Apa Saja Strategi yang Tepat untuk Pemasaran B2B?

Diperbarui 16 Feb 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Masih ada banyak orang yang mengira bahwa media sosial adalah tempat yang kurang pas untuk B2B marketing. Padahal, kenyataannya tidak begitu, lho.

    Dengan beragam alasan, perusahaan B2B bisa memanfaatkan tempat ini untuk pemasaran. Selain itu, masih ada banyak strategi pemasaran lain yang tak kalah menjanjikan.

    Kira-kira, apa sajakah itu? Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan strategi tadi. Akan tetapi, sebelumnya, ada juga penjelasan soal apa itu B2B marketing.

    Simak selengkapnya, yuk!

    Apa Itu B2B Marketing?

    apa itu pemasaran atau marketing b2b

    © Freepik.com

    Melansir G2 Learning Hub, B2B marketing adalah sebuah kegiatan pemasaran. Titik bedanya dengan yang lain adalah perusahaan pelakunya memasarkan produk pada perusahaan lainnya.

    B2B sendiri merupakan singkatan dari businesstobusiness. Ini merupakan model penjualan yang menawarkan produk pada perusahaan, bukan konsumen umum.

    Misalnya, kamu menjual jasa konsultasi psikologi khusus untuk pekerja. Nah, kamu memasarkan jasamu pada perusahaan lain agar mereka lirik.

    Ini berbeda dengan model bisnis B2C. B2C merupakan singkatan dari businesstoconsumer, di mana produk dijual langsung pada konsumen.

    Kembali lagi ke contoh jasa konsultasi psikologi. Jika kamu langsung memasarkan pada pekerja, kamu tidak sedang melakukan pemasaran B2B. Kegiatan yang kamu lakukan bernama strategi marketing B2C.

    B2B vs B2C Marketing

    b2b vs b2c marketing

    © Freepik.com

    Kamu telah memahami pengertian dari istilah ini. Nah, sekarang, di mana letak perbedaan pemasaran untuk perusahaan B2B dengan B2C?

    Seperti yang sudah Glints jelaskan tadi, audiens mereka berbeda. Perusahaan B2B menyasar perusahaan lainnya. Sementara itu, perusahaan B2C punya audiens individu kebanyakan.

    Ini membuat pengambilan keputusan mereka juga berlainan. Melansir Disruptive Advertising, dalam hal ini, pemasaran B2C punya keuntungan.

    Misalnya, kamu melihat iklan sebuah HP. Kamu belum tentu membeli HP tersebut. Akan tetapi, bisa saja, kamu menawarkan HP-nya pada kerabatmu yang sedang ingin membelinya.

    Iklan tak selalu menyasar sang pembeli. Akan tetapi, kamu akan tetap mendapat untung dari iklan itu.

    Ini berbeda dengan pemasaran B2B. Dalam B2B marketing, audiensmu adalah sekelompok pemegang keputusan di perusahaan.

    Nah, misalnya, audiensmu meihat iklan produkmu. Hanya ada kemungkinan kecil mereka menawarkan produkmu pada perusahaan lain. 

    Terlebih lagi, karena berskala perusahaan, kelompok ini punya banyak pertimbangan sebelum jadi konsumenmu.

    Hal ini berbeda dengan konsumen B2C yang, seperti dituliskan WordStream, sering membeli karena emosi atau perasaan.

    Baca Juga: Prioritaskan Lead yang Tepat untuk Tingkatkan Penjualan dengan Metode Lead Scoring

    Strategi B2B Marketing

    strategi pemasaran atau marketing b2b

    © Freepik.com

    Dengan audiensnya yang unik, bagaimana cara melakukan pemasaran businesstobusiness dengan efektif?

    Nah, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan. Dirangkum dari HubSpot dan Hinge, strategi dalam B2B marketing itu adalah:

    1. Tentukan audiensmu

    Layaknya strategi pemasaran lainnya, kamu wajib kenal dengan audiensmu. Dengan begitu, tenaga dan biaya pemasaranmu tak terbuang sia-sia.

    Kamu bisa menuangkan data demografis dan psikografis mereka dalam buyer persona. Dengan begitu, sifat dan ekspektasi mereka jauh lebih tergambar.

    2. Buat website

    Pada zaman dulu, halaman web dianggap sebagai brosur digital. Di masa kini, asumsi itu sudah tak berlaku lagi.

    Website merupakan investasi penting untuk pemasaran B2B. Ingat, audiensmu membeli dengan logika. Sebelum berpikir, mereka tentu butuh informasi soal produkmu.

    Di mana kamu bisa menuliskan semua itu? Website adalah salah satu jawabannya.

    Selain itu, halaman web juga membuka dirimu pada dunia digital. Peluang namamu terdengar pun jadi semakin besar.

    Jangan lupa, buat desainnya responsif dan mudah digunakan, ya! Dengan begitu, penggunanya tentu betah mencari informasi lewat situsmu.

    3. Gunakan pemasaran konten

    Nah, setelah punya website, apa saja yang harus kamu tuliskan di sana? Di sinilah content marketing bisa berperan.

    Ini masih berkaitan dengan ciri khas audiensmu yang sebelumnya. Mereka butuh sepotong informasi sebelum jadi pelangganmu.

    Dengan alasan ini, konten adalah salah satu kunci suksesnya B2B marketing. Melaluinya, kamu bisa dengan mudah menjangkau audiens.

    Penulisan konten juga bisa memanfaatkan SEO. Dengan begitu, namamu makin bergaung di dunia digital.

    4. Manfaatkan pemasaran email

    Konon, 93% pemasar B2B memanfaatkan email. Strategi pemasaran ini memang terbukti sukses untuk B2B.

    Email bisa meningkatkan engagement di antara kamu dan audiens. Ini tentu bisa memicu munculnya leads, hingga mereka menjadi pelangganmu.

    Kamu juga bisa membuat strategi ini sejalan dengan pemasaran kontenmu, lho.

    Baca Juga: Tingkatkan Efektivitas Newsletter dengan Email Marketing Services dan 4 Rekomendasinya

    5. Terapkan pemasaran media sosial

    Meski terasa salah alamat, media sosial adalah tempat yang berpeluang besar bagi strategi B2B marketing, lho.

    Memang, langkah ini punya sebuah tantangan. Menghubungkan akun media sosial B2B dengan perusahaan lain tidaklah mudah.

    Tenang saja, bukti statistik ada di pihakmu, kok. Ternyata, 75% pembeli B2B dan 84% pimpinan perusahaan merupakan pengguna media ini.

    Itu berarti, dengan punya akun media sosial, kamu bisa lebih dekat dengan mereka. Terlebih lagi, media ini bisa jadi wadah penggenjot reputasi perusahaanmu.

    Baca Juga: Yuk Pahami Lebih Dalam Apa Itu LinkedIn Ads!

    6. Coba iklan berbayar

    Jika dimanfaatkan dengan benar, iklan berbayar juga bisa jadi stategi pemasaran yang tepat. Hal yang perlu diingat adalah penyesuaian dengan buyer persona-mu.

    Ada pilihan untuk beriklan di publikasi dan web, media sosial, mesin pencari, hingga memanfaatkan retargeting. Semua itu bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.

    Memang, strategi ini merupakan investasi yang cukup berisiko. Untuk menekan peluang gagal ini, kamu bisa membekali diri dengan ilmu.

    Nah, ilmu soal pemasaran, baik berbayar maupun bukan, selalu tersedia di Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass adalah kelas dengan pemateri para pakar. Dengan segudang pengalamannya, mereka akan membagikan ilmu denganmu.

    Menarik, kan? Nah, kamu bisa memilih dan ikut kelasnya dengan klik gambar di bawah ini:

    Selesai sudah penjelasan dari Glints. Buang jauh-jauh mitos bahwa media sosial bukan tempat untuk pemasaran B2B, ya!

    Media sosial, bersama strategi pemasaran lainnya, adalah tempat yang baik untuk marketing B2B selama dimanfaatkan dengan benar.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait