Apakah Skill Coding Diperlukan untuk Menjadi UX Designer Andal?

Tayang 29 Apr 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Seorang UX designer tentunya berkaitan dengan proses membangun website dan aplikasi. Namun, apakah UX designer perlu sklll coding?

    Seperti yang kita tahu, proses mengembangkan suatu aplikasi dan website memang identik dengan coding.

    Maka, Glints akan menjawab pertanyaan, apakah untuk menjadi seorang UX designer diperlukan skill coding?

    Baca Juga: Meski Mirip, Ini Letak Perbedaan antara UX Designer dan Product Designer

    Penjelasan Singkat UX Designer

    product designer

    © Studio98.com

    User Experience designer atau UX designer adalah sebuah profesi yang bertugas mengolah tampilan produk agar dapat meningkatkan interaksi pengguna.

    Seperti namanya, seorang UX designer tentu haruslah mendesain bagaimana tampilan suatu website atau aplikasi yang dapat membuat pengguna nyaman menggunakannya.

    Lebih lanjut, UX designer memiliki tujuan untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan users dari aplikasi dan pengunjung website.

    Kepuasan users ini bergantung pada kegunaan, aksesibilitas, dan interaksi dalam aplikasi. 

    Meski demikian, mereka tak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan peran-peran lain untuk mendukung, seperti UX researcher yang melakukan riset.

    Selain itu, ada pula UX writer yang mengisi konten dan UI designer untuk mempercantik tampilan produk.

    Baca Juga: 7 Website yang Bisa Kamu Gunakan untuk Memamerkan Portofolio UX Designer

    Apakah UX Designer Perlu Coding?

    © Freepik.com

    Jawabannya adalah tidak perlu. Menurut UX mastery, seorang UX designer tidak perlu mengetahui mengenai coding.

    Namun, seorang UX designer akan dituntut untuk bekerja sama secara intens dengan developer dan product manager

    Oleh karenanya, memiliki pengetahuan mengenai coding dan bahasa pemrograman akan membantu dan memudahkan komunikasi dengan pihak terkait.

    Tentu, kamu juga akan jadi lebih memahami apakah desain yang sudah kamu buat dapat diterapkan secara teknis.

    Dengan memiliki skill tersebut, kamu tak hanya memandang sebuah desain hanya secara visual, tapi kebutuhan teknisnya.

    Untuk mendapatkan ilmu-ilmu tersebut, kamu dapat mengikuti webinar yang disediakan Glints ExpertClass.

    Dalam webinar dan workshop tersebut, kamu akan belajar lebih jauh tentang UX design dengan para pakar di bidangnya.

    Tertarik? Cari dan daftarkan dirimu dengan klik di bawah ini!

    TEMUKAN KELASNYA

    Skill Lain yang Dibutuhkan

    ux designer vs product designer

    © Appledevelopermagazine.com

    Meskipun seorang UX designer tidak perlu coding, tapi terdapat skill-skill, selain desain, yang harus dikuasai.

    Dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan bisnis yang beragam, seorang UX designer juga dituntut untuk dapat memiliki beberapa skill ini:

    1. Empati

    Sebagai seorang UX designer, tentu desainmu mengedepankan kebutuhan dan kenyamanan user.

    Oleh karenanya, kamu perlu memiliki empati untuk dapat memahami hal tersebut. Dengan kata lain, kamu harus bisa juga menempatkan dirimu sebagai user.

    2. Kemampuan analisis masalah

    Seringkali tampilan yang baik ternyata tidak nyaman digunakan oleh pengguna.

    Oleh karenanya, kamu harus bisa menganalisis masalah apa yang terjadi sehingga bisa menemukan solusinya.

    3. Komunikasi

    Kemampuan selanjutnya yang dibutuhkan oleh seorang UX designer adalah komunikasi.

    Hal ini dikarenakan seorang UX designer harus dapat menyampaikan ide atau gagasannya kepada pihak lain seperti product manager, developer, bahkan petinggi perusahaan. 

    Baca Juga: Intip 8 Channel YouTube Menarik soal UI/UX Ini!

    Nah, itulah tadi beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai apakah UX designer perlu coding.

    Setelah mengetahui jawabannya dan beberapa skill lain, tentu kamu akan semakin yakin untuk dapat berkarier sebagai UX designer.

    Semoga kariermu berjalan lancar, ya, sukses!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait