10 Cara Membuat Portofolio Fotografer yang Menarik

Diperbarui 24 Nov 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Cara terbaik untuk menarik minat klien adalah seorang fotografer harus membuat portofolio yang menarik.

    Sebuah portofolio dapat menjadi gambaran skill yang dimiliki serta riwayat karier sebagai fotografer.

    Portofolio fotografi dapat dibuat dalam berbagai format, baik format cetak maupun format digital.

    Nah, bagaimana caranya membuat portofolio fotografer yang menarik? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!

    cara membuat portofolio fotografer

    1. Tentukan tujuan portofolio dibuat

    Langkah pertama dari cara membuat portofolio fotografer adalah menentukan terlebih dahulu tujuan dari portofolio tersebut.

    Menurut Format, beberapa pertanyaan berikut bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan tujuan dari portofoliomu.

    • Klien seperti apa yang ingin kamu tarik minatnya ketika melihat portofoliomu? Apakah klien individu atau perusahaan?
    • Apa yang menjadi keunggulanmu dalam fotografi? Apakah kamu lebih banyak memotret potrait, landscape, atau genre fotografi lainnya? Apakah kamu menggunakan tools tertentu untuk retouching dan compositing?
    • Apa tujuanmu dalam bisnis fotografi secara umum? Apakah kamu ingin mengembangkan karier di satu genre fotografi atau apakah kamu ingin mencoba genre fotografi lainnya?

    2. Pilih subjek fotografi yang menggambarkanmu sebagai fotografer

    Meskipun kamu telah memiliki banyak pengalaman pada berbagai subjek fotografi yang berbeda, portofolio yang terlalu luas dapat terlihat tidak teratur dan tidak fokus. Akibatnya, klien tidak tertarik untuk melihat portofoliomu.

    Cara untuk membuat portofolio fotografer yang menarik adalah memilih satu atau dua spesialisasi yang kamu minati. Pertimbangkan juga bagaimana kamu ingin dilihat dan didefinisikan sebagai seorang fotografer.

    Dalam portofoliomu, pisahkan masing-masing subyek tersebut dalam kategori-kategori tertentu.

    Baca Juga: Tips Menulis CV Fotografer Memukau Beserta Contoh-contohnya

    3. Pilih beberapa hasil foto terbaikmu

    Kamu mungkin memiliki ratusan hasil foto, namun tidak semuanya dapat merepresentasikan dirimu sebagai seorang fotografer.

    Cara membuat portofolio fotografer yang menarik adalah dengan menampilkan beberapa hasil foto terbaikmu.

    Pilihlah beberapa foto yang representatif dan “berbicara”. Sehingga, kamu tidak perlu repot-repot menjelaskan bagaimana foto tersebut dihasilkan dengan panjang lebar.

    Dengan pertimbangan yang sama, Canva menyebut untuk tidak terikat pada foto yang meski telah dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tidak menghasilkan foto yang sesuai dengan keinginanmu.

    Pilihlah foto-foto terbaikmu terlepas dari bagaimana caramu memotretnya.

    4. Susun foto-fotomu secara berurutan

    Setelah memilih foto-foto yang akan ditampilkan di portofoliomu, cara selanjutnya untuk membuat portofolio fotografer adalah menyusun foto-foto tersebut secara urut.

    Untuk memudahkanmu, cetaklah foto-foto tersebut dalam ukuran kecil. Sehingga, kamu dapat mengatur ulang foto-foto tersebut secara fisik pada permukaan yang datar.

    Kamu dapat mengambil beberapa pendekatan saat mengurutkan foto. Misalnya, kamu dapat mengaturnya berdasarkan ambience, warna, komposisi, dan gerakan, atau kombinasinya.

    Jika ada beberapa foto yang merupakan bagian dari sebuah seri fotografi, susun foto-foto tersebut dalam satu rangkaian tersendiri. Ini akan memudahkan siapapun yang melihat portofoliomu untuk memahami karya-karyamu.

    Baca Juga: Takut Foto Dicuri? Ini 3 Cara Membuat Copyright untuk Karya Fotomu

    5. Beri keterangan pada masing-masing foto

    Agar klien lebih memahami karyamu, tidak ada salahnya menambahkan beberapa keterangan singkat pada masing-masing portofoliomu.

    Cara membuat keterangan pada foto di portofolio fotografer adalah dengan menambahkan informasi seperti:

    • jenis kamera dan lensa yang digunakan
    • lokasi pemotretan
    • siapa yang menjadi model fotomu

    6. Tulis informasi singkat mengenai dirimu

    Setelah foto diatur, cara selanjutnya untuk membuat portofolio fotografer menarik bagi klien adalah menulis informasi singkat mengenai dirimu sebagai fotografer.

    Tulislah informasi-informasi seperti alamat email dan kontak pribadimu.

    Jangan lupa, gambarkan juga siapa dirimu sebagai fotografer. Misalnya, sudah berapa lama kamu menjadi fotografer, genre fotografi apa yang kamu gemari, hingga jenis kamera dan lensa yang biasa kamu gunakan.

    7. Buat portofolio online

    Mencetak portofoliomu memang penting, terutama saat kamu menghadiri wawancara tatap muka. Akan tetapi, pastikan kamu tidak lupa untuk membuat versi onlinenya.

    Selain lewat sosial media, akan lebih baik kalau kamu punya situs khusus untuk menampilkan hasil fotomu dengan desain yang manis pula. Ini tentu akan menambah nilai jual sekaligus profesionalitasmu.

    Website untuk portofolio ini juga berguna bagi mereka yang mungkin tidak main media sosial. Selain itu, lewat website, kamu bisa mengatur sedemikian rupa agar yang tampil di awal adalah foto yang benar-benar jadi kekuatanmu.

    Kalau kamu memutuskan untuk meletakkan di media sosial, jangan lupa gunakan fitur pinned post agar calon klien tahu kekuatan terbaikmu.

    8. Tentukan gaya foto dan konsisten

    Cara terbaik agar kamu lebih terlihat di antara banyaknya fotografer adalah dengan membuat sesuatu yang beda atau unik pada portofolio yang kamu miliki. Keunikan inilah yang nantinya akan menjadi style sekaligus kekhasan sebagai daya tarikmu.

    Gaya foto ini bisa datang dari mana saja, entah itu dari pencahayaan, editing foto yang kamu lakukan, atau posisi foto. Akan lebih baik, jika gaya ini mewakili karakteristik kamu.

    Setelah menemukannya, pastikan kamu konsisten dengan gaya yang nyaman buatmu. Sebab, kalau kamu terlalu sering berganti gaya, atau bahkan tidak menemukan ciri khas, “identitas” dari hasil fotografimu akan pudar.

    9. Mintalah opini beberapa orang sebelum menampilkannya pada halaman portofolio

    Cara ini sebenarnya bisa menguntungkan, bisa juga menghambat, saat membuat portofolio sebagai fotografer. Pasalnya, terlalu banyak mendengar omongan orang terkadang membuat kita penuh keraguan.

    Namun, dalam kasus ini, tak ada salahnya untuk meminta pendapat orang mengenai foto terbaik mana yang sebaiknya kita tampilkan. Sebab, orang lain mungkin bisa lebih melihat secara objektif tentang foto yang kita hasilkan.

    Kalau memungkinkan, kamu juga bisa meminta fotografer profesional, seorang editor foto, atau mentormu untuk membantu memilih yang terbaik. Kalau tidak, coba pilih orang yang kamu percaya, yang menjadi target pasarmu. 

    10. Buatlah penawaran atau tarif yang menarik 

    Membuat portofolio tentu jadi salah satu cara yang kamu lakukan sebagai fotografer untuk menggaet calon klien. Tapi, jangan berhenti sampai di situ.

    Dengan portofolio yang menarik sekalipun, ada kemungkinan kamu akan kesulitan mendapat klien apabila tarif yang kamu tetapkan di atas rata-rata, apalagi kalau kamu terhitung sebagai pendatang baru.

    Jadi, selain membuat portofolio, kamu juga harus membuat rate card dengan tarif menarik. Pada awalnya, kamu bisa menerapkan tarif yang sedikit lebih rendah dari pasar untuk menarik klien awal. Ini juga bisa membuatmu mengumpulkan portofolio yang banyak.

    Jika masih sulit, cobalah untuk menawarkan jasa barter fotografi kepada teman atau pemilik bisnis. Sebagai imbalannya, kamu akan menggunakan foto itu sebagai portofoliomu.

    Walaupun ini jadi salah satu cara untuk menarik calon klien, pastikan kamu tidak terlalu lama menerapkan tarif murah atau melulu barter. Sebab, ini akan merusak harga industri, dan yang terburuk menurunkan nilaimu juga sebagai fotografer.

    Baca Juga: Gunakan 5 Website Ini untuk Menyusun Portofolio yang Menarik

    Nah, itu dia caranya membuat portofolio yang menarik untuk fotografer. Kamu bisa menggunakan portofolio ini untuk mengembangkan kariermu sebagai fotografer profesional di berbagai bidang.

    Kamu juga bisa mengembangkan karier fotografimu dengan melamar lowongan pekerjaan fotografer yang ada di Glints, lho.

    Yuk, klik link ini dan mulai melamar lowongan pekerjaan fotografi melalui Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait