Crisis Communication: Definisi, Tahapan, Manfaat dan Cara Melakukannya
Selain mengantisipasi potensial krisis yang terjadi, upaya nyata untuk menangani krisis itu juga harus dipersiapkan oleh perusahaan melalui crisis communication.
Nah, makanya penting untuk mengetahui apa itu crisis communication dan bagaimana cara kerjanya.
Yuk, simak penjelasan Glints di bawah ini!
Isi Artikel
Definisi Crisis Communication
Crisis communication adalah protokol, sistem, maupun proses komunikasi efektif yang dilakukan saat masa kritis.
Apa saja yang kemungkinan bisa menjadi ‘masa krisis’ sebuah perusahaan?
Dilansir dari RockDove Solutions, setiap organisasi harus bersiap untuk potensi krisis yang luas.
Termasuk di dalamnya cuaca ekstrem, cyber-attacks, penarikan produk, penyimpangan perusahaan, reputation crisis hingga PR incidents.
Menurut Public Relations Ethics dari The Arthur W. Page Center crisis communication merupakan dialog antara organisasi dan publik, sebelum, selama, dan setelah adanya krisis.
Tahapan Crisis Communication
Ada beberapa tahapan yang perlu diketahui, masih merangkum Public Relations Ethics dari The Arthur W. Page Center, yaitu:
Pre-crisis
Tahap ini adalah sebelum krisis terjadi, beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
- memonitor risiko dari krisis
- membuat keputusan bagaimana manajemen krisis potensial
- membentuk dan melatih pihak yang akan terlibat dalam proses manajemen krisis
Crisis
Pada saat krisis berlangsung, kamu harus melakukan hal-hal ini:
- mengumpulkan dan memproses informasi yang kamu dapat untuk mengambil keputusan
- membuat dan menyebarkan crisis messages
Post-crisis
Pada periode setelah krisis, masih ada yang perlu dilakukan yaitu:
- melakukan penilaian terhadap upaya manajemen krisis
- menyediakan follow-up crisis messages yang dibutuhkan
Mengapa Crisis Communication Penting?
Pada saat perusahaan mengalami krisis, komunikasi yang efektif sangat penting untuk dilakukan.
Sebab, crisis communication juga bisa dalam bentuk dialog strategi dan taktik perusahaan dalam upaya meminimalisir risiko atau dampak krisis.
Hal ini akan membuat komunikasi tim lebih efektif, mulai dari berbagi informasi yang bisa membantu penanganan krisis, melindungi customer, karyawan, dan tentu keberlanjutan bisnis.
Bagaimana Cara Melakukan Crisis Communication?
Crisis communication dalam setiap perusahaan dan organisasi akan memiliki perbedaan pendekatan. Tidak ada bentuk yang lebih ideal atau lebih baik.
Namun, dari beberapa praktik yang dilakukan, merangkum Ionos, berikut 4 hal yang akan membuat crisis communication perusahaan kamu berjalan dengan baik:
Bentuk tim crisis communication
Saat terjadi krisis, biasanya akan banyak tekanan yang datang baik dari internal maupun eksternal. Maka, perlu dibentuk tim khusus penanganan krisis untuk memimpin proses komunikasi ini.
Pahami situasi yang terjadi
Langkah ini harus dilakukan terlebih dahulu untuk dapat membentuk sebuah komunikasi yang efektif. Saat kamu memahami situasi, maka kamu akan tahu apa yang harus disampaikan.
Transparansi dan monitoring
Dalam proses crisis communication, pengumpulan data harus selalu transparan. Setelah data terkumpul, kamu bisa mulai membahasnya dengan tim manajemen krisis yang kamu bentuk.
Jangan lupa juga untuk monitoring media sosial dan berita yang beredar sebelum mengeluarkan statement.
Komunikasikan dengan informatif
Saat semua sudah siap, komunikasikan dengan publik. Kamu juga harus mempersiapkan pernyataan dan rencana lanjutan dari statement yang telah diberikan.
Siapa Saja yang Harus Terlibat?
Nah, siapa saja yang harus terlibat dalam proses komunikasi ini? Dikutip dari PRSA, crisis communication ini terhubung antara berbagai peran yang terlibat di dalamnya, seperti:
- karyawan
- tim manajemen krisis
- tim PR
- tim IT
- kepala departemen, dll.
Itulah pentingnya manajemen krisis melalui crisis communication untuk sebuah organisasi maupun perusahaan.
Komunikasi yang baik antar perusahaan dan publik atau customer akan membangun relasi serta reputasi yang baik.
Manajemen krisis ini perlu direncanakan dengan baik, dievaluasi dan terus di-review mengikuti perkembangan perusahaan sejalan dengan kemungkinan meluasnya potensi krisis yang mungkin terjadi.
Pelajari lebih banyak soal crisis communication dan aktivitas Public Relations lain di Glints Blog.
Ada ragam artikel terkait yang bisa kamu temukan dan baca dengan klik di sini.