta negatif seperti hukuman.
Contoh extrinsic motivation yang paling umum adalah saat kamu dibayar untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Terkadang seseorang mengandalkan extrinsic motivation untuk tetap melanjutkan suatu pekerjaan meskipun ia tidak merasa puas dan senang.
Riset tahun 2020 yang dimuat dalam Contemporary Educational Psychology Journal mengutip dari Medical News Today mengatakan bahwa terlalu banyak extrinsic motivation dapat mengganggu proses kerja dan mengurangi motivasi internal.
Tipe-Tipe Extrinsic Motivation
Menurut Professional Leadership Institute, berdasarkan konteks kemunculannya, berikut adalah empat tipe atau kategori extrinsic motivation:
1. External regulation
Terkadang kamu bekerja keras untuk sesuatu karena adanya faktor kebijakan yang memberikan reward secara spesifik.
Motivasi ini datang karena adanya kompetisi juga kebijakan untuk memberikan imbalan itu sendiri. Contohnya, keberhasilan campaign-mu “dibayar” dengan promosi naik jabatan.
2. Introjected regulation
Extrinsic motivation jenis ini adalah motivasi yang berasal dari tekanan, rasa bersalah, dan keinginan untuk mendapatkan validasi.
Introjected regulation dalam extrinsic motivation bisa terjadi secara sadar maupun tidak sadar.
Contohnya, kamu secara tidak sadar menyelesaikan pekerjaan rekan kerja yang sebelumnya membantumu saat cuti.
Atau, kamu mengerjakan tugas dari atasan setelah mendapat ancaman potong gaji.
3. Regulation through identification
Seorang pekerja biasanya juga akan memiliki tujuan eksternal yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu.
Visi dan tujuan yang dimiliki individu adalah kunci untuk membentuk extrinsic motivation tipe ini.
Contohnya, kamu melewatkan waktu untuk hangout karena sedang dalam proses sertifikasi keahlian, jadi kamu harus belajar dan mengerjakan proyek.
4. Integrated regulation
Integrated regulation adalah jenis extrinsic motivation yang paling baik.
Motivasi ini datang dari pemahaman mendalam tentang apa yang kamu kerjakan. Hal ini membuat kamu lebih berkomitmen kepada pekerjaan.
Pro dan Kontra Extrinsic Motivation
Mengutip Psych Central, penggunaan extrinsic motivation ini memiliki pro dan kontra, yaitu:
Pro
Extrinsic motivation adalah jenis motivasi yang membantu kamu untuk mengubah kebiasaan dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
Jenis motivasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan fokus dan ingatan.
Kontra
Walaupun memiliki manfaat untuk mengubah kebiasaan, sayangnya perubahan kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa menyertakan passion atau bakat.
Seseorang yang menerapkan motivasi dari luar cenderung hanya melakukan sesuatu karena imbalan yang bersifat sementara atau jangka pendek.
Menerapkan extrinsic motivation secara terus menerus tanpa meningkatkan intrinsic motivation adalah salah satu penyebab kamu kehilangan sense of purpose atau tujuan hidup/karier.
Tingkat Efektivitas Extrinsic Motivation
Melansir Healthline, extrinsic motivation mungkin efektif untuk meningkatkan produktivitas dan mengubah kebiasaan bagi sebagian orang.
Misalnya di tempat kerja, mungkin anggota timmu jadi termotivasi dengan imbalan jalan-jalan gratis jika proyek berjalan dengan lancar.
Namun, bagi orang lainnya, mereka lebih termotivasi saat mendapatkan manfaat yang bernilai untuk diri sendiri.
Nah, seberapa efektif extrinsic motivation?
Efektif untuk jangka pendek
Extrinsic motivation adalah jenis motivasi paling efektif jika digunakan untuk menghadapi suatu tantangan atau kompetisi.
Sedangkan, tingkat efektivitas tersebut juga akan dipengaruhi oleh jenis serta manfaat dari imbalan yang diberikan.
Contohnya, kamu dan tim terus-menerus mendapatkan reward berupa jalan-jalan setiap proyek berhasil.
Saat pertama kali imbalan itu diterima, mungkin masih menyenangkan dan memotivasi untuk proyek berikutnya.
Namun, lambat laun, kalian akan kehilangan motivasi untuk mengerjakan proyek dengan maksimal karena hadiah yang itu-itu saja.
Efek overjustification
Alhasil, imbalan tersebut justru mengikis ketertarikan dan motivasi untuk bekerja.
Hal ini disebut dengan overjustification.
Jadi, tingkat efektivitas extrinsic motivation bukan ditentukan berdasarkan seberapa besar imbalannya.
Lebih dari itu, nilai, manfaat, dan keberagaman imbalan yang diterima akan memengaruhi motivasi seseorang.
Itu dia informasi tentang extrinsic motivation yang perlu kamu ketahui. Apakah kamu pernah menerapkan motivasi ini?
Extrinsic motivation bisa meningkatkan produktivitasmu asal digunakan dengan bijak.
Selain imbalan atau hadiah, apa lagi yang biasanya membuatmu lebiiih produktif bekerja?
Yuk, temukan ragam alasan, tips, trik, dan cara untuk meningkatkan motivasi juga produktivitasmu!
Glints sudah siapkan ragam artikel yang bisa kamu dapatkan dan baca dengan klik tombol di bawah.