4 Tips Membuat Storytelling yang Menarik di Media Sosial

Diperbarui 02 Mar 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Konten media sosial terus berubah seiring zaman dan kebutuhan audiens. Tak heran, storytelling di media sosial kini menjadi opsi utama untuk memperluas cakupan followers.

    Trik satu ini sekarang jadi penting dalam marketing, karena, kata Socialbakersmarketer dapat membuat konten atau cerita yang mewakili audiens.

    Nah, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti agar konten yang disajikan terlihat lebih menarik dan menggaet banyak audiens.

    Penasaran? Simak selengkapnya di rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: 4 Tipe Media Sosial yang Harus Kamu Ketahui Beserta Contohnya

    Tips Storytelling di Media Sosial

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, storytelling kini telah menjadi komponen esensial dalam ranah marketing dan media sosial.

    Terutama untuk keperluan digital marketing, di mana fokus pemasaran ditujukan pada aktivitas audiens di media sosial dan internet.

    Strategi marketing dalam bentuk cerita memungkinkan brand untuk membangun persona dan menjalin hubungan dengan konsumen mereka.

    Maka, sepertinya penting untuk menggunakan taktik penceritaan ke dalam semua keperluan pemasaran, karena di sanalah audiens akan menghabiskan begitu banyak waktu terlibat dengan konten.

    Tetapi, jangan salah, storytelling di media sosial juga dapat kamu terapkan pada akun pribadi, lho.

    Dengan menguasai cara-cara terbaik untuk mempersembahkan konten dalam bentuk cerita, dijamin followers akan lebih tertarik untuk mengikuti kisahmu.

    Yang perlu kamu ingat adalah bahwa masing-masing platform memerlukan trik penyampaian cerita yang berbeda.

    Nah, berikut adalah beberapa tips storytelling terbaik agar kontenmu dapat menarik perhatian pengikut berdasarkan media sosial yang kamu gunakan:

    1. Facebook

    storytelling di media sosial

    © Freepik.com

    Terdapat dua cara menarik untuk menggunakan teknik storytelling di media sosial ini.

    Yang pertama adalah untuk membagikan seluruh kisahmu dalam satu post. 

    National Public Radio mempelajari lebih dari 3.000 tautan di akun Facebook mereka dan menemukan bahwa link dengan karakter huruf yang lebih pendek memiliki rasio click through rate yang lebih tinggi daripada link dengan karakter huruf yang lebih panjang.

    Tapi, itu bukan gambaran selengkapnya dari penelitian yang mereka lakukan.

    Posting yang lebih panjang memiliki lebih banyak opsi klik untuk engagement seperti klik untuk ‘Lihat Lebih Banyak’, yang bisa muncul di posting Facebook yang panjang.

    Ini berarti bahwa orang-orang mendapatkan semua informasi yang mereka inginkan dari posting tersebut tanpa harus mengeklik tautan lainnya, sebagai contoh:

    Lalu, tips kedua adalah untuk membuat sebuah video yang cukup berdurasi. 

    Dilansir dari Techcrunch, Facebook memperpanjang durasi untuk upload video karena format tersebut paling banyak menarik minat audiens.

    Baca Juga: Ini Dia 5 Tools Media Sosial yang Dibutuhkan oleh Content Creator

    2. Instagram

    storytelling di media sosial

    © Pexels.com

    Storytelling sudah menjadi aspek vital dalam media sosial raksasa ini. Bagaimana tidak? Instagram sendiri adalah platform yang menyediakan beragam fitur untuk bercerita.

    Trik pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan membuat rangkaian visual menggugah di feeds kamu pada bagian profil.

    Menurut Buffer, sesuaikan masing-masing foto dengan gaya Instagram kamu dan buat sebuah visual di feeds profil dengan tiga hingga sembilan grid foto yang berkaitan.

    Contohnya:

    storytelling di media sosial

    © instagram @glintsid

    Tips storytelling berikutnya di media sosial ini adalah untuk memanfaatkan fitur IG TV dan story sebaik mungkin.

    Melansir Newswhip, berikut adalah cara jitu memanfaatkan IG story untuk storytelling:

    • fokus pada inti cerita
    • gunakan caption untuk menekankan jalan cerita
    • sediakan micro-content dalam story
    • video berbentuk horizontal lebih populer daripada video landscape

    3. Twitter

    storytelling di media sosial

    © Pexels.com

    Belakangan ini, Twitter kembali populer dan ramai dipergunakan oleh masyarakat.

    Nah, tentunya kita tahu bahwa cara storytelling di media sosial ini adalah menggunakan thread atau kumpulan Tweet yang panjang.

    Kendati demikian, agar tidak membosankan, kamu bisa membubuhi thread dengan foto dan GIF yang menarik, tetapi harus berkatian konten yang disaji.

    Penggunaan micro-content  saat akan memberikan video juga dirasa efektif, khususnya foto berbentuk meme atau caption yang berisi gurauan.

    Contohnya seperti thread Glints berikut ini:

    4. Youtube

    storytelling di media sosial

    © Pexels.com

    Nah, tips terakhir adalah untuk storytelling di media sosial Youtube. 

    Semua orang kini memiliki akses untuk membuat channel pribadi di akun Youtube mereka. Namun, memiliki channel saja tidak cukup untuk memuat konten yang baik. 

    Tips pertama adalah untuk membuat video dengan format infografik. Menurut Contently, infografik adalah format yang jitu untuk storytelling dalam format visual.

    Lalu, sebaiknya kamu sertakan video yang serupa pada playlist tertentu. Yang pasti, hindari thumbnail Youtube yang berbau clickbait.

    Baca Juga: Yuk, Pelajari Apa Itu Clickbait serta Pro Kontranya!

    Itulah tips storytelling di media sosial agar kontenmu dapat menarik lebih banyak perhatian audiens.

    Intinya, teknik ini telah menjadi aspek esensial di kehidupan media sosial. Masing-masing platform juga memerlukan taktik yang berbeda agar konten dapat terlihat menggugah.

    Nah, bila kamu ingin mendapatkan informasi lainnya seputar marketing di media sosial, kamu bisa berlangganan dengan newsletter blog Glints.

    Setelah berlangganan, kamu akan menerima informasi dan tips terupdate di inbox emailmu.

    Menarik bukan? Yuk, sign up di Glints. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait