Dismenore (Nyeri Haid): Arti, Jenis, Gejala, Penyebab, & Cara Mengatasi

Tayang 26 Okt 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa nyeri yang timbul saat haid atau menstruasi.

    Rasa nyeri yang dirasakan oleh wanita biasanya berbeda-beda.

    Dalam beberapa kasus rasa nyeri yang timbul dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Ingin tahu apa itu dismenore dan bagaimana gejala-gejalanya?

    Yuk, simak artikel di bawah ini.

    Baca Juga: Sakit Perut: Tipe-Tipe, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

    Apa Itu Dismenore?

    Menstruasi merupakan perdarahan di bagian rahim wanita yang terjadi dalam siklus satu bulan dan dialami oleh sebagian besar wanita usia reproduktif, menurut laman Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.

    Dismenore sering dikaitkan dengan fenomena menstruasi, apakah istilah tersebut cukup asing bagimu? 

    Dismenore dapat disebut juga dengan nyeri haid.

    Dikutip dari Mayo Clinic, dismenore adalah rasa nyeri atau kram di perut bagian bawah yang dialami oleh banyak wanita sebelum dan selama periode menstruasi.

    Kram perut bagian bawah ini terkadang dapat meluas hingga ke pinggang, punggung serta bagian bawah dan paha. 

    Rasa nyeri ini memiliki tingkatan yang berbeda-beda pada beberapa perempuan.

    Namun, tidak jarang rasa sakit yang tidak tertahankan saat menstruasi ini dapat berpengaruh terhadap aktivitas harian.

    Jenis-Jenis Dismenore

    Disadur kembali dari laman Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dismenore terdiri atas dua jenis, yaitu:

    1. Dismenore primer

    Dismenore primer adalah rasa nyeri yang umum timbul sebelum atau saat menstruasi, namun bukan disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

    Jangan khawatir, dismenore primer tidak menyebabkan komplikasi dan umumnya tidak berbahaya.

    Umumnya yang dikeluhkan dari dismenore primer adalah rasa nyeri yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja, dan aktivitas lainnya.

    2. Dismenore sekunder

    Dismenore sekunder merupakan nyeri atau kram perut yang terjadi akibat adanya masalah kesehatan tertentu yang mendasarinya.

    Walau dismenore kerap dianggap wajar terjadi saat menstruasi, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko nyeri yang parah. 

    Dikutip dari My Cleveland Clinic, masalah kesehatan tersebut di antaranya adalah:

    • endometriosis
    • adenomiosis
    • fibroid
    • radang panggul 
    • stenosis (penyempitan) serviks
    • kondisi bawaan

    Gejala Dismenore 

    Selain rasa nyeri pada bagian perut, terdapat gejala lainnya yang umum dirasakan saat dismenore muncul 

    Dikutip dari WebMD, gejala yang umum dirasakan saat dismenore adalah:

    • rasa sakit atau nyeri berdenyut di perut 
    • perasaan tertekan di dalam perut
    • nyeri pada pinggul, punggung bawah dan paha bagian dalam.
    • mual 
    • pusing
    • sakit kepala

    Umumnya, rasa nyeri mulai dapat dirasakan pada 24 hingga 48 jam sebelum menstruasi dan dapat mereda dalam waktu 48 jam setelah menstruasi terjadi.

    Penyebab Dismenore 

    Lantas, apa hal yang dapat memicu munculnya kram perut saat sedang menstruasi?

    My Cleveland Clinic menyatakan bahwa kram saat menstruasi timbul karena hormon prostaglandin.

    Hormon ini berfungsi untuk membuat rahim wanita menjadi berkontraksi saat menstruasi. 

    Kontraksi ini merupakan bagian alami dari tubuh untuk membantu meluruhkan lapisan dinding rahim setiap bulannya.

    Oleh karena itu, hormon ini umumnya cenderung meningkat sebelum menstruasi datang dan berkurang seiring berjalannya menstruasi.

    Dengan mengurangnya kadar hormon prostaglandin, rasa kram perut tersebut akan berangsur-angsur mereda.

    Baca Juga: 9 Cara Ampuh untuk Mengatasi Kram Perut saat Haid

    Cara Mencegah Dismenore 

    Apakah timbulnya nyeri haid dapat dicegah? Jawabannya adalah tidak.

    Disadur kembali dari My Cleveland Clinic, kemunculan dismenore bukanlah sesuatu yang dapat dicegah.

    Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu mengurangi rasa sakit atau nyeri yang dirasakan saat haid.

    Caranya adalah dengan membangun pola hidup atau lifestyle yang lebih sehat.

    Kamu bisa mulai dengan berolahraga secara teratur serta mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi.

    Cara Mengobati Dismenore 

    Jika dismenore terjadi, apa pengobatan yang dapat diberikan?

    Dirangkum dari WebMD, hal-hal yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri perut saat haid adalah:

    • istirahat yang cukup 
    • hindari makanan dan minuman berkafein dan garam
    • hindari tembakau dan alkohol
    • pijat bagian punggung bawah dan perut
    • konsumsi vitamin atau suplemen tambahan
    • hindari stres
    • akupunktur atau akupresur
    • konsultasi dengan dokter untuk obat-obatan herbal tertentu

    Selain cara diatas kamu juga dapat menghangatkan bagian perutmu untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan.

    Kamu bisa menggunakan heating pad atau botol minuman yang diisi air panas yang diletakkan pada bagian punggung bawah atau perut. 

    Mandi air hangat juga diketahui dapat membantu meredakan rasa nyeri.

    Namun, jika rasa sakit yang kamu alami tidak tertahankan, maka Glints menyarankan kamu untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan mendapat penanganan yang tepat.

    Baca Juga: 5 Posisi Tidur yang Baik saat Sedang Sakit Punggung

    Demikian serba-serbi mengenai nyeri haid atau dismenore dari definisi hingga cara mengobati.

    Semoga informasi di atas dapat membantu kamu dalam menjaga kesehatan.

    Rasa kram yang dialami oleh wanita saat masa menstruasi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat menjalankan aktivitas sehari-hari, salah satunya bekerja.

    Namun, rasa nyeri tersebut dapat dikurangi dengan bantuan obat tertentu.

    Ingin tahu apa saja macam-macam obat nyeri haid tersebut?

    Kamu bisa temukan jawabannya melalui ulasan Glints dalam artikel ini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait