Meningkatkan Efisiensi Kerja Tim Marketing, Kenali Apa Itu Agile Marketing

Tayang 15 Okt 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ketika mengerjakan sebuah proyek, tentu kamu ingin menyelesaikan proyek tersebut secara kooperatif dan mengukur dampaknya. Agile marketing merupakan salah satu pendekatan yang bisa membantumu mewujudkan hal tersebut.

    Istilah agile, merujuk pada Oxford Dictionary berarti kemampuan untuk berpikir cepat dan cerdas. Kemampuan ini juga menjadi salah satu skill paling penting dalam dunia kerja, lho.

    Lalu, bagaimana kemampuan ini digunakan dalam dunia marketing? Yuk, cari tahu selengkapnya!

    Apa Itu Agile Marketing?

    © Freepik.com

    Dilansir dari Adobe Workfront, agile marketing adalah pendekatan marketing taktis di mana tim secara kolektif mengidentifikasi proyek bernilai tinggi untuk memfokuskan upaya kolektif mereka.

    Pendekatan ini juga menentukan apakah sebuah proyek tak berhasil dan tidak boleh diulang, tetapi masih dianggap sukses.

    Pendekatan agile akan mengakui kegagalan selama disertai dengan pelajaran dan menghasilkan proyek yang berpotensi kuat di masa depan.

    Istilah ini muncul pertama kali pada 2012, saat itu, sekelompok tokoh marketing bertemu untuk merumuskan dokumen yang akan memandu masa depan marketing modern.

    Dikenal sebagai Sprint Zero, pertemuan dua hari para tokoh ini membahas konsep marketing yang cepat dan tepat.

    Tujuannya adalah untuk membangun pemahaman bersama mengenai nilai-nilai utama dan prinsip-prinsip dunia marketing modern.

    Hasil dari pertemuan intensif 48 jam tersebut adalah Agile Marketing Manifesto, yang hingga saat ini menjadi standar untuk penerapan pemasaran agile.

    Manifesto tersebut, dilansir Atlassian mencakup hal-hal berikut.

    • Pembelajaran yang divalidasi opini dan kesepakatan bersama.
    • Kolaborasi yang berfokus pada pelanggan melalui kelompok dan hierarki.
    • Campaign yang adaptif dan berulang menggantikan campaign besar-besaran.
    • Proses penemuan pelanggan melalui prediksi statistik.
    • Perencanaan yang fleksibel dibandingan perencanaan kaku.
    • Menanggapi perubahan mengikuti rencana.
    • Melakukan banyak eksperimen kecil untuk mendapatkan hasil yang lebih besar.

    Baca Juga: 7 Jenis Branding untuk Menyukseskan Strategi Marketing Bisnismu

    Manfaat Agile Marketing

    1. Kecepatan dan produktivitas

    © Rawpixel.com

    Manfaat pertama dari agile marketing ini dicapai melalui perubahan dalam struktur organisasi dan cara tim merencanakan serta melaksanakan kegiatan marketing.

    Tim yang agile cenderung lebih kecil dengan anggota lintas fungsi yang mampu menyelesaikan proyek secara mandiri dan minim delegasi.

    Hal ini memungkinkan tim untuk memproses pekerjaan dengan cepat.

    Kecepatan dan produktivitas juga terlihat dari peningkatan frekuensi serta kemampuan tim untuk menerapkan feedback pelanggan dengan cepat.

    Struktur tim yang gesit memberikan peningkatan produktivitas yang signifikan tanpa membutuhkan lebih banyak sumber daya dalam tim.

    2. Transparansi dan kolaborasi

    Manfaat lainnya dari agile marketing adalah menciptakan transparansi ke dalam proses tim melalui alur kerja yang rapi dengan tujuan jelas.

    Alih-alih menyimpan semua pekerjaan dalam spreadsheet atau hard drive, pendekatan ini meningkatkan kolaborasi antar individu dan tim dalam departemen marketing. Salah satunya adalah dengan penggunaan metode kanban.

    Transparansi membuat tim lebih bertanggung jawab serta membantu mereka mengembangkan pemahaman bersama tentang proyek yang sedang berjalan.

    Transparansi dalam agile juga diterapkan dalam hubungan dengan pelanggan. Ini karena tim yang agile cenderung memanfaatkan feedback pelanggan untuk memastikan bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan benar pada waktu yang tepat.

    3. Fleksibilitas

    agile marketing

    © Freepik.com

    Fleksibilitas adalah salah satu manfaat agile marketing yang paling dihargai. Hal ini terlihat dalam cara tim marketing yang menggunakan perencanaan berulang untuk memberikan pekerjaan yang layak, alih-alih hanya mengikuti rencana pemasaran tahunan.

    Dalam pengaturan yang agile, tim berfokus untuk menentukan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dan mencari tahu detail dalam prosesnya.

    Ini memberi tim fleksibilitas untuk dengan mudah mengubah arah marketing berdasarkan data dan feedback pelanggan.

    Baca Juga: Demand Generation, Strategi Marketing untuk Tingkatkan Minat Beli Pelanggan

    4. Keberhasilan berdasarkan data

    Penekanan agile pada eksperimen berarti bahwa tim marketing harus menyelaraskan marketing campaign dengan data untuk mengukur keberhasilan.

    Tim harus mengumpulkan KPI yang berdampak dan terukur, seperti eksperimen berisiko rendah serta pengaruh pada setiap campaign yang diluncurkan.

    Selain itu, manager juga harus memantau efisiensi tim dengan mengumpulkan metrik dari proses atau campaign mereka.

    Pada satu waktu, tim marketing dapat mengawasi waktu siklus tugas, tingkat efisiensi, dan hasil proses untuk memastikan tim bergerak dengan kecepatan yang stabil.

    Ini tentu akan membantu tim membuat keputusan tepat tentang jenis campaign yang mereka berikan, serta bagaimana, kapan, dan di mana campaign tersebut memasuki pasar.

    5. Meningkatkan daya saing

    © Freepik.com

    Agile marketing menekankan kecepatan yang lebih tinggi dan feedback yang berkelanjutan.

    Sehingga, memungkinkan tim untuk menyesuaikan dan mengadaptasi marketing campaign saat diinginkan, daripada melakukan campaign yang lama dan tidak fleksibel.

    Ini menempatkan prioritas yang lebih besar pada kebutuhan pelanggan dan memungkinkan tim untuk mengukur dampak dari upaya mereka sebelum campaign menjadi tidak menarik di mata pelanggan.

    Data marketing yang dikumpulkan membantu menjamin bahwa feedback akan diterapkan ke proyek berikutnya.

    Sehingga membuat campaign tetap kompetitif dan terus meningkatkan keuntungan atas investasi marketing.

    Baca Juga: Lebih Dekat dengan Strategi Marketing 4P, Dasar Segala Usaha Pemasaran

    Agile adalah salah satu pendekatan yang bisa kamu gunakan dalam strategi marketing.

    Selain pendekatan ini, masih ada banyak pendekatan-pendekatan lainnya yang bisa kamu terapkan.

    Untuk mempelajarinya, kamu bisa mengikuti berbagai kelas marketing yang tersedia di Glints ExpertClass.

    Melalui kelas-kelas ini, kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada para pakar di industri marketing.

    Kamu bisa memilih untuk mengikuti kelas webinar, workshop, kelas intensif, bahkan mentorship, lho.

    Yuk, klik di sini untuk pilih kelas marketing yang sesuai dengan minat dan kebutuhan di Glints ExpertClass!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait