Yuk, Gaet Hati Rekruter Perusahaan dengan Rancangan Video Portfolio

Diperbarui 15 Apr 2024 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Tahukah kamu bahwa sekarang ini, video portfolio, akan membuatmu lebih diminati perusahaan?

    Pasalnya, portofolio yang hadir dalam bentuk video sejatinya lebih mudah untuk diakses para rekruter.

    Tak hanya itu, bentuk dokumen ini juga lebih mudah untuk dipersonalisasi, sehingga kamu pun bisa tampak lebih profesional.

    Meskipun demikian, membuatnya bukanlah perkara sepele. Kamu harus menempatkan elemen-elemen yang tepat agar bisa terlihat meyakinkan.

    Nah, supaya proses rekrutmenmu bisa berjalan dengan lancar, simak pemaparan Glints mengenai serba-serbi video portfolio di bawah ini.

    Baca Juga: 6 Kunci Membuat Portofolio yang Menarik untuk Fotografer

    Apa Itu Video Portfolio?

    portofolio video

    © Freepik.com

    Pertama-tama, kita harus membahas terlebih dahulu definisi dari format dokumen tersebut.

    Melansir laman Vogue Ballroom, video portfolio adalah sebuah wadah di mana kandidat dapat mengumpulkan karya mereka dan ditunjukkan dalam bentuk audio visual.

    Dokumen ini biasanya diciptakan dalam bentuk portofolio website yang sebagian besar terdiri dari konten-konten video. 

    Namun, seiring berjalannya waktu, bentuk portofolio video ini telah berkembang dan bisa digunakan untuk memamerkan konten dalam bentuk lain, seperti tulisan atau audio.

    Selain dalam bentuk situs web, banyak juga pekerja profesional yang memiliki portofolio dalam bentuk showreel.

    Nah, karena ia hadir dalam bentuk video, jenis portofolio ini sebelumnya hanya dinilai cocok bagi kamu yang bekerja di bidang kreatif.

    Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, dokumen ini sudah dimanfaatkan oleh banyak individu dari berbagai sektor industri.

    Sebab, video portfolio juga dinilai efektif untuk meningkatkan visibilitas dan presensimu sebagai pekerja profesional.

    Elemen-Elemen dalam Video Portfolio

    video portfolio

    © Freepik.com

    Sejatinya, elemen dalam portofolio video tak berbeda jauh dengan yang terdapat dalam portofolio konvensional.

    Namun, dikarenakan formatnya dalam bentuk video, ada beberapa elemen lain yang perlu kamu perhatikan.

    Jika kamu gagal untuk menempatkan elemen-elemen ini dalam video portfolio-mu, dijamin para rekruter akan kesulitan untuk memahaminya.

    Nah, agar upayamu bisa maksimal, berikut adalah sejumlah elemen yang perlu kamu tempatkan di dalam video portfolio sesuai ujaran Chron.

    1. Kontak yang bisa dihubungi

    Elemen pertama yang wajib kamu cantumkan di dalam video portfolio adalah kontak pribadi yang dapat dihubungi oleh pihak rekruter.

    Ketika perusahaan sedang mencari karyawan baru, mereka biasanya mengandalkan riset online untuk membuat shortlist terkait kandidat yang paling potensial.

    Nah, memiliki portofolio video memang membuat dirimu lebih unggul dalam situasi ini karena dapat menunjukkan kualitas pekerjaan dengan lebih saksama.

    Namun, apa gunanya minat perusahaan apabila mereka tidak dapat menghubungimu untuk tahap wawancara?

    Maka dari itu, jangan lupa untuk sediakan laman atau video khusus terkait kontakmu yang masih aktif. Di sana, kamu dapat cantumkan alamat email, nomor telepon, atau media sosial yang sering digunakan.

    2. Karya-karya terbaikmu

    Elemen selanjutnya yang harus selalu ditempatkan dalam video portfolio merupakan contoh dari karya-karya terbaikmu.

    Hal ini cukup penting. Sebab, rekruter tentunya akan melihat kualitas kandidat berdasarkan hasil karya yang telah mereka ciptakan.

    Akan tetapi, jangan hanya sediakan karya dengan satu gaya tertentu. Justru, yang perlu kamu lakukan adalah menempatkan beberapa karya dengan tema yang berbeda-beda.

    Dengan cara ini, perusahaan akan melihatmu sebagai calon karyawan yang fleksibel dan kreatif. Secara tidak langsung pun kamu akan menjadi lebih unggul dibanding kandidat lainnya.

    3. Waktu dan tanggal publikasi

    Berikutnya, kamu harus selalu menempatkan waktu dan tanggal publikasi karya di dalam video portfolio.

    Elemen satu ini sifatnya cukup krusial untuk dicantumkan. Pasalnya, ia dapat berperan sebagai bukti bahwa karyamu pernah dipublikasikan secara resmi.

    Nah, apabila kamu lupa dengan tanggal penerbitan karya, segera tanyakan pada bekas atasanmu di kantor lama.

    Jika perlu, cantumkan juga nama institusi yang mempublikasikan karyamu. Dengan cara seperti ini, rekruter akan lebih yakin bahwa kamu memang berpengalaman dan sering bekerja di tempat kerja profesional.

    4. CTA (call-to-action)

    Elemen terakhir yang wajib untuk ditempatkan dalam video portfolio adalah CTA atau yang lebih dikenal dengan call-to-action.

    Mungkin kini kamu bertanya-tanya, untuk apa mencantumkan CTA ke dalam sebuah portfolio? Bukannya elemen tersebut hanya bisa digunakan untuk keperluan pemasaran?

    Nah, sama halnya dengan dunia marketing, CTA dalam portofolio juga dapat digunakan untuk memasarkan produk, dalam konteks ini karya-karyamu.

    Call-to-action di sini dapat dimanfaatkan untuk mendorong para rekruter supaya melihat karya-karya lengkapmu di wadah yang berbeda, seperti media sosial.

    Intinya, CTA ini berperan besar dalam proses rekrutmenmu jika menggunakan portofolio berbentuk video.

    Baca Juga: Berbagai Contoh dan Tips Menyusun Portofolio Fotografer yang Menjual

    Tips Membuat Video Portfolio

    portofolio video

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, portofolio video merupakan bentuk dokumen yang lebih diminati perusahaan.

    Meskipun demikian, membuatnya bukanlah hal yang mudah. Satu langkah salah saja dapat membuat portofoliomu tampak berantakan.

    Maka dari itu, supaya video portfolio-mu bisa tampak apik, berikut Glints jelaskan empat tips membuatnya khusus untukmu. 

    1. Tampilkan karya dengan gaya yang berbeda

    Tips pertama untuk membuat video portfolio yang baik adalah dengan menampilkan berbagai jenis karya.

    Kesalahan banyak kandidat adalah menempatkan hasil karya dengan tema yang monoton pada portofolio mereka.

    Hasilnya, mereka tidak tampak spesial di mata rekruter. Karya yang ditampilkan tidak dapat membuat mereka terlihat unik.

    Seperti yang sudah Glints paparkan, kamu harus menyertakan contoh karya yang menekankan keunikan dan kemampuanmu.

    Dengan menunjukkan jenis karya yang berbeda, perusahaan akan melihatmu sebagai pekerja yang fleksibel, sesuai diungkap oleh Bitable.

    2. Perhatikan kualitas video

    Selanjutnya, saat sedang membuat video portfolio, perhatikan kualitas video yang kamu tampilkan di dalamnya.

    Bila kamu mencantumkan video dengan resolusi yang rendah, rekruter akan kesulitan saat harus menganalisis karyamu.

    Nah, sebagai solusi, kamu bisa letakkan video di dalam platform yang terpercaya, seperti YouTube atau Vimeo.

    3. Hindari penggunaan elemen yang berlebihan

    Inti dari portofolio video adalah untuk menunjukkan karya dalam format yang lebih interaktif dan menghibur.

    Namun, banyak kandidat  yang menempatkan terlalu banyak elemen tambahan, seperti musik atau transisi dalam video mereka.

    Hasilnya, rekruter malah melihat mereka sebagai seorang kandidat yang kurang profesional.

    Maka dari itu, bila ingin menambahkan elemen dalam video, pastikan agar tidak berlebihan. 

    Ingat bahwa karyamu dalam videolah yang seharusnya menjadi tontonan utama para rekruter.

    4. Sediakan CTA

    Banyak content creator yang mengharapkan agar orang-orang dan rekruter datang kepada mereka dengan sendirinya.

    Nah, hal tersebut tidaklah efektif tanpa menggunakan CTA atau call-to-action.

    Hal serupa harus diimplementasikan dalam video portfolio

    Maka dari itu, supaya rekruter bisa melihat karya-karyamu yang lain, sediakan mereka CTA ke media sosial atau koleksi video yang lain.

    Baca Juga: 7 Cara Ampuh Membuat CV yang Menarik agar Dilirik oleh Rekruter

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai serba-serbi video portfolio yang perlu kamu ketahui.

    Intinya, portofolio video ini merupakan sebuah cara bagi job seeker untuk menggaet minat rekruter dengan jitu.

    Akan tetapi, supaya kamu bisa membuatnya dengan baik, jangan lupa untuk catat tips-tips Glints di atas, ya.

    Nah, bagaimana? Tentunya kamu kini makin siap untuk daftar pekerjaan kan? 

    Bila ya, segera kunjungi Glints. Di sana tersedia banyak lowongan menarik yang sedang menanti CV dan portofoliomu.

    Tunggu apa lagi? Yuk, temukan lowongan impianmu di Glints sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait