10 Etika Bahasa Bisnis yang Bantu Kamu Jaga Hubungan Profesional
Isi Artikel
Etika bahasa bisnis menunjukkan sikap profesionalitas ketika berhadapan dengan klien, rekan kerja, dan investor.
Etika bahasa bisnis juga digunakan dalam ragam cara komunikasi, baik secara tatap muka, email, atau telepon.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan etika bahasa bisnis.
Simak rangkuman Glints berikut ini!
Etika Bahasa Bisnis
1. Memperkenalkan diri
Melansir Petrombudsman, ketika menghubungi atau bertemu orang baru, kamu harus memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Apabila bertemu secara langsung, berikan jabat tangan seraya menyebutkan nama. Lalu, ingatlah nama lawan bicara.
Selain itu, orang baru atau klien bukanlah sahabatmu, jadi jangan sembarangan memberikan mereka nama panggilan yang baru, ya.
Jika kamu lupa atau namanya sulit diucapkan, mintalah mereka untuk mengulangi penyebutan namanya lagi.
Kamu juga tidak ingin, kan, dipanggil dengan nama yang sembarangan.
2. Gunakan sapaan
Ketika bertemu orang lain, baik yang sudah kamu kenal atau belum, gunakanlah kata sapaan pada mereka.
Misalnya dengan kata Bapak, Pak, Ibu atau Bu yang diikuti dengan namanya.
Hal ini menunjukkan sikap hormat dan sopan baik pada klien, rekan kerja, maupun investor.
3. Intonasi dan kata
Menurut Small Business, jangan pernah menggunakan nada tinggi, menghina atau mencaci manajemen maupun rekan kerja kamu.
Apalagi sampai menggunakan kata-kata kasar. Hal ini tentu akan merusak reputasi kamu.
Sebab, kantor bukan tempat untuk melampiaskan keluhan.
Apalagi jika disampaikan lewat email pribadi, maka dapat dijadikan bukti bahwa kamu tidak profesional.
Kamu juga mungkin akan disanksi oleh kantor. Oleh karena itu, hindari subjek percakapan yang sensitif dan intim di kantor.
Termasuk juga topik yang terkait politik, situasi keuangan, atau keyakinan/agama.
4. Bahasa tubuh
Bahasa tubuh memengaruhi komunikasi dengan orang lain. Dalam etika bahasa bisnis, postur tubuh yang baik akan meningkatkan cerminan profesional diri kamu.
Ketika berkomunikasi, pertahankan kontak mata dengan lawan bicara dan jangan bungkuk.
Berikan jarak dalam berbicara dengan lawan bicara. Hindari sentuhan yang tidak perlu.
Mungkin kamu tidak keberatan jika seseorang menyentuh tanganmu saat berbicara, namun tidak semua orang merasa nyaman.
5. Selalu tepat waktu
Menurut Toggl, selalu tepat waktu akan meningkatkan semangat diri sendiri bahkan tim pada kantor.
Tepat waktu juga berarti menghargai mereka yang meluangkan waktu buat bertemu dengan kamu, lho.
Jadi, ketika kamu terlambat, secara tidak langsung kamu menunjukkan sikap tidak menghormati, kurang memiliki manajemen waktu yang baik, dan tidak bisa berkomitmen.
Maka, jangan sampai terlambat dari jadwal janjian bertemu. Apabila kamu telat, setidaknya berikan kabar pada orang lain.
6. Menggunakan speakerphone
Ketika berkomunikasi melalui telepon dan kamu ingin menggunakan fitur loudspeaker, mintalah izin terlebih dahulu.
Sebab, apabila telepon di-loudspeaker, tentunya pembicaraan dapat didengarkan oleh orang lain.
Jika lawan bicara keberatan, jangan menggunakan loudspeaker secara diam-diam.
7. Jaga ruang kerja tetap rapi dan bersih
Jangan biarkan meja atau ruang kerja berantakan dan kotor.
Bayangkan jika ada klien potensial datang secara mendadak ke kantor kamu dan melihat meja yang berantakan.
Klien akan ragu melihat kemampuan kamu. Sebab first impression kemampuan bekerja dapat dilihat melalui ruang kerja.
8. Memotong pembicaraan
Melansir Smart Company, etika bahasa bisnis selanjutnya ialah jangan memotong atau menginterupsi saat seseorang sedang berbicara.
Tunggulah hingga lawan bicara selesai atau ketika sesi bertanya dibuka.
Menyela pembicaraan bahkan tanpa meminta maaf merupakan sikap yang kasar dan tidak sopan.
9. Tidak lupa berterima kasih
Berterima kasih kepada seseorang merupakan wujud kesopanan yang paling sederhana.
Ucapan terima kasih kepada rekan kerja akan meningkatkan rasa hormat dan komunikasi yang baik dalam bekerja.
10. Menggunakan bahasa formal
Etika bahasa bisnis yang terakhir ialah, ketika berkomunikasi, gunakan tata bahasa yang formal.
Hal ini termasuk dalam berkomunikasi melalui tulisan. Gunakan kalimat lengkap dan periksa ejaan sebelum mengirimkan surat atau email.
Jangan gunakan bahasa gaul atau emoticon pada topik pembahasan yang serius.
Itulah 10 etika bahasa bisnis yang bisa kamu pelajari dan praktikkan.
Jangan sampai hanya karena kesehatan dalam komunikasi, klienmu malah batal kerjasama atau jadi punya masalah dengan atasan.
Nah, masih ada ragam etika tempat kerja yang wajib kamu ketahui, lho.
Tenang, Glints sudah mengumpulkan ragam artikel soal etika tempat kerja, yuk, klik di sini untuk temukan dan baca selengkapnya.