Cross Selling: Apa Itu, Manfaat, Cara Penerapannya

Diperbarui 12 Mei 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Cross selling adalah salah satu strategi marketing yang paling populer karena cukup efektif untuk meningkatkan penjualan.

    Mungkin, istilah cross selling masih cukup asing di telingamu. Namun, sebenarnya strategi ini sudah sangat sering kita jumpai.

    Misalnya, saat pergi ke sebuah minimarket dan kita sedang di kasir untuk membayar barang belanjaan. Tentunya tidak perlu kaget lagi saat pegawai kasir menawarkan produk tambahan yang bisa melengkapi belanjaan kita.

    Sederhananya, saat kita sedang membeli gula biasanya petugas kasir akan menyarankan untuk sekalian membeli kopi atau teh.

    Hal itu adalah bagian dari strategi cross selling yaitu menawarkan sejumlah produk tambahan yang masih terkait dengan produk utama yang dibeli.

    Nah, jika kamu penasaran dengan strategi marketing yang satu ini, simak terus penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

    Apa Itu Strategi Cross Selling?

    Di atas sempat dijelaskan bahwa cross selling adalah strategi untuk menawarkan produk tambahan atau pelengkap kepada konsumen.

    Namun, untuk lebih jelasnya HubSpot menjelaskan bahwa cross selling adalah tindakan untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama.

    Selain contoh membeli gula kemudian ditawari kopi atau teh, ada contoh lain yang pasti pernah kamu temui sebelumnya.

    Misalnya, saat membeli burger di sebuah restoran cepat saji, biasanya kasir juga akan menawarkan produk tambahan seperti kentang goreng atau minuman.

    Intinya cross selling adalah hal yang dilakukan untuk mendorong konsumen membeli produk tambahan yang memang masih relevan dengan apa yang dibelinya.

    Penerapan strategi ini juga tidak selalu digunakan untuk jenis penjualan secara konvensional saja. Buat kamu yang memiliki sebuah bisnis online, juga bisa menerapkan strategi cross selling.

    Saat berbelanja di sebuah e-commerce dan sudah memasukkan suatu produk ke keranjang belanja. Biasanya akan muncul pilihan seperti, “Lainnya dari toko ini” atau “Lihat juga produk terkait.”

    Hal-hal seperti itu merupakan penerapan dari strategi cross selling yang bertujuan agar pelanggan menambahkan barang ke keranjang belanja.

    Baca Juga: 8 Hal yang Dilakukan Tim Sales yang Sukses

    Manfaat Strategi Cross Selling

    seorang pria sedang melakukan cross selling

    © Pexels.com

    Saat mampu menerapkan cross selling yang tepat, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan perusahaan.

    Mengutip dari Analytic Steps dan Commerce Mates, beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah seperti berikut.

    • membuat pelanggan merasa puas dan dipahami dengan pelayanan yang diberikan karena bisa menawarkan produk tambahan yang memang dibutuhkan
    • meningkatkan pendapatan yang bisa didapatkan perusahaan karena seorang konsumen membeli lebih dari satu produk saat berbelanja
    • membangun loyalitas dan engagement dari konsumen karena memberi kemudahan bagi mereka saat berbelanja
    • membantumu dalam mempromosikan produk ke konsumen yang luas
    • mengurangi selling cost ketika akan menjual suatu produk
    • meningkatkan referral produk perusahaan dan basis konsumennya
    Baca Juga: 16 Strategi Pemasaran Terbaik yang Dapat Dimanfaatkan oleh Marketer

    Cara Menerapkan Strategi Cross Selling yang Efektif

    Setelah mengetahui pengertian dari cross selling, kini cari tahu bagaimana cara menerapkannya pada bisnismu agar lebih efektif. 

    1. Berikan diskon saat konsumen membeli lebih banyak

    Strategi pertama untuk menerapkan cross selling adalah dengan memberikan diskon untuk konsumen yang melakukan pembelian lebih banyak.

    Dilansir dari Lead Squared, strategi yang satu ini cukup menarik pelanggan karena mereka lebih mudah tergoda dengan diskon.

    Misalnya kamu menjual baju dengan harga satuan sebesar Rp40.000. Kamu bisa memberikan tawaran menarik dengan memberikan diskon untuk pembelian 3 buah baju hanya dengan Rp100.000 saja.

    Selain itu, kini cukup banyak e-commerce yang menyajikan layanan gratis ongkir yang pastinya bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya.

    Namun, layanan gratis ongkir tersebut memiliki minimal pembelanjaan. Dengan begitu, kamu bisa memberikan saran untuk melakukan cross selling dengan menambahkan produk pelengkap agar dapat memenuhi minimal pembelanjaan.

    Meskipun harus mengeluarkan lebih banyak uang, konsumen lebih suka melakukan hal tersebut daripada harus membayar lebih untuk biaya pengiriman.

    2. Memiliki profil pelanggan yang akurat

    Dalam menjalankan bisnis online, data pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk membuat strategi pemasaran.

    Dilansir dari Harvard Business Review, membangun profil pelanggan sangat berguna untuk membantu meningkatkan cross selling.

    Dengan mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya saat berbelanja, tentunya akan lebih mudah untuk memberikan saran produk tambahan.

    3. Pertimbangkan harga yang diberikan

    Tips selanjutnya untuk meningkatkan strategi cross selling adalah dengan mempertimbangkan penetapan harga produk yang ingin ditawarkan.

    Kamu harus paham bahwa cross selling adalah memberikan tawaran agar pelanggan membeli produk tambahan.

    Jadi, tentu saja mereka tidak akan mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli produk tambahan yang kamu tawarkan.

    Itulah mengapa, saat akan menyarankan produk pelengkap pilihlah produk yang memiliki harga tidak terlalu mahal dari produk utama yang dibelinya.

    4. Manfaatkan user generated content (UGC)

    Seperti yang dijelaskan oleh Neil Patel, penerapan user generated content (UGC) juga dapat meningkatkan peluang strategi cross selling.

    UGC merupakan salah satu faktor penting yang dapat digunakan oleh brand atau penjual untuk membangun kepercayaan pelanggan.

    Ulasan pelanggan saat menggunakan suatu produk merupakan bagian dari UGC. Jadi, mengapa hal ini bisa meningkatkan kepercayaan?

    Tentu saja karena calon pembeli lebih percaya dengan ulasan pengguna lainnya daripada ulasan seorang brand ambassador yang dibayar oleh produk.

    Setelah pelanggan memiliki kepercayaan yang besar pada sebuah brand, tentunya akan lebih mudah untuk menerapkan cross selling.

    Kamu bisa memberikan label di sebuah produk yang bertuliskan “Apa kata orang tentang produk ini.” 

    Saat calon pelanggan membaca ulasan yang positif tentu saja mereka akan tertarik membelinya.

    5. Tawarkan tambahan produk rekomendasi pribadi

    Cara efektif yang selanjutnya untuk menerapkan strategi cross selling adalah dengan menawarkan produk rekomendasi pribadi.

    Saat kamu melakukan penjualan dengan cara konvensional dan berhadapan langsung dengan pelanggan, sangat tepat jika mencoba cara ini.

    Kamu bisa langsung berbicara kepada pelanggan dan memberikan rekomendasi sesuai referensi pribadimu.

    Tentunya pelanggan akan mempertimbangkannya apalagi jika kamu bisa menyampaikannya dengan bahasa yang sopan dan menarik perhatiannya.

    Jadi, dalam melakukan strategi cross selling juga sangat dibutuhkan komunikasi yang baik agar pengguna bisa tergoda untuk membeli produk tambahan.

    Baca Juga: 10 Strategi Digital Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

    Demikianlah penjelasan mengenai seluk-beluk strategi cross selling yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan penjualan.

    Glints berharap penjelasan di atas dapat membantumu menerapkan strategi penjualan yang tepat agar bisnis yang kamu jalankan bisa semakin berkembang.

    Jika tertarik dengan bidang marketing atau bisnis, kamu bisa mengikuti kelas di Glints ExpertClass untuk menambah wawasan, lho.

    Di sana kamu akan mendapatkan sejumlah pengetahuan baru soal marketing atau pengembangan bisnis dari para ahli yang sudah profesional di bidangnya.

    Yuk, segera cari kelas yang kamu inginkan hanya di Glints ExpertClass.

    Artikel ini telah ditinjau oleh: Ikhsan Bani, pakar di bidang sales & business development.

    Temukan Ikhsan di LinkedIn dengan klik di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait