6 Tips Menyusun CV Content Marketing yang Dilirik Rekruter

Diperbarui 01 Agu 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    CV adalah dokumen yang harus disiapkan terlebih dahulu sebelum kamu ingin melamar sebagai content marketing.

    Di era teknologi ini, content marketing sudah menjadi salah satu pekerjaan populer dan memiliki banyak peminat.

    Oleh karena itu, kamu mungkin akan melewati kompetisi yang cukup ketat saat melamar pada posisi ini.

    Nah, untungnya, kamu tidak perlu terlalu khawatir karena Glints akan memberikan tips agar CV-mu bisa terlihat lebih apik dan bisa bersaing dengan kandidat lainnya.

    Yuk, langsung saja simak 6 tips dari Glints di bawah ini!

    Tips Menyusun CV Content Marketing

    1. Masukkan informasi diri dengan lengkap

    Saat menyusun CV, bagian teratas adalah tempat untuk memperkenalkan dirimu. Di sini, kamu harus dengan jelas menulis informasi nama lengkap, kota domisili, nomor telepon, alamat email, dan link portofolio jika ada.

    Pastikan bahwa nomor telepon dan alamat emailmu adalah yang aktif, karena rekruter akan menghubungimu melalui kontak tersebut.

    Setelah bagian ini, kamu juga harus membuat sebuah paragraf singkat. Bagian ini biasa dinamakan deskripsi diri singkat atau CV summary dalam bahasa Inggris.

    Isi dari deskripsi diri singkat ini bisa berupa passion-mu, pengalaman kerjamu sebelumnya, dan pencapaian yang pernah diraih.

    Dengan adanya informasi ini, rekruter akan lebih tahu tentang siapa dirimu dan apa saja kontribusi yang bisa kamu berikan kepada perusahaan.

    2. Masukkan pengalaman dengan cara yang tepat

    Pengalaman dan skill adalah inti terpenting dari sebuah CV content marketing. Biasanya, rekruter akan langsung fokus pada bagian ini setelah melihat informasi dirimu.

    Karena merupakan bagian yang penting, menulis pengalaman tidak boleh dianggap enteng sehingga bisa kamu lakukan secara sembarangan.

    Sebaiknya, kamu bisa gunakan teknik seperti formula X-Y-Z untuk menjabarkan tanggung jawab dari pengalaman kerjamu sebelumnya.

    Dengan teknik ini, kamu bisa menjelaskan dalam poin-poin seperti apa pekerjaan yang dilakukan, apa target atau metrik yang harus dicapai, dan bagaimana kamu mencapainya.

    Sebagai contoh, kamu bisa menulis deskripsi pengalaman seperti “Meningkatkan click-rate email newsletter sebesar 20% dengan membuat subjek email dan topik yang menarik dan sesuai tren pasar.

    3. Jangan lupa untuk menulis skill

    Kamu juga tidak boleh lupa untuk menulis skill-skill yang kamu kuasai.

    Nah, agar lebih mudah dibaca oleh rekruter. Kamu bisa membagi skill-skill menjadi beberapa bagian seperti hard skill, soft skill, dan tools.

    Menurut EnhanCV, sebagai content marketing, kamu bisa cantumkan hard skill yang sedang on-demand seperti:

    • Google Analytics
    • CMS (WordPress, Wix)
    • content writing
    • copywriting
    • SEO

    Selain itu, kamu bisa masukkan juga soft skill seperti:

    • berpikir kreatif
    • problem solving
    • critical thinking
    • manajemen waktu
    • komunikasi efektif
    Baca Juga: 7 Jenis Pekerjaan Marketing yang Mungkin Belum Kamu Tahu

    4. Gunakan gaya bahasa yang tepat

    CV yang apik dan profesional adalah CV yang memiliki tata penulisan yang rapi dan gaya bahasa yang sopan.

    Nah, gaya bahasa yang harus kamu gunakan sama dengan menulis surat atau dokumen formal. Jadi, jangan gunakan kata-kata gaul ataupun kata-kata yang susah dimengerti oleh rekruter, ya.

    Baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, jangan sampai CV content marketing-mu terlihat kurang sopan karena akan berpengaruh pada pertimbangan rekruter untuk menerimamu.

    Untuk membantumu mengecek gaya bahasa, kamu bisa gunakan alat seperti KBBI ataupun Grammarly.

    5. Jangan berbohong

    Jika kamu berbohong CV ataupun dokumen lamaran lainnya, ada kemungkinan besar rekruter akan mengetahuinya.

    Zety menjelaskan bahwa pihak rekruter bisa mengecek kebenaran informasi di CV-mu dengan cara menghubungi HRD dari perusahaan sebelummu atau universitasmu. Mereka juga bisa melakukan technical test untuk melihat kemampuanmu sebenarnya.

    Oleh karena itu, sebaiknya tulis saja pengalaman atau pencapaianmu apa adanya tanpa menambah-nambah atau mengubah informasi.

    6. Periksa ulang CV

    Untuk mencegah terjadi kesalahan pada penulisan atau kesalahan informasi, coba untuk periksa kembali CV-mu jika sudah selesai menyusunnya.

    Kamu tentu tidak ingin pihak rekruter menggagap dirimu ceroboh dan tidak profesional hanya karena kesalahan kecil seperti penulisan, bukan?

    Nah, untuk lebih memudahkanmu juga, kamu bisa coba minta teman dekat atau keluarga untuk melihat dan membaca CV-mu juga.

    Mungkin mereka bisa melihat detail-detail kecil yang tidak kamu perhatikan sebelumnya.

    Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Ini Panduan Belajar Content Marketing bagi Para Pemula

    Nah, untuk memudahkan kamu menyusun CV, pada Glints punya template CV ATS-friendly yang bisa kamu manfaatkan.

    Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan tenaga untuk membuat CV dari awal.

    Tak cuma template, kamu juga akan mendapatkan panduan lengkap mengenai penyusunan CV yang ramah ATS.

    Yuk, cek panduannya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait