Kupas Tuntas Cyberattack, Kejahatan Digital yang Tak Terlihat tapi Berbahaya
Isi Artikel
Di dunia digital ini, ada banyak kejahatan yang “tak tampak”, tapi ada dan berbahaya. Salah satu yang harus kamu waspadai adalah cyberattack atau serangan siber.
Cyberattack bisa terjadi pada siapa saja, entah itu perorangan, sebuah kelompok, atau perusahaan yang memiliki data digital.
Yuk, kenali jenis-jenis serangan siber agar kamu bisa lebih waspada.
Glints sudah merangkum segala informasi seputar cyberattack dari pengertian, hingga jenisnya.
Apa Itu Cyberattack?
Cyberattack (serangan siber) adalah serangan untuk mengakses komputer tanpa izin.
Serangan ini bertujuan untuk:
- mengakses dokumen dalam sebuah perangkat
- menghilangkan informasi
- memanipulasi data
- hingga menggunakan akun tanpa izin
Umumnya para penjahat siber kaan melakukan serangan sebanyak-banyaknya ke beragam perangkat.
Perangkat yang paling rentan dan tidak terlindungi dengan baik yang akan mengalami serangan ini.
Tak hanya itu, penjahat siber juga bisa mengandalkan sebuah perangkat lunak yang ketika diakses.
Jenis Cyberattack yang Harus Diwaspadai
Mungkin jenis cyberattack yang paling sering kamu dengar adalah pencurian akun yang dilakukan oleh hacker.
Namun, nyatanya ada banyak jenis serangan siber yang mesti kamu waspadai di era digital seperti sekarang ini.
Berikut adalah beragam jenis cyberattack menurut Search Security yang paling sering terjadi.
1. Malware
Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang bisa membuat data hilang, tidak bisa diakses, hingga dicuri.
Biasanya, malware ini didapatkan ketika kamu browsing situs yang tidak aman. Kamu akan bisa terkena serangan siber ini jika tidak memiliki antivirus untuk melawan malware ini.
2. Pishing
Pishing adalah jenis cyberattack melakukan serangan melalui email. Email random yang dikirimkan umumnya punya link ke situs berbahaya.
Para korban dari jenis serangan siber ini biasanya tak menyadari bahwa link yang ada di dalam email tersebut berbahaya.
Ketika klik link tersebut, data pribadi yang ada di dalam perangkat bisa saja terbaca oleh si penjahat siber dan kemungkinan terburuknya adalah dicuri.
3. Distributed Denial of Service (DDoS)
Serangan ini bekerja dengan cara membuat suatu layanan online dibanjiri oleh traffic dan user yang berlebihan.
Tentu saja, pengguna yang mengakses situs tersebut merupakan sebuah sistem.
Serangan ini bertujuan agar kecepatan situs melambat, error, dan menimbulkan banyak gangguan.
4. SQL injection
Menurut Badan Siber dan Sandi Negara Indonesia, SQL injection adalah serangan yang menyalahgunakan keamanan pada program SQL yang tidak sempurna.
Biasanya penjahat siber akan memanipulasi data ketika pengisian form, sehingga data yang didapatkan perusahaan tidak valid.
5. Cross site scripting (XSS)
Serangan ini paling sering menyerang platform besar seperti Facebook, Google, dan Paypal.
Dalam hal ini, hacker akan meretas dan mencuri beragam data pribadi dari pengguna. Biasanya akan digunakan untuk memeras hingga mengancam.
Taktik ini akan membuat para korbannya mengakses situs palsu, misalnya situs Paypal bodong.
Kemudian, ketika pengguna memasukkan kode rahasia ke dalam situs tersebut, para penjahat siber bisa mengakses semua data pengguna tersebut dan mencurinya.
Penyebab Cyberattack
Meski dampaknya digital, serangan ini dapat menimbulkan kerugian, lho. Beragam motif dari cyberattack ini adalah:
- masalah finansial
- persaingan dalam bisnis
- adanya peluang untuk melakukan kejahatan siber
Peluang tersebut muncul karena sebuah perusahaan, kelompok, atau individu memiliki risiko berikut ini.
- Keamanan siber yang tidak kuat
- Lengah dan tidak waspada
- Mengabaikan serangan “kecil” yang sebelumnya terjadi.
Cara Mencegah Cyberattack
Tidak ada yang bisa menjamin seseorang atau suatu perusahaan dapat terbebas dari serangan siber. Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk memperkecil risiko terkena cyberattack.
Beberapa upaya meminimalisir kena risiko cyberattack, adalah:
- Menggunakan perangkat lunak antivirus untuk melindungi perangkat dari malware.
- Mengaktifkan perlindungan ketika berselancar di dunia maya, misalnya dengan menggunakan firewall atau blokir website yang tidak aman secara otomatis.
- Pastikan semua perangkat sudah punya password yang aktif.
- Memonitor dan mengecek kondisi perangkat secara berkala untuk mengetahui adanya ancaman serangan siber.
- Membuat password akun yang aman dan di-update berkala.
Itulah seluk-beluk cyberattack yang harus kamu tahu dan waspadai.
Seperti Glints singgung di atas, jika tak berhati-hati di internet, kamu pun bisa terkena serangan tersebut. Makanya, jangan dianggap remeh, ya.
Nah, berbicara tentang keamanan digital, ketahui juga apakah HP-mu sudah aman dari serangan hacker dengan membaca artikel yang ada di Glints Blog.
Dapatkan tips mengamankan HP-mu dari cyberattack. Yuk, klik di sini untuk mulai membaca!