Cara Menyusun Web Portofolio Sederhana Beserta Contohnya
Isi Artikel
Menyusun web portofolio adalah hal yang sering dianggap sulit oleh pekerja di bidang kreatif. Sebenarnya, ada banyak contoh web portofolio beserta cara membuatnya di internet.
Web portofolio sendiri merupakan portofolio yang berbentuk digital dan dapat diakses oleh siapa saja melalui jaringan internet.
Pada umumnya, web portofolio mirip dengan portofolio biasa. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menunjukkan pengalaman, skill, dan karya seseorang.
Dilansir dari Undsgn, membuat web portofolio adalah langkah pertama untuk menarik perhatian rekruter dan mendapatkan pekerjaan.
Ingin tahu bagaimana cara menyusun web portofolio sederhana yang dapat menarik perhatian rekruter? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Cara Menyusun Web Portofolio
Layaknya menyusun portofolio biasa, portofolio dalam website juga berisi informasi pengalaman kerja seseorang dan proyek yang sudah pernah dikerjakan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu sertakan ke dalam sebuah web portofolio.
1. Homepage yang menarik
Tampilan utama portofolio yang pertama kali akan dilihat oleh para pembaca adalah bagian homepage.
Oleh sebab itu, kamu harus bisa menyusun sebuah homepage yang eye-catching tapi tetap mudah untuk dibaca.
Pada bagian ini, kamu bisa masukkan beberapa hal seperti deskripsi singkat tentang dirimu dan pengalamanmu sebelumnya.
Perlu diingat juga bahwa deskripsi singkat yang ditulis harus memiliki informasi seperti nama lengkap, bidang yang digeluti, dan foto profil profesional.
Selain itu, kamu juga bisa memasukkan tombol yang dapat diklik untuk mengarahkan pembaca kepada CV atau halaman lain pada web portofolio.
2. Deskripsi pengalaman kerja dan skill
Halaman atau page kedua yang perlu kamu sertakan pada portofoliomu adalah deskripsi pengalaman kerja dan skill yang kamu miliki.
Agar lebih mudah dimengerti pembaca, kamu dapat menyusun riwayat pekerjaanmu dalam bentuk infografis seperti flowchart ataupun bagan.
Untuk bagian skill, kamu lebih bebas berkreasi. Ada yang menuliskannya dalam bentuk list dan ada juga yang menggunakan bagan.
3. Karya atau proyek terbaik
Selanjutnya, kamu bisa mulai memasukkan karya terbaikmu. Namun, harus diingat bahwa tidak semua karya yang kamu miliki dapat ditampilkan.
Ketika membuat portofolio, kamu sangatlah disarankan untuk memasukkan karya yang paling relevan dengan posisi yang dilamar saja.
Sebagai contoh, pada portofolio seorang social media specialist, kamu dapat memasukkan beberapa screenshot halaman media sosial yang pernah kamu kelola.
Selain screenshot, jelaskan juga apa saja tanggung jawabmu dan bagaimana kamu berperan aktif saat mengelola media sosial tersebut.
Terutama jika kamu telah berkontribusi besar pada media sosial tersebut seperti menaikkan engagement dan traffic melebih target yang ditetapkan.
4. Page kontak personal
Untuk memberikan informasi mengenai cara menghubungimu, kamu bisa membuat halaman kontak personal di bagian akhir web portofolio.
Pada halaman ini kamu bisa masukkan informasi seperti:
- nomor telepon pribadi
- alamat email
- media sosial seperti Instagram dan LinkedIn
- formulir kontak
Dari semua hal yang disebutkan, formulir kontak mungkin adalah cara menghubungi penulis yang tidak dikenal banyak orang.
Pada umumnya, formulir kontak adalah fasilitas yang diberikan website builder untuk meneruskan pesan yang ditulis dalam web tersebut ke email penulis web secara langsung.
Tips Membuat Web Portofolio
Nah, setelah mengetahui apa saja isi daripada sebuah web portofolio, kamu juga harus mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat menulisnya.
Pertama, manfaatkan platform web builder seperti Wix dan WordPress untuk membuat web portofoliomu.
Kedua website ini memberikan fasilitas yang lengkap seperti template tampilan website yang menarik dan juga fasilitas bermanfaat seperti tools SEO.
Kedua, kamu harus tetap memperhatikan tampilan visual daripada portofolio yang disusun.
Menurut Forbes, tampilan visual seperti pemilihan warna, font tulisan, penggunaan button, dan kata yang dicetak tebal harus diperhatikan dengan saksama.
Pada platform seperti Wix dan WordPress, ada banyak jenis template website yang dapat kamu pilih sebagai tampilan utama portofoliomu.
Namun, kamu lebih disarankan untuk memilih template dengan tampilan yang sederhana saja agar dapat lebih mudah dibaca.
Contoh Web portofolio yang Sederhana
Setelah mengetahui apa saja isi dari web portofolio dan tips-tips membuatnya, sekarang saatnya kamu melihat contohnya!
Berikut Glints memberikan dua contoh portofolio sederhana yang dapat kamu gunakan sebagai referensi.
Web portofolio oleh Marleigh Culver
Portofolio yang dibuat oleh Marleigh Culver menggunakan style minimalis sederhana sehingga informasi yang ditulis dapat dengan mudah dimengerti.
Secara struktur, portofolio ini dimulai dengan deskripsi singkat dan dilanjutkan dengan pengalaman kerja Marleigh sebelumnya.
Web portofolio oleh Sean Halpin
Berbeda dengan Marleigh, Sean Halpin menggunakan beragam warna pada portofolionya, tapi tidaklah menyakitkan mata pembaca.
Pada homepage-nya, Sean memasukkan deskripsi singkat tentang dirinya dan menyertakan proyek-proyek yang pernah ia kerjakan.
Nah, itulah dia ulasan dari Glints mengenai cara membuat web portofolio dan beberapa contohnya.
Ringkasnya, web portofolio memiliki tujuan yang sama seperti portofolio pada umumnya yaitu untuk menunjukkan pengalaman dan skill seseorang.
Selain informasi ini, ada banyak artikel lain seputar membuat portofolio di Glints Blog.
Beragam infonya akan memandumu membuat portofolio yang memukau rekruter, lho!
Yuk, cek berbagai artikelnya sekarang!