Ujian Kuliah: Jenis-Jenis, Tipe Soal, dan Tips Mempersiapkan Diri

Tayang 28 Feb 2024 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Sistem ujian di sekolah dan kuliah cukup berbeda, meskipun kamu tetap akan menemui beberapa metode yang masih serupa.

    Dengan mempelajarinya, kamu diharapkan bisa lebih siap ketika nanti harus menghadapi berbagai jenis ujian di perkuliahan.

    Berikut Glints rangkumkan pembahasan lengkapnya yang penting untuk kamu ketahui. Yuk, disimak!

    Pengertian Ujian Kuliah

    Ujian kuliah adalah prosedur evaluasi untuk mahasiswa yang dilaksanakan selama periode tertentu.

    Ini bertujuan untuk menilai pemahaman dan penguasaan materi yang diajarkan selama suatu periode perkuliahan.

    Secara umum, ujian kuliah terdiri atas Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), dilansir dari UIN Suska Riau.

    Nantinya, nilai akhir mahasiswa diambil dari hasil UTS, UAS, dan metode penilaian lainnya.

    Baca Juga: 5 Tips Ikut Kelas Karyawan agar Kerja dan Belajar Bisa Tetap Seimbang

    Jenis-Jenis Ujian Kuliah

    Lebih jelasnya lagi, berikut adalah beberapa jenis-jenis ujian yang sering diterapkan di perguruan tinggi.

    1. Ujian tertulis

    Ini merupakan bentuk ujian paling umum, di mana mahasiswa diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan secara tertulis.

    Ujian ini mencakup berbagai format, mulai dari esai hingga pilihan ganda, dan mampu mengukur pemahaman mendalam mahasiswa terhadap materi.

    2. Ujian lisan

    Ujian lisan mewajibkan mahasiswa untuk menjelaskan atau berbicara tentang suatu topik di depan dosen atau penguji.

    Tujuannya adalah untuk menguji kemampuan berbicara, pemahaman konsep, dan kemampuan berargumentasi secara verbal.

    3. Ujian praktik

    Tentunya, perkuliahan juga harus menguji kemampuan teknis mahasiswa di samping pemahaman teorinya.

    Ujian praktik akan fokus pada penerapan pengetahuan dalam situasi praktis.

    Mahasiswa diuji melalui tugas atau proyek yang menuntut penerapan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam situasi kehidupan nyata.

    4. Ujian terbuka

    Apakah kamu pernah mendengar istilah ujian open book?

    Nah, ujian terbuka ini serupa dengan ujian open book, di mana mahasiswa diperbolehkan untuk membawa dan menggunakan referensi tertentu selama ujian.

    Metode ini tidak hanya menguji pemahaman konsep dan teori, tetapi juga kemampuan mahasiswa dalam mencari dan mengurasi informasi dari berbagai sumber.

    5. Ujian tertulis take home

    Pada metode ujian kuliah ini, mahasiswa diberi waktu untuk menyelesaikan ujian di luar kelas, biasanya dengan batas waktu tertentu.

    Jadi, model pengerjaannya mirip seperti ketika kamu mengerjakan tugas kuliah di rumah.

    Salah satu tujuan ujian ini adalah menekankan pada pemikiran kritis dan kemampuan bekerja mandiri.

    6. Ujian online

    Sesuai namanya, jenis ujian berikut memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan platform digital untuk mengumpulkan jawaban.

    Pada penerapannya, dosen dapat menambah peraturan tersendiri atau mengombinasikan ujian ini dengan metode lainnya, seperti dibolehkan membuka referensi.

    Ujian online memberikan fleksibilitas dan mendorong mahasiswa untuk memiliki literasi digital yang baik.

    Baca Juga: 6 Tips Magang dari Rumah Supaya Kamu Tetap Produktif

    Tipe Soal Ujian Kuliah

    Kita sudah membahas jenis ujian kuliah berdasarkan pelaksanaannya. Sekarang, mari simak apa saja tipe-tipe soal yang biasanya digunakan ketika ujian.

    1. Soal pilihan ganda (PG)

    Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan jenis soal PG karena sering menemuinya ketika di sekolah.

    Mahasiswa tinggal memilih jawaban yang paling tepat dari beberapa opsi yang disediakan.

    2. Soal esai

    Ini merupakan jenis soal yang paling umum digunakan, sebab dapat melatih kemampuan analisis, sintesis, dan pemikiran kritis mahasiswa.

    Soal esai di perkuliahan biasanya lebih kompleks dan memerlukan jawaban yang lebih panjang dibandingkan dengan soal esai yang biasa ditemui di tingkat SMA/sederajat.

    Pada ujian esai, mahasiswa tidak hanya akan menemui soal dalam bentuk pertanyaan biasa, tetapi juga perintah menganalisis suatu grafik atau gambar.

    3. Soal benar/salah

    Mahasiswa diminta untuk menilai kebenaran atau ketidakbenaran pernyataan yang diberikan.

    Umumnya, soal ini sering digunakan ketika ada kuis di kelas.

    4. Studi kasus

    Pada dasarnya, jenis soal studi kasus memerlukan mahasiswa untuk menulis esai.

    Namun, bentuk pertanyaannya didasarkan pada sebuah contoh kasus atau skenario tertentu.

    Nantinya, mereka diminta untuk menganalisis, mengevaluasi, atau memberikan solusi sesuai kasus tersebut.

    Tips Persiapan Ujian Kuliah

    Berikut adalah tips penting yang bisa membantumu lebih siap menghadapi ujian kuliah.

    1. Tentukan strategi belajar

    Untuk meraih hasil belajar yang optimal dalam ujian kuliah, sebaiknya kamu tidak belajar dengan sistem SKS atau sistem kebut semalam.

    Kamu bisa coba berbagai strategi belajar yang mungkin cocok untukmu, seperti membuat rangkuman pelajaran dengan cara mendengarkan, menonton video penjelasan, atau membaca buku.

    2. Mencari referensi tambahan

    Mengkaji sumber referensi tambahan seperti buku, jurnal, atau materi online dapat memberikan perspektif tambahan dan memperluas pemahamanmu.

    Di perkuliahan, dosen umumnya tidak akan mengajarkan 100% isi buku atau materi.

    Mahasiswalah yang dituntut untuk secara aktif mendalami materi dengan caranya masing-masing.

    3. Berlatih dengan soal ujian lama

    Mengerjakan soal ujian dari tahun-tahun sebelumnya dapat membantumu memahami pola pertanyaan dan meningkatkan kecepatan serta ketepatan menjawab.

    Kamu bisa bertanya ke kakak tingkat yang kemungkinan menyimpan kumpulan soal-soal ujian untuk berlatih.

    Sistem Pengulangan Ujian Kuliah

    Apabila kamu gagal menghadapi ujian kuliah, tiap perguruan tinggi menyediakan solusi yang berbeda-beda untuk membantu mahasiswa memperbaiki nilai atau bahkan mengulang mata kuliah.

    Di STMIK Palangkaraya, misalnya, remedial justru wajib dilaksanakan oleh dosen pengampu masing-masing mata kuliah dalam rangka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilai.

    Akan tetapi, remedial tidak berlaku untuk mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu dan tugas akhir, serta hanya diberlakukan untuk nilai C, D dan E dengan syarat presensi minimal 60%.

    Jadi, kamu perlu bertanya ke pihak program studi atau dosen pengampu terkait prosedur remedial atau pengulangan mata kuliah.

    Baca Juga: Mata Kuliah: Definisi, Jenis-Jenis, dan Tips Memilihnya

    Itulah pembahasan mengenai ujian kuliah, jenis-jenisnya, hingga tips mempersiapkan diri.

    Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, termasuk istilah-istilah terkait dunia kuliah dan panduan akademik.

    Topik-topiknya bisa membantumu beradaptasi di perkuliahan dengan lebih baik.

    Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait