SKS Kuliah: Definisi, Contoh Perhitungan, dan Batas per Semester
Isi Artikel
Wajar saja jika mahasiswa baru belum terlalu memahami apa itu SKS. Kepanjangan SKS itu sendiri adalah satuan kredit semester.
Sistem ini memang baru diterapkan di jenjang perguruan tinggi dan jarang sekali digunakan saat pendidikan menengah.
Biasanya, SKS tiap mata kuliah berkisar antara 2-4. Angka ini bermakna sesuatu dan dapat memengaruhi masa studimu di perkuliahan, lho.
Untuk mempelajarinya lebih lanjut, berikut Glints siapkan rangkumannya untukmu. Yuk, disimak!
Apa Itu SKS?
Peraturan Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 menjelaskan bahwa SKS adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain, SKS merupakan durasi pertemuan tatap muka selama satu semester, termasuk praktikum, penelitian, maupun KKN.
Ini merupakan definisi terbaru SKS karena sebelumnya, definisi SKS terbatas hanya pada pembelajaran di kelas saja.
Mahasiswa baru biasanya masih bertanya-tanya, jika dikonversikan ke takaran waktu, maka 1 SKS setara dengan berapa menit?
Awalnya, permendikbud di atas juga menyebutkan bahwa bentuk 1 SKS setara dengan kegiatan proses belajar 50 menit per minggu per semester di kelas.
Lalu, 1 SKS juga setara dengan kegiatan penugasan terstruktur 60enit per minggu per semester dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu per semester.
Saat ini, dikutip dari Kompas, Mendikbud Nadiem Makarim mendefinisikan 1 SKS sebagai 45 jam per semester. Sisanya, pembagian waktu dapat diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.
Contoh Perhitungan SKS
Kalau kamu masih bingung apa itu dan bagaimana cara mengartikan SKS kuliah, coba kita lihat contoh Kartu Rencan Studi di bawah ini.
Dari KRS di atas, kita bisa lihat bahwa SKS tiap mata kuliah berbeda-beda, sesuai ketentuan dari program studi masing-masing.
Mata kuliah Operasional Tata Graha memiliki 4 SKS. Jika kita menggunakan definisi SKS terbaru, durasi pembelajaran di kelas untuk mata kuliah ini adalah:
= 4 x 45 menit
= 180 menit (3 jam)
Di sisi lain, mata kuliah Pengantar Ilmu Pariwisata hanya memiliki 2 SKS saja, yang artinya durasi pembelajarannya di kelas adalah:
= 2 x 45 menit
= 90 menit (1 jam 30 menit)
Batas Pengambilan SKS
Nah, sekarang muncul pertanyaan berikutnya, dalam 1 semester, ada berapa jumlah SKS yang harus diambil oleh mahasiswa?
Ini ditentukan oleh 2 hal, yaitu jenjang pendidikan dan IPS (indeks prestasi semester) yang diperoleh pada semester sebelumnya.
1. Berdasarkan jenjang pendidikan
Dilansir dari Universitas Airlangga, berikut merupakan ketentuan minimum SKS yang harus diambil mahasiswa di tiap jenjang pendidikan, menurut Permenikbud No. 3 Tahun 2020.
- Program D1 paling sedikit harus menempuh 36 SKS
- Program D2 paling sedikit harus menempuh 72 SKS
- Program D3 paling sedikit harus menempuh 108 SKS
- Sarjana dan D4 paling sedikit harus menempuh 144 SKS
- Pendidikan profesi paling sedikit harus menempuh 24 SKS
- Magister paling sedikit harus menempuh 36 SKS
- Doktoral paling sedikit harus menempuh 42 SKS
2. Berdasarkan IPS
Jumlah SKS yang bisa diambil mahasiswa tiap semester juga ditentukan oleh IPS pada semester sebelumnya.
Kamu harus memenuhi persyaratan minimum IPS supaya bisa mengambil lebih banyak SKS di semester berikutnya.
Dengan cara inilah kamu bisa menyelesaikan masa studi dengan lebih singkat, karena bisa lebih cepat pula memenuhi persyaratan minimal SKS yang sebelumnya sudah dijelaskan.
Inilah salah satu alasan mengapa memperjuangkan IPK yang tinggi cukup penting di dunia perkuliahan.
Tiap perguruan tinggi mungkin memiliki aturan masing-masing mengenai ketentuan ini.
Sebagai contoh, berikut adalah kebijakan yang ada di UIN Sultan Syarif Kasim Riau:
- IPS ≥ 3,00 : boleh mengambil maksimal 24 SKS
- IPS 2,50 – 2,99 : boleh mengambil maksimal 21 SKS
- IPS 2,00 – 2,49 : boleh mengambil maksimal 18 SKS
- IPS 1,50 – 1,99 : boleh mengambil maksimal 15 SKS
- IPS < 1,500 : boleh mengambil maksimal 12 SKS
Tujuan Penerapan SKS
Mengapa kita harus menggunakan sistem SKS saat kuliah? Berikut adalah beberapa tujuan utama penerapan sistem SKS.
1. Mempermudah mahasiswa memilih mata kuliah
Selain untuk menyederhanakan durasi pembelajaran, SKS juga dapat menyederhanakan jumlah beban studi yang harus diambil mahasiswa.
Beban studi yang dimaksud adalah jumlah SKS yang harus diambil per semester agar mahasiswa bisa lulus tepat waktu.
Dengan adanya penentuan SKS, mereka dapat lebih mudah memilih mata kuliah mana yang sesuai dengan kebutuhan beban studi mereka.
2. Memotivasi mahasiswa untuk memperoleh IPS tinggi
Jika mahasiswa mendapatkan IPS yang terkategorikan rendah, mereka hanya dapat mengambil SKS yang tergolong ringan.
Sebaliknya, apabila mendapatkan IPS yang terkategorikan tinggi, mereka dapat mengambil beban studi sebanyak mungkin dengan maksimal 24 SKS.
Ini dapat mendorong mereka untuk terus mempertahankan IPS yang tinggi.
Saat mereka tidak mau memperbaiki IPS yang sangat rendah, besar kemungkinan pada semester 8 nanti syarat minimum SKS untuk lulus kuliah pun belum terpenuhi.
3. Membantu mahasiswa lulus sesuai kecepatan dan minatnya
Pada perguruan tinggi, kemandirian mahasiswa untuk mengambil keputusan jauh lebih berkembang dibandingkan dengan masa sekolah dulu.
Kini, mereka bisa mengatur sendiri berapa SKS yang mau diambil di semester ini atau mata kuliah peminatan apa yang ingin diambil.
Tiap mahasiswa punya minat, kondisi, dan kemampuan yang sangat beragam.
Oleh karenanya, sistem SKS ini memungkinkan mereka untuk menentukan sendiri cara, waktu, dan durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan beban studinya.
Demikian penjelasan mengenai apa itu SKS di dunia kuliah hingga tujuan penerapannya.
Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!
Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, seperti prospek karier beberapa jurusan dan tips menyelesaikan skrpsi.
Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!