Memudahkan Proses Pembuatan Prototype, yuk, Kenalan dengan ProtoPie

Tayang 19 Jan 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Proses prototyping dalam membuat desain produk sangatlah penting. Supaya proses tersebut bisa berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan tools yang memadai seperti ProtoPie.

    Bagi para UX designer mungkin sudah tidak asing lagi dengan tools prototyping seperti Figma, InVison, atau Adobe XD.

    Ketiga tools tersebut memang lebih umum digunakan oleh banyak desainer dari seluruh penjuru dunia.

    Namun, ProtoPie menjadi angin segar karena memiliki keunggulan dalam membuat prototype produk dengan ketelitian yang tinggi.  

    Itulah mengapa kini ProtoPie disebut menjadi salah satu tools yang serba guna dan dapat diandalkan oleh banyak desainer.

    Nah, jika kamu penasaran dengan tools yang satu ini, simak dulu rangkuman yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

    Baca Juga: 16 Istilah yang Wajib Diketahui dalam UX Design Beserta Artinya

    Mengenal ProtoPie

    tools protopie

    © Blog.protopie.io

    ProtoPie bisa disebut sebagai “pemain baru” dalam industri product design. Pasalnya, tools tersebut baru pertama kali diluncurkan ke publik pada Januari 2017 lalu.

    Berbasis di Seoul, Korea Selatan, rupanya perusahaan ProtoPie didirikan oleh mantan desainer Google bernama Tony Kim.

    Bersama dengan dua engineer utama jebolan dari Samsung dan Line, mereka mulai merintis pembuatan tools untuk prototyping sejak Desember 2014 lalu.

    Dilansir dari TechCrunch, Chief Strategy Officer dari ProtoPie menekankan bahwa salah satu kelebihan utama dari tools tersebut adalah lebih ekspresif dari tools lain.

    Dengan tools tersebut pengguna bisa membuat interaction design dengan beberapa perangkat jauh lebih mudah tanpa menggunakan code apa pun.

    Dilansir dari laman resminya, memang ProtoPie memiliki kelebihan untuk membuat prototype dengan lebih mudah dan tidak ribet.

    Pasalnya, pembuatan interaksi dengan tools ini semuanya mengandalkan klik tombol tanpa sistem pengkodean yang rumit.

    Baca Juga: Daftar 7 Pekerjaan dalam Dunia Desain Produk, Mana yang Tepat Untukmu?

    Fitur Unggulan ProtoPie

    © Blog.protopie.io

    ProtoPie mengklaim dirinya sebagai tools yang bisa memudahkan siapa pun dalam membuat prototype.

    Mereka bahkan memiliki tujuan agar desainer beranggapan bahwa membuat prototype bisa dilakukan semudah saat membuat pie.

    Supaya kamu lebih paham dengan apa saja keunggulan yang dimiliki oleh tools yang satu ini, coba simak dulu penjelasannya di bawah ini:

    1. Konsep Object, Trigger, and Respons

    Menurut UX Collective, ProtoPie memiliki konsep unik yang membuat banyak desainer penasaran untuk segera mencobanya.

    Dengan tools ini, membuat prototype yang interaktif bisa dilakukan dengan mudah hanya berdasarkan Object, Trigger, dan Response.

    ProtoPie merupakan tools yang dibuat dengan pertimbangan desainer. Jadi, tentu saja bahwa tools ini dapat sangat membantu memudahkan pekerjaan dari desainer.

    Biasanya tools pembuatan prototype berbasis pengkodean sehingga mengharuskan desainer untuk mempelajarinya terlebih dahulu.

    Namun, dengan ProtoPie hal itu tidak perlu dipikirkan lagi karena memiliki konsep Object, Trigger, and Response.

    Trigger di sini adalah tindakan yang datang dalam bentuk seperti ketukan atau penekanan yang lama.

    Objek merupakan penerima tindakan, dan Responses adalah menerapkan tindakan.

    Jadi, dengan kata lain desainer bisa dengan mudah dalam membuat interaksi dengan menggabungkan ketiga hal tersebut.

    2. Sensor

    Saat ini sudah banyak sekali aplikasi yang menerapkan penggunaan sensor.

    Rupanya hal tersebut bisa menjadi tantangan bagi desainer yang ingin membuat prototype yang menampilkan interaksi ketika menggunakan sensor.

    Namun, hal tersebut bisa lebih mudah dilakukan dengan ProtoPie karena hanya perlu menambahkan Trigger seperti Sound, Tilt, Compass, atau 3D Touch.

    3. Scenes

    Kebanyakan tools saat membuat interaksi mikro sering mengalami masalah pada keterbacaan sehingga sering ditemukan kesalahan.

    Hal itu tentunya sangat mengganggu desainer karena mereka harus membuang waktu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

    ProtoPie memiliki fitur Scenes yang memungkinkan pengguna untuk meningkatkan keterbacaan dengan memisahkan setiap halaman pekerjaan.

    4. Send & Receive

    Tools yang satu ini juga mendukung pertukaran data dari beberapa perangkat dengan menggunakan Send Response dan Receive Trigger.

    Jadi, pengguna bisa melakukan pengujian hasil prototype di beberapa perangkat yang bisa membuat mereka mengetahui pendapat dari beberapa pengguna sekaligus.

    Sebelumnya tools membuat prototype hanya terbatas untuk merancang interaksi pada perangkat individu saja.

    Akan tetapi, ProtoPie mampu mengirim dan menerima data untuk berbagai scenario prototype yang diinginkan.

    Setelah mengetahui mendapat ilmu soal ProtoPie, kamu wajib tahu lebih jauh tentang desain produk.

    Maka, sebaiknya jangan lewatkan kelas menarik yang ada di Glints ExpertClass.

    Ada banyak sekali kelas dari bidang Product, Data, Design, Marketing, hingga Personal Development yang bisa kamu ikuti.

    Tertarik? Yuk, klik banner di bawah ini untuk melihat pilihan subscription plan dan kelas yang tersedia. 

    © Glints

    Harga Protopie

    © Blog.protopie.io

    Setelah mengetahui apa saja kelebihan yang dimiliki oleh ProtoPie di atas, apakah kamu sudah merasa tertarik untuk mencobanya?

    Bagi pengguna baru bisa mencoba menggunakan tools ini secara gratis dengan masa trial selama 30 hari.

    Namun, setelah itu pengguna harus mengeluarkan uang agar bisa menggunakan tools yang canggih ini.

    Ada dua pilihan dalam pembayaran yaitu per bulan dan per tahun yang bisa disesuaikan dengan kepentingan penggunanya.

    Untuk paket harganya sendiri terbagi menjadi 3 yaitu Individual, Teams, dan Enterprise. Berikut ini harga dan apa saja keuntungan yang didapatkan:

    Individual

    • Harga 13 dolar AS (setara Rp182 ribu) per bulan atau 120 dolar AS (sekitar Rp1,6 juta) per tahun
    • Dapat mengakses semua fitur untuk prototyping
    • Mendapat individual space
    • Public libraries
    • Personal libraries

    Teams

    • Harga 50 dolar AS (setara Rp703 ribu) per bulan atau 499 dolar AS (Rp7 juta) per tahun
    • Mendapat project space
    • Access control
    • Commenting
    • Private dan shareable link
    • Interaction tips
    • Public libraries
    • Personal libraries
    • Team libraries
    • Team management

    Enterprise

    • ProtoPie menyarankan untuk menghubungi mereka secara langsung untuk membicarakan harganya
    • Single sign-on (SSO)
    • Server yang private dan aman
    • Priority support
    • On-site training
    • Mendapatkan semua fitur yang ada di paket Individual dan Teams
    Baca Juga: Meski Mirip, Ini Letak Perbedaan antara UX Designer dan Product Designer

    Itulah penjelasan mengenai ProtoPie, tools untuk membuat prototype yang disebut bisa memudahkan pekerjaan dari para desainer.

    Nah, apakah kamu tertarik mencoba trial ProtoPie? atau kamu sudah termasuk pengguna ProtoPie?

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait