Cash Flow: Pengertian, Jenis-Jenis, Tips Mengatur, Cara Ceknya

Diperbarui 11 Nov 2024 - Dibaca 8 mnt

Cash flow adalah salah satu hal terpenting yang perlu dipahami oleh setiap orang, baik itu dalam konteks pribadi atau untuk organisasi.

Buat kamu yang baru bekerja dan memiliki impian untuk meraih financial freedom atau kebebasan finansial, maka informasi mengenai hal yang satu ini penting untuk diketahui.

Jangan khawatir jika kamu masih merasa cukup asing dengan hal yang satu ini. Pasalnya, kali ini Glints akan menjelaskan serba-serbi mengenai cash flow yang perlu kamu pahami.

Simak terus rangkumannya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Ingin Mandiri Secara Finansial di Usia 20-an? Simak Caranya!

Apa Itu Cash Flow?

cash flow

© Freepik.com

Melansir dari Corporate Finance Institute, cash flow atau arus kas adalah kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki oleh bisnis, institusi, atau individu.

Dalam bidang keuangan, istilah tersebut berfungsi untuk menggambarkan jumlah uang tunai yang dihasilkan dan dikonsumsi dalam periode waktu tertentu.

Pemasukan yang lebih besar daripada pengeluaran akan menciptakan cash flow yang positif.

Sebaliknya, cash flow akan menjadi negatif apabila pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.

Jenis Pemasukan dan Pengeluaran dalam Cash Flow

definisi cash flow adalah

© Pexels.com

Jika membicarakan cash flow untuk individu atau keluarga, terdapat beberapa jenis pemasukan dan pengeluaran yang perlu kamu pahami.

Pemasukan

Berikut ini penjelasan mengenai apa saja jenis-jenis dari pemasukan:

  • Penghasilan aktif

Meliputi semua pendapatan yang diterima, bisa berupa gaji, honor, hingga bonus dan komisi.

  • Penghasilan dari investasi

Didapat dari keuntungan instrumen investasi, misalnya penjualan saham, bunga deposito, hingga penjualan properti atau aset lainnya.

  • Pendapatan pasif

Menurut Four Pillar Frreedom pendapatan pasif adalah penghasilan yang didapat dari aset yang sudah dimiliki.

Beberapa contoh dari pendapatan pasif misalnya mendapatkan uang dari rumah yang disewakan atau pembagian hasil dari karya yang diperjualbelikan (buku, musik, dan konten lainnya).

Pengeluaran

Melansir dari BBVA, terdapat 4 jenis pengeluaran yang setiap bulan pasti kita lakukan. Untuk lebih jelasnya, simak rangkumannya di bawah ini:

  • Pengeluaran tetap yang wajib dibayarkan

Jenis pengeluaran ini merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan dan tidak dapat dihindari.

Contohnya adalah pengeluaran untuk membayar pinjaman, pajak, asuransi, cicilan rumah, hingga biaya pendidikan.

  • Pengeluaran yang tidak terhindarkan
Baca Juga :  Lamaran Kerjamu Ditolak? Ini 5 Cara Bijak Menghadapinya

Pengeluaran ini sangat penting dan dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Contohnya seperti pengeluaran untuk belanja kebutuhan harian, uang transportasi, biaya listrik, air, dan masih banyak lagi.

Jenis pengeluaran ini memang tidak terhindarkan, tapi kamu masih bisa mencoba berhemat sehingga bisa mengurangi jumlah pengeluarannya.

  • Pengeluaran tambahan

Pengeluaran tambahan meliputi jenis biaya yang kita keluarkan untuk kebutuhan konsumtif.

Misalnya, untuk pergi ke restoran mewah, membeli kopi di sebuah kafe yang populer, hingga membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

Jika tidak dapat menahan diri dan terlalu impulsif, maka pengeluaran jenis ini akan tidak terkendali dan membuatmu tidak bisa hemat.

  • Tabungan

Tabungan adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki karena bisa menjadi simpanan untuk masa depan.

Karena itu, kamu harus menyisihkan uang untuk tabungan sehingga hal yang satu ini termasuk ke dalam pengeluaran.

Supaya tidak bingung saat mengatur keuangan dan tabungan, kamu bisa menggunakan metode seperti 50/20/30 hingga kakeibo.

Baca Juga: Gaji Besar Tapi Tak Kunjung Mapan? Mungkin 5 Hal Ini Penyebabnya

Tips Mengatur Cash Flow

cash flow adalah

© Freepik.com

Manajemen keuangan yang baik sangatlah penting untuk menjaga kondisi finansial yang lebih stabil.

Ini dia beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan agar kamu memiliki cash flow yang positif.

1. Mencatat anggaran

Persiapkan diri dengan selalu memprediksi dan mencatat pengeluaran bulanan.

Misalnya seperti pengeluaran untuk belanja kebutuhan, transportasi, cicilan, dan biaya lainnya.

Anggaran yang telah dibuat ini berfungsi sebagai alat untuk merencanakan dan merekam jenis pengeluaran yang akan dibayarkan.

2. Buat laporan keuangan

Laporan keuangan adalah salah satu kunci dari kelancaran cash flow. 

Maka dari itu sebaiknya buatlah laporan keuangan sederhana untuk merekam setiap arus kas yang masuk dan keluar setiap bulannya.

Kemudian, hitung sisa uang yang tersisa.

Bandingkan besar jumlah pemasukan dan pengeluaran agar kamu bisa menilai apakah cash flow-mu positif atau negatif.

3. Evaluasi pengeluaran

Tidak ada salahnya untuk mengurangi pengeluaran demi kesehatan finansial yang lebih baik. Bukan berarti kamu tidak boleh bersenang-senang, lho!

Kamu bisa sesekali mencoba berhemat dengan hal-hal sederhana, seperti membuat kopi sendiri daripada membeli kopi di kafe.

Selain itu, kamu juga bisa membatalkan keanggotaan gym yang jarang kamu ikuti agar tidak perlu lagi membayar pengeluaran ekstra. Simpel, kan?

Baca Juga :  Naik Pesawat saat Pandemi Corona? Ketahui Persyaratannya agar Aman!

4. Cari pendapatan tambahan

Zaman sekarang, ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan teknologi.

Kamu bisa berjualan secara online di media sosial dan e-commerce. Selain itu, kamu juga bisa mencari pekerjaan sampingan.

Kamu juga bisa mengambil pekerjaan tambahan sebagai freelance atau part time. Nah, kamu bisa mendapatkan beragam peluang kerja di Glints, lho.

Jenis pekerjaannya beragam, mulai dari content writer, sales, presenter, tutor, hingga web developer.

Tertarik? Langsung ambil peluangmu sekarang juga, yuk!

5. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Masih dalam rangka meminimalisir pengeluaran bulanan, kamu juga perlu belajar untuk menahan keinginan dan mendahulukan kebutuhan.

Dahulukan pelunasan utang dibanding menambah cicilan smartphone terbaru yang tidak terlalu penting.

Tahan keinginan membeli baju baru dan sisihkan uang untuk mencukupi kehidupan di akhir bulan.

Dengan begini, kamu bisa menata keuangan dengan lebih mudah.

Cek Kondisi Keuanganmu dengan Rasio Ini

mengatur arus kas

© Freepik.com

Cash flow yang positif adalah gambaran kondisi keuangan yang sehat.

Ingin tahu bagaimana keadaan finansialmu setiap bulannya? Kamu bisa menjadikan perhitungan rasio ini sebagai patokannya.

1. Rasio likuiditas

Merupakan rasio jumlah tabungan yang bisa menutup biaya hidupmu hingga beberapa bulan kedepannya.

Idealnya, seseorang perlu memiliki tabungan yang bisa menutup biaya hidup 3 bulan hingga 1 tahun tanpa penghasilan.

2. Rasio tabungan

Rasio ini mengukur porsi uang yang ditabung dari total penghasilan individu.

Untuk kondisi finansial yang lebih baik, disarankan setiap orang sedikitnya menyisihkan 20% dari penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan.

Semakin besar persentase yang ditabung, tentu akan semakin menguntungkan di masa depan.

3. Rasio utang/pinjaman

Agar tidak terjerat utang yang berlebih, disarankan total jumlah cicilan atau utang per bulan tidak melebihi 35% dari total penghasilan.

Jika jumlah total utang melebihi angka tersebut tentunya kamu akan lebih kesulitan saat harus mengatur uang untuk kebutuhan hidup.

Baca Juga: 5 Tips Keuangan Generasi Sandwich agar Hidup Bisa Lebih Bahagia

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa cash flow adalah uang yang didapat dan dikeluarkan dalam periode waktu tertentu.

Supaya keadaan finansial bisa terjaga dengan baik, maka cash flow adalah hal penting yang perlu diperhatikan oleh siapa pun, baik individu maupun perusahaan.

Dengan memiliki arus kas yang sehat, maka hidup pun akan menjadi lebih mudah dan impianmu memiliki financial freedom bisa segera tercapai.

Jadi, supaya cash flow bisa selalu positif, jangan lupa untuk mengikuti tips yang sudah Glints persiapkan di atas, ya. Selamat mencoba!


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon