13 Engagement Metrics Terpenting untuk Digital Marketing

Tayang 19 Feb 2022 - Dibaca 11 mnt

Agar mengetahui seberapa sukses strategi digital marketing-mu, pastikan kamu sudah punya engagement metrics untuk jadi tolok ukurnya.

Dengan adanya engagement metrics, kamu juga bisa mengetahui bagaimana konsumen berinteraksi dengan campaign atau strategi yang berjalan.

Tak hanya itu, memahami metrics pun dapat membantumu mengevaluasi strategi digital marketing jadi lebih baik lagi.

Makanya, Glints akan menjelaskan 13 metrics yang umum digunakan di dunia digital marketing. Simak, yuk!

Mengapa Engagement Metrics Diperlukan Perusahaan?

engagement metrics digital marketing

© Pexels.com

Dalam digital marketingengagement metrics membantu perusahaan untuk memahami bagaimana user berinteraksi dengan website-nya.

Dengan memahami pandangan konsumen dan kebiasaan interaksinya, perusahaan juga dapat:

  • menyesuaikan desain web-nya untuk meningkatkan user engagement
  • memperbesar kesempatan konsumen membuat pembelian dari website
  • mengoptimasi website-nya untuk menarik user baru
  • mendorong orang untuk mengunjungi website dan menghabiskan waktu di sana
  • mengubah viewers jadi konsumen

Engagement Metrics untuk Digital Marketing

Mengutip Indeed, berikut adalah metrik-metrik untuk mengukur kesuksesan sebuah strategi digital marketing.

1. Pageviews

© Pexels.com

Metrik paling umum yang diukur dalam digital marketing adalah pageviews. 

Dengan pageviews, kamu jadi mengetahui traffic ke webpage atau halaman tertentu di website-mu.

Namun, mengukur pageview akan lebih berguna jika dikombinasikan dengan metrik lain seperti time on page.

Ketika dikombinasikan, kamu tidak hanya tahu jumlah orang yang berkunjung, tapi juga mengetahui berapa lama rata-rata orang berada dalam website-mu.

2. Time on page

© Pexels.com

Time on page adalah engagement metrics dalam digital marketing untuk mengukur lama waktu yang dihabiskan user di halaman website-mu.

Dengan metrik ini kamu bisa tahu apakah user tertarik pada konten yang di website-mu.

Sehingga, kamu bisa tahu konten seperti apa yang harus dibuat dan dipromosikan agar user kembali ke situsmu.

3. Customer satisfaction score

© Pexels.com

Engagement metrics lain dalam digital marketing adalah skor kepuasan konsumen. Di mana, kamu dapat mengetahuinya melalui survei.

Kamu dapat mengetahui jumlah orang yang mengisi dan menyelesaikan survei serta meminta feedback ke user atau reader.

Jika banyak orang yang mengisi surveinya, hal ini berarti user memiliki ketertarikan yang kuat terhadap website-mu.

4. Bounce rate

© Pexels.com

Menurut Digital Branding Institutebounce rate adalah mengukur persentase user yang hanya mengunjungi satu halaman lalu keluar lagi.

Metrik ini bisa menjadi ukuran apakah user tertarik dengan konten yang disediakan.

Baca Juga :  Discoverability: Prinsip yang Buat Rancangan Desainmu Mudah untuk Digunakan

Namun, perlu kamu ketahui bahwa desain dan kualitas website juga sangat mempengaruhi bounce rate.

Apabila bounce rate tinggi, hal ini juga bisa menandakan bahwa website-mu memberikan user experience yang buruk dan harus diperbaiki.

Meskipun konten yang dibuat sangat menarik.

Baca Juga: Bounce Rate Situsmu Tinggi? Mungkin Saja 4 Alasan Ini Penyebabnya

5. Exit pages

© Pexels.com

Exit pages adalah engagement metrics dalam digital marketing yang menunjukkan page terakhir dan paling sering viewers lihat sebelum meninggalkan website-mu.

Mengukur exit pages dapat memberimu insight tentang page dan konten seperti apa yang tidak menarik bagi viewers.

Selain itu, metrik ini pun membantumu mengetahui apakah viewers meninggalkan website setelah melihat halaman yang memang ditujukan sebagai exit page atau tidak.

6. Pages per session

© Pexels.com

Pages per session mengukur jumlah halaman web yang dilihat oleh viewers sebelum keluar dari website-mu.

Jika pages per session-mu memiliki angka yang tinggi, hal ini bisa menjadi indikator positif untuk user engagement terhadap website-mu.

Metrik ini juga bisa digunakan untuk mengukur seberapa sukses kontenmu menarik dan mempertahankan perhatian viewers.

7. Number of logins

© Pexels.com

Jika website-mu memiliki user account untuk para pengunjung, maka number of logins adalah engagement metrics yang dapat berguna bagi kegiatan digital marketing-mu.

Ketika user masuk ke akunnya di website-mu, hal ini menunjukkan engagement dari mereka.

Tentunya, jika jumlah orang yang login semakin sedikit, hal ini menunjukkan bahwa strategi kontenmu harus diubah untuk mendorong user kembali login.

8. Feature usage

© Pexels.com

Feature usage adalah engagement metrics yang mengukur hal-hal berikut.

  • fitur website apa yang paling sering digunakan pengunjung
  • seberapa sering pengunjung menggunakan fitur-fitur tersebut
  • user seperti apa yang paling sering menggunakan fitur tertentu

Dengan data yang terkumpul dari metrik ini, kamu bisa:

  • mengembangkan fitur populer di website-mu
  • menghapus fitur yang tidak populer
  • menyempurnakan fitur agar sesuai dengan kebutuhan user yang sering menggunakannya
Baca Juga: Community Management: Apa Itu dan Cara Menerapkannya

9. Scroll atau page depth

© Pexels.com

Scroll depth adalah salah satu engagement metrics di digital marketing yang mengukur seberapa jauh user akan scrolling sebuah halaman sebelum meninggalkannya.

Metrik ini dapat menunjukkan apakah user tertarik dengan konten yang disediakan di halaman tersebut atau tidak.

Baca Juga :  Pantau Website Menggunakan Google Analytics, Ini Cara Lengkapnya

Jika seorang user melakukan scroll hingga ke bagian bawah sebuah halaman, dapat ditarik kesimpulan bahwa dia engaged dengan konten di sana.

10. Unique visitors

© Pexels.com

Engagement metrics lainnya di digital marketing adalah unique visitors.

Metrik ini menunjukkan jumlah individu yang mengunjungi website-mu.

Metrik ini dapat memberitahumu berapa banyak jumlah pengunjung baru dan lama mengunjungi ke website-mu.

Tentunya, melacak jumlah pengunjung baru setelah melakukan marketing campaign dapat menjadi tolok ukur kesuksesannya.

11. New and returning users

© Pexels.com

Metrik new and returning users dapat membantumu melihat rasio user baru dan lama yang mengunjungi website-mu.

Jika kamu memiliki jumlah returning users yang tinggi, bisa dikatakan bahwa website-mu telah membuat komunitas viewers yang loyal.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa konten yang disajikan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan viewers serta strategi marketing-mu berhasil dalam menarik pengunjung.

12. Conversion rate

© Pexels.com

Conversion rate adalah engagement metrics digital marketing yang menunjukkan persentase pengunjung melakukan action atau tindakan dalam website sesuai keinginanmu.

Beberapa tindakan yang dapat termasuk ke conversion rate di webpage-mu adalah sebagai berikut.

  • klik tautan yang tersedia
  • men-download aplikasi atau fitur
  • membuat pembelian
  • mendaftarkan akun
  • mengontak bisnismu

Jika conversion rate-mu tinggi, berarti webpage-mu sudah memiliki desain yang efektif untuk bisa memenuhi tujuan dan ekspektasi viewer engagement-mu.

Baca Juga: Sudahkah Conversion Rate Situsmu Optimal? Cek 5 Strategi Ini untuk Meningkatkannya!

13. Abandonment rate

© Pexels.com

Engagement metrics ini biasanya digunakan di website e-commerce untuk menunjukkan jumlah transaksi yang tidak diselesaikan.

Artinya, abandonment rate yang rendah menunjukkan bahwa konsumen yang menambahkan item ke keranjangnya melakukan proses pembelian hingga selesai.

Metrik ini pun bisa menunjukkan hal-hal berikut.

  • jumlah konsumen yang tidak menambahkan item ke keranjang
  • konsumen yang menambahkan item ke keranjang tapi meninggalkannya ketika checkout
  • jumlah konsumen melengkapi proses checkout

Nah, itu adalah beberapa engagement metrics untuk digital marketing yang perlu kamu tahu.

Metrik-metrik ini bisa mulai kamu jadikan patokan ketika menjalankan strategi marketing-mu.

Selain tentang metrics, kamu juga bisa mengetahui lebih banyak seputar digital marketing di Glints Blog, lho.

Glints telah menyiapkan ragam artikel terkait tips, strategi, hingga mitos digital marketing.

Topik yang dibahas pun dikemas sedemikian rupa hingga mudah mengerti.

Bagaimana cara membaca artikelnya? Yuk, klik di sini untuk temukan artikel dan menambah wawasan seputar digital marketing!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon