MongoDB, Program Database Canggih yang Digunakan Banyak Perusahaan Teknologi Ternama

Tayang 16 Jul 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Kalau kamu tertarik menggeluti dunia pemrograman dan pengolahan data, sudahkah pernah mendengar tentang apa itu MongoDB? MongoDB adalah salah satu program database yang sangat populer digunakan oleh para profesional.

    Banyak bisnis terkenal menggunakan database ini, lho.

    Jika kamu tertarik untuk menjadi developer, business intelligence, atau bahkan project manager, MongoDB tentunya bagus untuk dipelajari.

    Yuk, kenali lebih dalam tentang MongoDB di artikel ini.

    Apa Itu MongoDB?

    mongodbadalah

    © Unsplash.com

    Melansir IntelliPaat, MongoDB adalah open-source database yang menggunakan document-oriented data model dan non-structured query language.

    Database ini cukup canggih.

    Bahkan, ia dikatakan sebagai salah satu sistem dan database NoSQL (Not only SQL) yang paling mutakhir saat ini.

    Karena kapasitasnya, MongoDB dapat digunakan untuk menyimpan volume data yang besar.

    MongoDB dapat memahami bahasa pemrograman yang populer, seperti C, C++, C#, .Net, Go, Java, Node.js, Perl, PHP, Python, Motor, Ruby, Scala, Swift, dan Mongoid.

    Jadi apa pun itu bahasa yang dikuasai, kamu bisa membuat menggunakan MongoDB menggunakan mana saja sesuai kebutuhan.

    Karena kapasitas penyimpanannya yang besar, Geeks for Geeks menyatakan bahwa MongoDB juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi terkenal.

    Perusahaan-perusahaan itu misalnya IBM, Facebook, Nokia, eBay, Adobe, Google, dan masih banyak lagi.

    Seperti apa contoh database di MongoDB itu? Ini dia visualisasinya.

    Berikut ini merupakan contoh dari database dokumen di MongoDB.

    © Dotnettricks.com

    Database ini menyimpan data dalam dokumen mirip JSON dengan schema dinamis.

    Dengan sistem ini, kamu bisa menyimpan data tanpa perlu memikirkan struktur datanya.

    Kamu bisa mengubah struktur data yang disimpan dalam MongoDB dengan menambah atau menghapus field ke dalam dokumen.

    Dengan ini, kamu bisa lebih memahami struktur kompleks sekalipun dengan mudah.

    Selain itu, MongoDB juga memiliki skalabilitas yang mudah dan performa yang cepat.

    Baca Juga: Mengenal Database Manager, Profesi Bidang Data yang Semakin Populer

    Fitur-Fitur MongoDB

    mongodb adalah

    © Unsplash.com

    1. Schema-less database

    Apa itu schema-less database yang dimiliki MongoDB?

    Schema-less database (database tanpa schema) berarti satu kumpulan atau koleksi data bisa memiliki beberapa tipe dokumen di dalamnya.

    Dokumen ini bisa mengandung banyak konten dalam berbagai ukuran.

    Fitur ini lah yang membuat MongoDB menjadi program database yang fleksibel.

    2. Document-oriented

    MongoDB adalah database yang berorientasi pada dokumen.

    Data apa pun yang disimpan di dalam MongoDB itu berbentuk dokumen, bukan tabel.

    Dalam dokumen-dokumen tersebut, datamu disimpan dalam field, bukan baris atau kolom.

    Hal ini juga yang mendukung fleksibilitas MongoDB.

    3. Indexing

    Di database MongolDB, semua field dalam dokumen di-indeks berdasarkan indeks primer dan sekunder.

    Untuk apa? Tujuannya adalah untuk membuat pencarian dan pengambilan data yang tersimpan di MongoDB itu lebih mudah dan cepat.

    Dengan pengindeksan data, efisiensi ekstraksi data meningkat dan membuatmu bisa lebih produktif.

    4. Skalabilitas

    MongoDB menyediakan fitur horizontal scalability dengan sharding.

    Sharding adalah distribusi data dengan beberapa server berbeda.

    Dengan cara ini, data dalam jumlah besar dibagi menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil menggunakan shard key.

    Kemudian, kelompok data ini dibagikan ke beberapa server fisik yang berbeda.

    5. Replikasi

    Yang dimaksud dengan apa itu replikasi adalah fitur MongoDB yang mampu membuat salinan data dan mengirimnya ke server yang berbeda-beda.

    Jadi, jika salah satu server mengalami kerusakan atau masalah, datamu akan tetap aman karena tersimpan salinannya di server lain.

    6. Agregasi

    Ada tiga tipe agregasi yang MongoDB sediakan, yaitu:

    • aggregation pipeline
    • map-reduce function
    • single-purpose aggregation

    Agregasi membuat MongoDB bisa beroperasi menggunakan grouped data untuk mendapatkan single result atau computed result.

    Baca Juga: Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Database Administrator (DBA)

    Kelebihan dan Kekurangan MongoDB

    apa itu mongodb

    © Unsplash.com

    Kelebihan

    Karena MongoDB adalah database yang bersifat schema-less, kamu tidak perlu mendesain schema database sendiri.

    Keuntungan lainnya menggunakan program database ini adalah fleksibilitasnya yang tinggi.

    Tidak hanya sangat fleksibel, kamu juga bisa menyimpan data yang bersifat heterogen di MongoDB.

    MongoDB pun bisa terintegrasi dengan mudah dengan Hadoop untuk keperluan pengolahan big data lainnya.

    Kekurangan

    Apa kemampuan MongoDB menyimpan data dalam jumlah besar itu membuatnya membutuhkan memory storage yang besar?

    Ya, benar. Ini merupakan salah satu kekurangan dari MongoDB.

    Kekurangan lainnya adalah kamu tidak bisa menyimpan data lebih besar dari 16 MB di dalam setiap dokumen.

    Lalu, kamu juga tidak diperbolehkan untuk melakukan nesting data lebih dari 100 level.

    Baca Juga: Kamu Bisa Jadi Data Analyst Andal dengan Menguasai 5 Skill Ini

    Itulah penjelasan Glints tentang apa itu MongoDB.

    Apakah kamu tertarik mempelajarinya?

    Glints punya program belajar untuk kamu yang ingin menjadi programmer, lho.

    Kamu bisa belajar menjadi programmer di Glints Academy secara intensif selama 4 bulan.

    Bersama tutor andal, kamu akan dibimbing dari nol hingga siap kerja.

    Klik di sini untuk informasi selengkapnya, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait