• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Bidang Profesi
  • Business Dev & Sales
  • Sales

Kenalan dengan Cross Selling, Salah Satu Strategi Marketing yang Paling Efektif

Diperbarui 19 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt
Trias Ismi An experienced Content Writer with a demonstrated history of working in the digital media industry.

Isi Artikel

    Cross selling adalah salah satu strategi marketing yang paling populer karena cukup efektif untuk meningkatkan penjualan.

    Mungkin, istilah cross selling masih cukup asing di telingamu. Namun, sebenarnya strategi ini sudah sangat sering kita jumpai.

    Misalnya, saat pergi ke sebuah minimarket dan kita sedang di kasir untuk membayar barang belanjaan. Tentunya tidak perlu kaget lagi saat pegawai kasir menawarkan produk tambahan yang bisa melengkapi belanjaan kita.

    Sederhananya, saat kita sedang membeli gula biasanya petugas kasir akan menyarankan untuk sekalian membeli kopi atau teh.

    Hal itu adalah bagian dari strategi cross selling yaitu menawarkan sejumlah produk tambahan yang masih terkait dengan produk utama yang dibeli.

    Nah, jika kamu penasaran dengan strategi marketing yang satu ini, simak terus penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

    Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran Jitu yang Wajib Kamu Catat

    Apa Itu Strategi Cross Selling?

    stratego cross selling adalah

    © Freepik.com

    Di atas sempat dijelaskan bahwa cross selling adalah strategi untuk menawarkan produk tambahan atau pelengkap kepada konsumen.

    Namun, untuk lebih jelasnya HubSpot menjelaskan bahwa cross selling adalah tindakan untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama.

    Selain contoh membeli gula kemudian ditawari kopi atau teh, ada contoh lain yang pasti pernah kamu temui sebelumnya.

    Misalnya, saat membeli burger di sebuah restoran cepat saji, biasanya kasir juga akan menawarkan produk tambahan seperti kentang goreng atau minuman.

    Intinya cross selling adalah hal yang dilakukan untuk mendorong konsumen membeli produk tambahan yang memang masih relevan dengan apa yang dibelinya.

    Penerapan strategi ini juga tidak selalu digunakan untuk jenis penjualan secara konvensional saja. Buat kamu yang memiliki sebuah bisnis online, juga bisa menerapkan strategi cross selling.

    Saat berbelanja di sebuah e-commerce dan sudah memasukkan suatu produk ke keranjang belanja. Biasanya akan muncul pilihan seperti, “Lainnya dari toko ini” atau “Lihat juga produk terkait.”

    Hal-hal seperti itu merupakan penerapan dari strategi cross selling yang bertujuan agar pelanggan menambahkan barang ke keranjang belanja.

    Mengapa strategi cross selling sangat populer dan sering diterapkan oleh banyak perusahaan? Tentu saja jawabannya karena strategi ini sangat efektif.

    Tidak hanya mampu meningkatkan keuntungan karena pelanggan menambah produk belanjaannya, ada manfaat lain yang bisa dirasakan oleh perusahaan.

    Saat mampu menerapkan cross selling yang tepat, pelanggan merasa puas dengan pelayanan karena bisa menawarkan produk tambahan yang memang dibutuhkan.

    Seperti halnya saat menerapkan strategi upselling, rupanya cross selling tidak hanya mampu meningkatkan profit saja tapi juga dapat membangun customer engagement.

    Baca Juga: 8 Hal yang Dilakukan Tim Sales yang Sukses

    Cara Menerapkan Strategi Cross Selling yang Efektif

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui pengertian dari cross selling, kini cari tahu bagaimana cara menerapkannya pada bisnismu agar lebih efektif. 

    1. Berikan diskon saat konsumen membeli lebih banyak

    Strategi pertama untuk menerapkan cross selling adalah dengan memberikan diskon untuk konsumen yang melakukan pembelian lebih banyak.

    Dilansir dari Lead Squared, strategi yang satu ini cukup menarik pelanggan karena mereka lebih mudah tergoda dengan diskon.

    Misalnya kamu menjual baju dengan harga satuan sebesar Rp40.000. Kamu bisa memberikan tawaran menarik dengan memberikan diskon untuk pembelian 3 buah baju hanya dengan Rp100.000 saja.

    Selain itu, kini cukup banyak e-commerce yang menyajikan layanan gratis ongkir yang pastinya bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya.

    Namun, layanan gratis ongkir tersebut memiliki minimal pembelanjaan. Dengan begitu, kamu bisa memberikan saran untuk melakukan cross selling dengan menambahkan produk pelengkap agar dapat memenuhi minimal pembelanjaan.

    Meskipun harus mengeluarkan lebih banyak uang, konsumen lebih suka melakukan hal tersebut daripada harus membayar lebih untuk biaya pengiriman.

    2. Memiliki profil pelanggan yang akurat

    Dalam menjalankan bisnis online, data pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk membuat strategi pemasaran.

    Dilansir dari Harvard Business Review, membangun profil pelanggan sangat berguna untuk membantu meningkatkan cross selling.

    Dengan mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya saat berbelanja, tentunya akan lebih mudah untuk memberikan saran produk tambahan.

    3. Pertimbangkan harga yang diberikan

    Tips selanjutnya untuk meningkatkan strategi cross selling adalah dengan mempertimbangkan penetapan harga produk yang ingin ditawarkan.

    Kamu harus paham bahwa cross selling adalah memberikan tawaran agar pelanggan membeli produk tambahan.

    Jadi, tentu saja mereka tidak akan mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli produk tambahan yang kamu tawarkan.

    Itulah mengapa, saat akan menyarankan produk pelengkap pilihlah produk yang memiliki harga tidak terlalu mahal dari produk utama yang dibelinya.

    4. Manfaatkan user generated content (UGC)

    Seperti yang dijelaskan oleh Neil Patel, penerapan user generated content (UGC) juga dapat meningkatkan peluang strategi cross selling.

    UGC merupakan salah satu faktor penting yang dapat digunakan oleh brand atau penjual untuk membangun kepercayaan pelanggan.

    Ulasan pelanggan saat menggunakan suatu produk merupakan bagian dari UGC. Jadi, mengapa hal ini bisa meningkatkan kepercayaan?

    Tentu saja karena calon pembeli lebih percaya dengan ulasan pengguna lainnya daripada ulasan seorang brand ambassador yang dibayar oleh produk.

    Setelah pelanggan memiliki kepercayaan yang besar pada sebuah brand, tentunya akan lebih mudah untuk menerapkan cross selling.

    Kamu bisa memberikan label di sebuah produk yang bertuliskan “Apa kata orang tentang produk ini.” 

    Saat calon pelanggan membaca ulasan yang positif tentu saja mereka akan tertarik membelinya.

    5. Tawarkan tambahan produk rekomendasi pribadi

    Cara efektif yang selanjutnya untuk menerapkan strategi cross selling adalah dengan menawarkan produk rekomendasi pribadi.

    Saat kamu melakukan penjualan dengan cara konvensional dan berhadapan langsung dengan pelanggan, sangat tepat jika mencoba cara ini.

    Kamu bisa langsung berbicara kepada pelanggan dan memberikan rekomendasi sesuai referensi pribadimu.

    Tentunya pelanggan akan mempertimbangkannya apalagi jika kamu bisa menyampaikannya dengan bahasa yang sopan dan menarik perhatiannya.

    Jadi, dalam melakukan strategi cross selling juga sangat dibutuhkan komunikasi yang baik agar pengguna bisa tergoda untuk membeli produk tambahan.

    Baca Juga: Strategi Digital Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

    Demikianlah penjelasan mengenai seluk-beluk strategi cross selling yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan penjualan.

    Glints berharap penjelasan di atas dapat membantumu menerapkan strategi penjualan yang tepat agar bisnis yang kamu jalankan bisa semakin berkembang.

    Jika tertarik dengan bidang marketing atau bisnis, kamu bisa mengikuti kelas di Glints ExpertClass untuk menambah wawasan, lho.

    Di sana kamu akan mendapatkan sejumlah pengetahuan baru soal marketing atau pengembangan bisnis dari para ahli yang sudah profesional di bidangnya.

    Yuk, segera cari kelas yang kamu inginkan hanya di Glints ExpertClass. 

    • Cross-Selling and Upselling: The Ultimate Guide
    • 7 Easy Cross-Selling Strategies You can Imitate – With Real Life Examples
    • 5 Ways to Increase Your Cross-Selling
    • 5 Strategies to Personalize Your Upsells and Cross-Sells

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    beginner cross selling menerapkan strategi cross selling

    Comments are closed.

    Artikel Terkait

    • Bidang Profesi Tips Menulis Email Partnership, Plus Contoh dan Template Gratis

      Trias Ismi 13 Agu 2022
    • CV/Portofolio 3 Tips Membuat CV UX Writer plus Contoh dan Template Gratis

      Trias Ismi 07 Agu 2022
    • Bidang Profesi 5 Tips Tulis Sales Pitch plus Contoh Bahasa Indonesia dan Inggris

      Trias Ismi 03 Agu 2022
    • CV/Portofolio CV Social Media Specialist: Tips Membuat, Contoh, Plus Template Gratis

      Trias Ismi 30 Jul 2022
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Bidang Profesi
    • Business Dev & Sales
    • Sales

    Kenalan dengan Cross Selling, Salah Satu Strategi Marketing yang Paling Efektif

    Diperbarui 19 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt
    Trias Ismi An experienced Content Writer with a demonstrated history of working in the digital media industry.

    Isi Artikel

      Cross selling adalah salah satu strategi marketing yang paling populer karena cukup efektif untuk meningkatkan penjualan.

      Mungkin, istilah cross selling masih cukup asing di telingamu. Namun, sebenarnya strategi ini sudah sangat sering kita jumpai.

      Misalnya, saat pergi ke sebuah minimarket dan kita sedang di kasir untuk membayar barang belanjaan. Tentunya tidak perlu kaget lagi saat pegawai kasir menawarkan produk tambahan yang bisa melengkapi belanjaan kita.

      Sederhananya, saat kita sedang membeli gula biasanya petugas kasir akan menyarankan untuk sekalian membeli kopi atau teh.

      Hal itu adalah bagian dari strategi cross selling yaitu menawarkan sejumlah produk tambahan yang masih terkait dengan produk utama yang dibeli.

      Nah, jika kamu penasaran dengan strategi marketing yang satu ini, simak terus penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

      Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran Jitu yang Wajib Kamu Catat

      Apa Itu Strategi Cross Selling?

      stratego cross selling adalah

      © Freepik.com

      Di atas sempat dijelaskan bahwa cross selling adalah strategi untuk menawarkan produk tambahan atau pelengkap kepada konsumen.

      Namun, untuk lebih jelasnya HubSpot menjelaskan bahwa cross selling adalah tindakan untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama.

      Selain contoh membeli gula kemudian ditawari kopi atau teh, ada contoh lain yang pasti pernah kamu temui sebelumnya.

      Misalnya, saat membeli burger di sebuah restoran cepat saji, biasanya kasir juga akan menawarkan produk tambahan seperti kentang goreng atau minuman.

      Intinya cross selling adalah hal yang dilakukan untuk mendorong konsumen membeli produk tambahan yang memang masih relevan dengan apa yang dibelinya.

      Penerapan strategi ini juga tidak selalu digunakan untuk jenis penjualan secara konvensional saja. Buat kamu yang memiliki sebuah bisnis online, juga bisa menerapkan strategi cross selling.

      Saat berbelanja di sebuah e-commerce dan sudah memasukkan suatu produk ke keranjang belanja. Biasanya akan muncul pilihan seperti, “Lainnya dari toko ini” atau “Lihat juga produk terkait.”

      Hal-hal seperti itu merupakan penerapan dari strategi cross selling yang bertujuan agar pelanggan menambahkan barang ke keranjang belanja.

      Mengapa strategi cross selling sangat populer dan sering diterapkan oleh banyak perusahaan? Tentu saja jawabannya karena strategi ini sangat efektif.

      Tidak hanya mampu meningkatkan keuntungan karena pelanggan menambah produk belanjaannya, ada manfaat lain yang bisa dirasakan oleh perusahaan.

      Saat mampu menerapkan cross selling yang tepat, pelanggan merasa puas dengan pelayanan karena bisa menawarkan produk tambahan yang memang dibutuhkan.

      Seperti halnya saat menerapkan strategi upselling, rupanya cross selling tidak hanya mampu meningkatkan profit saja tapi juga dapat membangun customer engagement.

      Baca Juga: 8 Hal yang Dilakukan Tim Sales yang Sukses

      Cara Menerapkan Strategi Cross Selling yang Efektif

      © Freepik.com

      Setelah mengetahui pengertian dari cross selling, kini cari tahu bagaimana cara menerapkannya pada bisnismu agar lebih efektif. 

      1. Berikan diskon saat konsumen membeli lebih banyak

      Strategi pertama untuk menerapkan cross selling adalah dengan memberikan diskon untuk konsumen yang melakukan pembelian lebih banyak.

      Dilansir dari Lead Squared, strategi yang satu ini cukup menarik pelanggan karena mereka lebih mudah tergoda dengan diskon.

      Misalnya kamu menjual baju dengan harga satuan sebesar Rp40.000. Kamu bisa memberikan tawaran menarik dengan memberikan diskon untuk pembelian 3 buah baju hanya dengan Rp100.000 saja.

      Selain itu, kini cukup banyak e-commerce yang menyajikan layanan gratis ongkir yang pastinya bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya.

      Namun, layanan gratis ongkir tersebut memiliki minimal pembelanjaan. Dengan begitu, kamu bisa memberikan saran untuk melakukan cross selling dengan menambahkan produk pelengkap agar dapat memenuhi minimal pembelanjaan.

      Meskipun harus mengeluarkan lebih banyak uang, konsumen lebih suka melakukan hal tersebut daripada harus membayar lebih untuk biaya pengiriman.

      2. Memiliki profil pelanggan yang akurat

      Dalam menjalankan bisnis online, data pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk membuat strategi pemasaran.

      Dilansir dari Harvard Business Review, membangun profil pelanggan sangat berguna untuk membantu meningkatkan cross selling.

      Dengan mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya saat berbelanja, tentunya akan lebih mudah untuk memberikan saran produk tambahan.

      3. Pertimbangkan harga yang diberikan

      Tips selanjutnya untuk meningkatkan strategi cross selling adalah dengan mempertimbangkan penetapan harga produk yang ingin ditawarkan.

      Kamu harus paham bahwa cross selling adalah memberikan tawaran agar pelanggan membeli produk tambahan.

      Jadi, tentu saja mereka tidak akan mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli produk tambahan yang kamu tawarkan.

      Itulah mengapa, saat akan menyarankan produk pelengkap pilihlah produk yang memiliki harga tidak terlalu mahal dari produk utama yang dibelinya.

      4. Manfaatkan user generated content (UGC)

      Seperti yang dijelaskan oleh Neil Patel, penerapan user generated content (UGC) juga dapat meningkatkan peluang strategi cross selling.

      UGC merupakan salah satu faktor penting yang dapat digunakan oleh brand atau penjual untuk membangun kepercayaan pelanggan.

      Ulasan pelanggan saat menggunakan suatu produk merupakan bagian dari UGC. Jadi, mengapa hal ini bisa meningkatkan kepercayaan?

      Tentu saja karena calon pembeli lebih percaya dengan ulasan pengguna lainnya daripada ulasan seorang brand ambassador yang dibayar oleh produk.

      Setelah pelanggan memiliki kepercayaan yang besar pada sebuah brand, tentunya akan lebih mudah untuk menerapkan cross selling.

      Kamu bisa memberikan label di sebuah produk yang bertuliskan “Apa kata orang tentang produk ini.” 

      Saat calon pelanggan membaca ulasan yang positif tentu saja mereka akan tertarik membelinya.

      5. Tawarkan tambahan produk rekomendasi pribadi

      Cara efektif yang selanjutnya untuk menerapkan strategi cross selling adalah dengan menawarkan produk rekomendasi pribadi.

      Saat kamu melakukan penjualan dengan cara konvensional dan berhadapan langsung dengan pelanggan, sangat tepat jika mencoba cara ini.

      Kamu bisa langsung berbicara kepada pelanggan dan memberikan rekomendasi sesuai referensi pribadimu.

      Tentunya pelanggan akan mempertimbangkannya apalagi jika kamu bisa menyampaikannya dengan bahasa yang sopan dan menarik perhatiannya.

      Jadi, dalam melakukan strategi cross selling juga sangat dibutuhkan komunikasi yang baik agar pengguna bisa tergoda untuk membeli produk tambahan.

      Baca Juga: Strategi Digital Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

      Demikianlah penjelasan mengenai seluk-beluk strategi cross selling yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan penjualan.

      Glints berharap penjelasan di atas dapat membantumu menerapkan strategi penjualan yang tepat agar bisnis yang kamu jalankan bisa semakin berkembang.

      Jika tertarik dengan bidang marketing atau bisnis, kamu bisa mengikuti kelas di Glints ExpertClass untuk menambah wawasan, lho.

      Di sana kamu akan mendapatkan sejumlah pengetahuan baru soal marketing atau pengembangan bisnis dari para ahli yang sudah profesional di bidangnya.

      Yuk, segera cari kelas yang kamu inginkan hanya di Glints ExpertClass. 

      • Cross-Selling and Upselling: The Ultimate Guide
      • 7 Easy Cross-Selling Strategies You can Imitate – With Real Life Examples
      • 5 Ways to Increase Your Cross-Selling
      • 5 Strategies to Personalize Your Upsells and Cross-Sells

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      beginner cross selling menerapkan strategi cross selling

      Comments are closed.

      Artikel Terkait

      • Bidang Profesi Tips Menulis Email Partnership, Plus Contoh dan Template Gratis

        Trias Ismi 13 Agu 2022
      • CV/Portofolio 3 Tips Membuat CV UX Writer plus Contoh dan Template Gratis

        Trias Ismi 07 Agu 2022
      • Bidang Profesi 5 Tips Tulis Sales Pitch plus Contoh Bahasa Indonesia dan Inggris

        Trias Ismi 03 Agu 2022
      • CV/Portofolio CV Social Media Specialist: Tips Membuat, Contoh, Plus Template Gratis

        Trias Ismi 30 Jul 2022
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Bidang Profesi
      • Business Dev & Sales
      • Sales

      Kenalan dengan Cross Selling, Salah Satu Strategi Marketing yang Paling Efektif

      Diperbarui 19 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt
      Trias Ismi An experienced Content Writer with a demonstrated history of working in the digital media industry.

      Isi Artikel

        Cross selling adalah salah satu strategi marketing yang paling populer karena cukup efektif untuk meningkatkan penjualan.

        Mungkin, istilah cross selling masih cukup asing di telingamu. Namun, sebenarnya strategi ini sudah sangat sering kita jumpai.

        Misalnya, saat pergi ke sebuah minimarket dan kita sedang di kasir untuk membayar barang belanjaan. Tentunya tidak perlu kaget lagi saat pegawai kasir menawarkan produk tambahan yang bisa melengkapi belanjaan kita.

        Sederhananya, saat kita sedang membeli gula biasanya petugas kasir akan menyarankan untuk sekalian membeli kopi atau teh.

        Hal itu adalah bagian dari strategi cross selling yaitu menawarkan sejumlah produk tambahan yang masih terkait dengan produk utama yang dibeli.

        Nah, jika kamu penasaran dengan strategi marketing yang satu ini, simak terus penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

        Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran Jitu yang Wajib Kamu Catat

        Apa Itu Strategi Cross Selling?

        stratego cross selling adalah

        © Freepik.com

        Di atas sempat dijelaskan bahwa cross selling adalah strategi untuk menawarkan produk tambahan atau pelengkap kepada konsumen.

        Namun, untuk lebih jelasnya HubSpot menjelaskan bahwa cross selling adalah tindakan untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama.

        Selain contoh membeli gula kemudian ditawari kopi atau teh, ada contoh lain yang pasti pernah kamu temui sebelumnya.

        Misalnya, saat membeli burger di sebuah restoran cepat saji, biasanya kasir juga akan menawarkan produk tambahan seperti kentang goreng atau minuman.

        Intinya cross selling adalah hal yang dilakukan untuk mendorong konsumen membeli produk tambahan yang memang masih relevan dengan apa yang dibelinya.

        Penerapan strategi ini juga tidak selalu digunakan untuk jenis penjualan secara konvensional saja. Buat kamu yang memiliki sebuah bisnis online, juga bisa menerapkan strategi cross selling.

        Saat berbelanja di sebuah e-commerce dan sudah memasukkan suatu produk ke keranjang belanja. Biasanya akan muncul pilihan seperti, “Lainnya dari toko ini” atau “Lihat juga produk terkait.”

        Hal-hal seperti itu merupakan penerapan dari strategi cross selling yang bertujuan agar pelanggan menambahkan barang ke keranjang belanja.

        Mengapa strategi cross selling sangat populer dan sering diterapkan oleh banyak perusahaan? Tentu saja jawabannya karena strategi ini sangat efektif.

        Tidak hanya mampu meningkatkan keuntungan karena pelanggan menambah produk belanjaannya, ada manfaat lain yang bisa dirasakan oleh perusahaan.

        Saat mampu menerapkan cross selling yang tepat, pelanggan merasa puas dengan pelayanan karena bisa menawarkan produk tambahan yang memang dibutuhkan.

        Seperti halnya saat menerapkan strategi upselling, rupanya cross selling tidak hanya mampu meningkatkan profit saja tapi juga dapat membangun customer engagement.

        Baca Juga: 8 Hal yang Dilakukan Tim Sales yang Sukses

        Cara Menerapkan Strategi Cross Selling yang Efektif

        © Freepik.com

        Setelah mengetahui pengertian dari cross selling, kini cari tahu bagaimana cara menerapkannya pada bisnismu agar lebih efektif. 

        1. Berikan diskon saat konsumen membeli lebih banyak

        Strategi pertama untuk menerapkan cross selling adalah dengan memberikan diskon untuk konsumen yang melakukan pembelian lebih banyak.

        Dilansir dari Lead Squared, strategi yang satu ini cukup menarik pelanggan karena mereka lebih mudah tergoda dengan diskon.

        Misalnya kamu menjual baju dengan harga satuan sebesar Rp40.000. Kamu bisa memberikan tawaran menarik dengan memberikan diskon untuk pembelian 3 buah baju hanya dengan Rp100.000 saja.

        Selain itu, kini cukup banyak e-commerce yang menyajikan layanan gratis ongkir yang pastinya bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya.

        Namun, layanan gratis ongkir tersebut memiliki minimal pembelanjaan. Dengan begitu, kamu bisa memberikan saran untuk melakukan cross selling dengan menambahkan produk pelengkap agar dapat memenuhi minimal pembelanjaan.

        Meskipun harus mengeluarkan lebih banyak uang, konsumen lebih suka melakukan hal tersebut daripada harus membayar lebih untuk biaya pengiriman.

        2. Memiliki profil pelanggan yang akurat

        Dalam menjalankan bisnis online, data pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk membuat strategi pemasaran.

        Dilansir dari Harvard Business Review, membangun profil pelanggan sangat berguna untuk membantu meningkatkan cross selling.

        Dengan mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya saat berbelanja, tentunya akan lebih mudah untuk memberikan saran produk tambahan.

        3. Pertimbangkan harga yang diberikan

        Tips selanjutnya untuk meningkatkan strategi cross selling adalah dengan mempertimbangkan penetapan harga produk yang ingin ditawarkan.

        Kamu harus paham bahwa cross selling adalah memberikan tawaran agar pelanggan membeli produk tambahan.

        Jadi, tentu saja mereka tidak akan mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli produk tambahan yang kamu tawarkan.

        Itulah mengapa, saat akan menyarankan produk pelengkap pilihlah produk yang memiliki harga tidak terlalu mahal dari produk utama yang dibelinya.

        4. Manfaatkan user generated content (UGC)

        Seperti yang dijelaskan oleh Neil Patel, penerapan user generated content (UGC) juga dapat meningkatkan peluang strategi cross selling.

        UGC merupakan salah satu faktor penting yang dapat digunakan oleh brand atau penjual untuk membangun kepercayaan pelanggan.

        Ulasan pelanggan saat menggunakan suatu produk merupakan bagian dari UGC. Jadi, mengapa hal ini bisa meningkatkan kepercayaan?

        Tentu saja karena calon pembeli lebih percaya dengan ulasan pengguna lainnya daripada ulasan seorang brand ambassador yang dibayar oleh produk.

        Setelah pelanggan memiliki kepercayaan yang besar pada sebuah brand, tentunya akan lebih mudah untuk menerapkan cross selling.

        Kamu bisa memberikan label di sebuah produk yang bertuliskan “Apa kata orang tentang produk ini.” 

        Saat calon pelanggan membaca ulasan yang positif tentu saja mereka akan tertarik membelinya.

        5. Tawarkan tambahan produk rekomendasi pribadi

        Cara efektif yang selanjutnya untuk menerapkan strategi cross selling adalah dengan menawarkan produk rekomendasi pribadi.

        Saat kamu melakukan penjualan dengan cara konvensional dan berhadapan langsung dengan pelanggan, sangat tepat jika mencoba cara ini.

        Kamu bisa langsung berbicara kepada pelanggan dan memberikan rekomendasi sesuai referensi pribadimu.

        Tentunya pelanggan akan mempertimbangkannya apalagi jika kamu bisa menyampaikannya dengan bahasa yang sopan dan menarik perhatiannya.

        Jadi, dalam melakukan strategi cross selling juga sangat dibutuhkan komunikasi yang baik agar pengguna bisa tergoda untuk membeli produk tambahan.

        Baca Juga: Strategi Digital Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

        Demikianlah penjelasan mengenai seluk-beluk strategi cross selling yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan penjualan.

        Glints berharap penjelasan di atas dapat membantumu menerapkan strategi penjualan yang tepat agar bisnis yang kamu jalankan bisa semakin berkembang.

        Jika tertarik dengan bidang marketing atau bisnis, kamu bisa mengikuti kelas di Glints ExpertClass untuk menambah wawasan, lho.

        Di sana kamu akan mendapatkan sejumlah pengetahuan baru soal marketing atau pengembangan bisnis dari para ahli yang sudah profesional di bidangnya.

        Yuk, segera cari kelas yang kamu inginkan hanya di Glints ExpertClass. 

        • Cross-Selling and Upselling: The Ultimate Guide
        • 7 Easy Cross-Selling Strategies You can Imitate – With Real Life Examples
        • 5 Ways to Increase Your Cross-Selling
        • 5 Strategies to Personalize Your Upsells and Cross-Sells

        Seberapa bermanfaat artikel ini?

        Klik salah satu bintang untuk menilai.

        Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

        Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

        We are sorry that this post was not useful for you!

        Let us improve this post!

        Tell us how we can improve this post?


        beginner cross selling menerapkan strategi cross selling

        Comments are closed.

        Artikel Terkait

        • Bidang Profesi Tips Menulis Email Partnership, Plus Contoh dan Template Gratis

          Trias Ismi 13 Agu 2022
        • CV/Portofolio 3 Tips Membuat CV UX Writer plus Contoh dan Template Gratis

          Trias Ismi 07 Agu 2022
        • Bidang Profesi 5 Tips Tulis Sales Pitch plus Contoh Bahasa Indonesia dan Inggris

          Trias Ismi 03 Agu 2022
        • CV/Portofolio CV Social Media Specialist: Tips Membuat, Contoh, Plus Template Gratis

          Trias Ismi 30 Jul 2022
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up