3 Alasan Cari Muka Akan jadi Senjata Makan Tuan untuk Kariermu

Diperbarui 08 Mar 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Cari muka bukan lagi fenomena asing di tempat kerja, tapi hal tersebut bahaya, lho, untuk karier kamu.

    Tak bisa dipungkiri, ada saja orang yang suka cari muka supaya terlihat sebagai karyawan yang baik di depan bos.

    Harapannya, dengan begitu mereka bisa mendapat timbal balik yang diimpikan.

    Entah itu berupa kenaikan gaji, promosi jabatan, atau hanya sekadar ingin menjadi “favorit” agar pekerjaannya dimudahkan di kantor.

    Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan cari muka justru dapat membahayakan kariermu di kantor? Ini dia alasannya.

    Baca Juga: Impostor Syndrome Membuat Kamu Terus Merasa Tidak Puas Bekerja

    1. Cari Muka Tuai Konflik di Tempat Kerja

    resolusi konflik adalah

    © Freepik.com

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology menyamakan kebiasaan cari muka sebagai tindakan bahaya dan “bunuh diri” di tempat kerja. Kenapa?

    Penelitian itu melaporkan, ketika kamu terlalu sibuk berpura-pura tulus, kemampuan akting itu lama-lama akan merusak kontrol diri (self-control) di tempat kerja.

    Self-control itu sendiri adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri, atau kemampuan untuk menekan atau menghambat suatu dorongan yang bergejolak dalam diri.

    Ketika sudah tidak ada kontrol atas diri sendiri, makin besar kemungkinannya untuk kamu bertindak sewenang-wenang tanpa tidak memedulikan orang lain.

    Hal ini kemudian juga berkaitan dengan perilaku menyimpang di tempat kerja di kemudian hari. Termasuk kerja malas-malasan dan memulai konflik dengan rekan kerja.

    2. Sering Cari Muka akan Melelahkan Batin

    penyebab stres saat wfh

    © Pexels.com

    Studi tersebut menyimpulkan dampak dari cari muka dengan mengamati 75 orang manajer mid-level di sebuah perusahaan software besar di Tiongkok.

    Mereka membagi manajer menjadi dua kelompok dengan pendekatan cari muka yang berbeda.

    Satu kelompok cari muka  dengan menyombongkan diri sendiri dan “mencuri kredit” atas pekerjaan orang lain.

    Kelompok satunya cari muka dengan cara menjadi “yes man” dan bermanis-manis di depan bos mereka.

    Setelah dua minggu, berikut hasil studinya:

    • Kelompok yang cari muka dengan cara menjilat si bos terlihat lebih sering berulah di kantor.
    • Mereka cenderung bersikap kasar kepada rekan kerja, sering bolos meeting, dan malah sibuk “main internet” ketimbang menyelesaikan pekerjaan mereka.
    • Cari muka mengharuskan seseorang menghabiskan energi kognitifnya untuk putar otak demi memastikan semua orang melihat usahanya sebagai sikap yang tulus. Padahal, tingkahnya hanya pura-pura.
    Baca Juga: 3 Cara Jitu Meningkatkan Kepercayaan Diri di Kantor

    Menurut para peneliti, Anthony Klotz and Lawrence Houston III, perilaku buruk di tempat kerja itu merupakan hasil dari kurangnya kontrol diri dan stres psikologis karena terus memaksa diri sendiri untuk “menjaga image baik” di depan orang lain.

    Lebih lanjut, stres psikologis itu lama-lama memunculkan kebencian terhadap bos.

    Melansir The Ladder, tukang cari muka merasakan kebencian terhadap atasan mereka karena akting “pura-pura tulus” itu melukai harga dirinya.

    Perilaku menjilat yang dilakukan sebetulnya bertentangan dengan bayangan yang mereka miliki atas kesuksesan di tempat kerja.

    Mereka tahu bahwa sukses sebenarnya adalah bayaran dari kerja keras, bakat, dan kemampuan diri sendiri, bukan atas pujian-pujian palsu.

    3. Atasan Bisa Tahu Kamu Suka Cari Muka

    resolusi konflik

    © Freepik.com

    Masih menurut Klotz dan Houston, keduanya asisten profesor manajemen di Oregon State University, tukang cari muka di tempat kerja akan dihadapkan dengan tantangan besar yang disebut dengan ingratiator’s dilemma.

    Ingratiator’s dilemma didefinisikan pada tahun 1990 oleh psikolog sosial Edward E. Jones.

    Teori itu menyatakan bahwa atasan di tempat kerja bisa tahu ketika ada karyawannya yang cari muka, dan sebetulnya mereka suka “disanjung-sanjung” seperti itu.

    Namun ini menjadi dilema bagi si tukang cari muka karena meski “suka dijilat”, atasan tetap menganggap upaya tersebut sebagai tindakan yang munafik dan mementingkan diri sendiri.

    Itulah kenapa Klotz dan Houston menyimpulkan kebiasaan cari muka sebagai tindakan yang bahaya untuk karier.

    Bukan hanya kamu bisa dimusuhi oleh rekan kerja karena kerja sembarangan. Bos pun tahu bahwa sikap manismu itu ternyata palsu.

    Baca Juga: Berbagai Macam Karakteristik Kaum Milenial di Tempat Kerja

    Itulah tiga alasan kuat agar kamu tidak berpikiran untuk cari muka terhadap atasan atau rekan kerja lain.

    Atau apakah kamu pernah menemui rekan kerja yang suka cari muka di depan atasan?

    Nah, supaya tak dicap penjilat di kantor. Glints punya tips untuk menghindarinya.

    Yuk, cari tahu selengkapnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait