Memahami Bahasa Pemrograman, Jenis, dan Contohnya

Diperbarui 02 Mar 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Sebagai programmer pemula, bahasa pemrograman alias programming language mungkin adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telingamu.

    Lewat bahasa ini, kamu bisa membuat komputer atau HP bekerja, membuat fungsi otomatis mati dalam pendingin ruangan, bahkan membuat robot.

    Akan tetapi, sebenarnya, apa itu programming language? Apa saja contohnya, serta apa perbedaannya dengan bahasa lain dalam pemrograman?

    Tak perlu bingung lagi, Glints sudah merangkum informasinya hanya untukmu.

    Apa Itu Bahasa Pemrograman?

    apa itu bahasa pemrograman

    © Rawpixel.com

    Dikutip dari Tech Terms dan Hackr, ini adalah informasi dasar soal apa itu programming language:

    Definisi

    Layaknya manusia, komputer juga menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.

    Sekumpulan kata-kata dalam bahasa ini bisa dirangkai sehingga memiliki arti, maksud, dan simbol atas hal tertentu.

    Komputer juga memiliki karakteristik yang sama. Ada banyak unsur yang harus berkomunikasi satu sama lain sehingga komputer bisa bekerja dengan baik.

    Misalnya, bagaimana mikrofon menangkap gelombang suaramu, kemudian direkam dan disimpan dalam komputer?

    Mikrofon akan “berbicara” melalui kabel bahwa ada informasi suara yang harus disampaikan pada komputer.

    Komponen komputer akan memproses dan saling “bicara”, hingga menjadi sebuah dokumen yang berisi suara.

    Nah, obrolan dan pembicaraan ini ditulis dalam programming language.

    Ia ditulis oleh seorang programmer, berupa urut-urutan atau to-do list soal apa yang harus dilakukan oleh komputer saat manusia melakukan sesuatu, termasuk merekam suara.

    Secara singkat, bahasa pemrograman adalah sekumpulan instruksi dan perintah milik komputer apabila manusia berinteraksi dengannya.

    Salah satu bahasa dalam pemrograman ini bisa digunakan untuk pembuatan situs, menuliskan perintah untuk komputer, menciptakan game, hingga membangun berbagai aplikasi lainnya.

    Sejarah singkat

    Sejak zaman dulu hingga sekarang, komputer sesungguhnya menggunakan bahasa yang sama untuk komunikasi antarkomponennya.

    Bahasa yang digunakan komponen komputer untuk mengobrol adalah bahasa biner.

    Apabila bahasa kita terdiri dari aksara dari A-Z dan angka dari 1-9, bahasa biner milik komputer hanya memiliki angka 1 dan 0.

    Kombinasi dari dua angka inilah yang menciptakan suatu arti dan pesan, alias bahasa untuk berkomunikasi.

    Di zaman dulu, komputer digunakan dengan cara mengubah-ubah kombinasi angka 1 dan 0 secara manual.

    Sayangnya, hal ini tidak efisien. Komputer harus dikalibrasi dan diubah bahasanya tiap kali ingin menggunakannya untuk hal yang berbeda.

    Bahasa pemrograman muncul untuk menyelesaikan masalah ini.

    Programmer atau developer hanya tinggal menuliskan programming language. Komputer yang akan menerjemahkan bahasa itu ke bahasa biner yang ia pahami.

    Baca Juga: Mengenali Perbedaan Bahasa Pemrograman Java dan JavaScript

    High Level Language dan Low Level Language

    high level language dan low level language bahasa pemrograman

    © Rawpixel.com

    Kamu telah memahami bahwa bahasa pemrograman adalah suatu gebrakan dan solusi dari penulisan bahasa biner secara manual.

    Nah, ternyata, hal ini memunculkan dikotomi tingkat dari programming language.

    Secara umum, ada dua tingkat atau level dari programming language, yaitu high-level language dan low-level language.

    Melansir Tech Terms, high-level language adalah bahasa pemrograman yang diciptakan untuk mempermudah langkah komunikasi antarkomponen milik komputer tadi.

    Bahasa ini ditulis dalam rangkaian kata-kata yang bisa masih bisa dipahami oleh manusia. Contohnya adalah C++, C#, PHP, Phyton, dan lain-lain.

    Sementara itu, kata Tech Terms, low-level language adalah bahasa pemrograman yang digunakan oleh mesin atau komputer.

    Bahasa biner tadi merupakan bagian dari low-level language. Ada pula bahasa low-level yang berupa enkripsi alias menggunakan simbol yang menyimpan informasi tertentu.

    Selain itu, perintah-perintah sederhana seperti MOV (move, pindah), ADD (add, menambahkan), hingga SUB (subtract, mengurangi) juga masuk ke dalamnya.

    Baca Juga: Ingin Jadi Full Stack Developer? Ketahui 5 Skill Ini!

    Contoh Bahasa Pemrograman

    contoh

    © Rawpixel.com

    Dikutip dari Computer Science, yang termasuk dalam bahasa pemrograman adalah:

    • Java
    • C
    • PHP
    • Ruby
    • Objective-C
    • Phyton
    • C++
    • JavaScript
    • C#
    • Swift
    • dan lain-lain

    Bahasa Pemrograman dan Bahasa Lainnya

    bahasa pemrograman dan bahasa lainnya

    © Athenasoftware.net

    Nah, dalam pemrograman, tak hanya ada programming language. Ada pula istilah markup language dan scripting language.

    Apakah kamu masih asing dengan istilah ini? Agar tak tertukar, Glints akan menjelaskan perbedaan di antara ketiganya, dirangkum dari Code Snail dan Geeks for Geeks.

    Programming language vs markup language

    Beda antara markup language dan programming language cukup jelas. Markup language digunakan hanya untuk mengubah tampilan situs menjadi kode-kode tertentu.

    Kode ini digunakan karena komputer tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa manusia.

    Suatu tampilan situs ditulis dengan kode markup language, dikirimkan, lalu diterjemahkan menjadi tampilan situs pada umumnya.

    Ini berarti, tak ada logika atau interaksi sama sekali di antara pengguna dan komputer. Pengguna hanya membuka situs, dan komputer tinggal menerjemahkan markup language menjadi tampilan website-nya.

    Programming language vs scripting language

    Nah, apabila perbedaan bahasa pemrograman dan bahasa markah adalah hal yang jelas, lain halnya dengan bahasa scripting.

    Pada dasarnya, scripting language merupakan bagian dari programming language.

    Keduanya pun memiliki fungsi yang sama, memberikan instruksi dan logika pada komputer soal apa yang harus ia lakukan.

    Perbedaan di antara keduanya terletak pada cara komputer membacanya.

    Programming language dibaca dengan diterjemahkan dulu secara keseluruhan ke bahasa biner (bahasa yang digunakan oleh komputer). Proses ini disebut dengan compile.

    Ini membuatnya lebih cepat dijalankan karena komputer langsung memahami seluruh perintah yang harus ia lakukan.

    Sementara itu, scripting language dibaca baris per baris, tidak diterjemahkan semua secara langsung.

    Baca Juga: Ingin Jadi Developer? Ketahui Pentingnya Python!

    Lewat penjelasan tadi, bahasa pemrograman tentu adalah istilah yang tak perlu kamu bingungkan lagi, ya!

    Dengan menguasai bahasa ini, kamu bisa lebih siap menjadi programmer atau developer yang lebih andal.

    Selain membaca informasi dan terus berlatih, kamu juga bisa belajar seputar dunia teknologi dari para pakar di bidangnya.

    Kamu tak perlu mencari ahli kemana-mana. Glints ExpertClass adalah tempat yang tepat untukmu bertemu dengan mereka.

    Glints ExpertClass adalah program pelatihan dengan pemateri praktisi berpengalaman di berbagai bidang. Kamu bisa banyak belajar dan bertanya langsung melalui event ini. Jangan sampai ketinggalan, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait