CV Kronologis: Mengenal Arti dan Struktur di Dalamnya

Diperbarui 29 Jul 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu mendengar tentang format CV kronologis? Atau mungkin kamu pernah melihat contoh CV kronologis?

    Nah, besar kemungkinannya contoh CV yang kamu cari di internet adalah jenis CV kronologis, karena jenis CV inilah yang paling banyak digunakan oleh job seeker saat ini.

    Selain itu, banyak juga yang menyebut CV jenis ini dengan sebutan CV kronologis terbalik karena struktur dan cara penulisannya.

    Ingin tahu lebih lanjut terkait CV jenis ini dan kapan kamu bisa menggunakannya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Apa Itu CV Kronologis?

    Menurut Novoresume, CV kronologis adalah CV di mana seorang pelamar kerja menjabarkan pengalaman secara berurutan, dimulai dari pengalamn terbaru dan diikuti dengan yang sebelumnya.

    Selain pengalaman, kolom pendidikan dan pencapaian yang pernah diraih pencari kerja juga ditulis dengan cara yang sama.

    Karena berfokus pada penjabaran pengalaman dan pencapaian secara berurut, CV kronologis ini lebih cocok digunakan oleh pencari kerja yang sudah punya banyak pengalaman dan pencapaian.

    Jika kamu baru saja ingin memulai karier atau minim pengalaman kerja, sebaiknya jangan gunakan CV jenis ini. Namun, kamu lebih disaranakan menyusun CV fungsional.

    Nah, selain itu, menurut The Balance, CV jenis ini lebih digemari rekruter karena cara penulisan pengalaman kerjanya lebih mudah dibaca dan dipahami.

    Hal ini terjadi karena fokus utama rekruter ketika membaca CV pelamar adalah pengalaman kerja yang dimilikinya.

    Struktur CV Kronologis

    CV kronologis terbalik memiliki struktur yang simpel untuk disusun maupun dibaca oleh rekruter.

    Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagian riwayat kerja dan pencapaian, di mana pekerjaanmu saat ini atau yang paling terbaru ditulis dahulu.

    Berikut adalah struktur dari CV jenis ini:

    1. Informasi kontak

    Bagian pertama adalah informasi kontak pencari kerja. Di sini, kamu bisa menulis nama lengkap, kota domisili, dan kontak hubung aktif agar rekruter bisa menghubungimu.

    Biasanya, kamu bisa masukkan kontak hubung seperti alamat email dan nomor telepon atau WhatsApp.

    Kamu juga bisa menyertakan link menuju portofoliomu jika ditulis dalam lowongan atau diminta oleh perusahaan.

    2. Deskripsi diri

    Setelah informasi kontak, deskripsi diri adalah bagian penting yang harus ada dalam CV apa pun.

    Di bagian ini, kamu menceritakan satu atau dua pengalamanmu atau pencapaian yang pernah kamu raih.

    Tidak perlu menceritakan semua pengalamanmu di sini karena deskripsi diri umumnya ditulis secara ringkas.

    Selain itu, riwayat pekerjaan juga akan dibahas lebih rinci di bagian berikutnya.

    3. Riwayat kerja dan pencapaian

    Bagian utama dalam CV kronologis adalah riwayat kerja dan pencapaian yang diraih pencari kerja.

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengalamanmu akan ditulis secara kronologis terbalik atau pengalaman terbaru yang lebih didahulukan.

    Sebagai contoh, misalnya kamu punya pengalaman kerja sebagai content writer intern tahun lalu dan sekarang sebagai content writer associate.

    Nah, berarti kamu harus menulis pengalaman content writer associate dan deskripsi pekerjaanya di bagian teratas bagian.

    Kemudian, barulah kamu menulis informasi pengalaman content writer intern-mu.

    Baca Juga: 8 Rekomendasi Website untuk Membuat CV Terlihat Menarik di Mata Recruiter

    4. Pendidikan

    Pendidikan dalam CV kronologis juga harus ditulis secara berurutan seperti pada riwayat kerja.

    Pendidikan di sini bukan hanya berarti pendidikan formal seperti sekolah menengah atas atau universitas. Kamu juga bisa masukkan pendidikan informal seperti bootcamp dan workshop.

    Namun, seperti pada pengalaman, semua pendidikan tersebut harus ditulis secara berurutan dari yang terbaru dan kemudian diikuti yang sebelumnya.

    Misalnya, kamu mengikuti bootcamp setelah lulus dari sebuah universitas. Kamu tuliskan bootcamp tersebut dahulu dan dilanjuti dengan informasi pendidikan berkuliahmu.

    5. Skill

    Walaupun berfokus pada pengalaman yang berurutan, CV kronologis juga memerlukan bagian skill yang ditulis secara terpisah.

    Kamu bisa memisahkan skill-mu menjadi tools, hard skills, soft skills, dan skill bahasa.

    Tujuan dari bagian ini adalah mempermudah rekruter langsung melihat skill yang sudah kamu kuasai. Jadi, ia bisa membaca CV dengan cepat.

    Baca Juga: Tips Menulis dan Contoh CV Sederhana yang Tetap Memukau

    Itulah dia ulasan Glints mengenai cara menulis CV kronologis hingga strukturnya.

    Intinya, CV kronologis adalah jenis CV di mana pencari kerja menulis pengalamannya secara berurutan dari pengalaman terbarunya dan diikuti yang lainnya.

    Karena lebih berfokus dengan pengalaman, CV ini lebih cocok digunakan oleh pencari kerja yang punya banyak pengalaman kerja dan skill yang beragam.

    Agar bisa semakin menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu membuatnya dari awal, kamu bisa menggunakan template CV

    Glints sudah menyiapkan template CV ATS-friendly yang bisa kamu dapatkan secara gratis. Yuk, cek di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait