Jangan Khawatir, Ini 5 Tips Mengatasi Depresi Setelah Lulus Kuliah
Isi Artikel
Menyelesaikan jenjang pendidikan merupakan hal yang menyenangkan. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang justru mengalami depresi usai lulus kuliah.
Fenomena ini disebut juga sebagai post-graduation depression. Ada pula yang menyamakannya dengan quarter life crisis.
Banyak orang mengalami depresi ketika harus memikirkan masa depannya. Mereka merasa kehilangan arah dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan setelah lulus kuliah.
Jika kamu merasakan hal tersebut, jangan khawatir. Berikut Glints berikan lima tips untuk mengatasi depresi setelah lulus kuliah.
1. Berhenti membandingkan
© Freepik.com
Ketika lulus kuliah, banyak orang segera mencari kerja. Ada yang memulai karier mereka dengan magang, ada pula yang langsung memilih untuk full time.
Di situlah kamu mulai merasa minder dengan teman kuliahmu. Kamu merasa dirimu ‘telat’ untuk terjun ke dunia karier sebab teman-temanmu sudah menemukan posisi terbaik mereka.
Padahal, membandingkan diri dengan orang lain justru akan memunculkan depresi setelah lulus kuliah.
Pahamilah bahwa setiap orang memiliki timeline yang berbeda-beda. Temanmu sudah bekerja bukan berarti kamu telat.
Siapa tahu dengan persiapan kerja yang lebih matang, kamu justru akan mendapat pekerjaan yang lebih baik dari mereka.
2. Biarkan perasaan itu datang
© Freepik.com
Menurut data National Alliance on Mental Illness (NAMI), 75% masalah kesehatan mental mulai muncul pada usia 24 tahun. Usia tersebut merupakan waktu transisi dari seseorang yang lulus kuliah menuju dunia karier.
Pada waktu-waktu itu, kamu akan mengalami perubahan emosi yang besar karena proses adaptasi tersebut
Maka, jangan salahkan rasa emosi dan kecewa yang datang. Biarkan perasaan itu ada di dalam dirimu dan mendorongmu untuk berproses.
Depresi setelah lulus kuliah adalah hal yang umum terjadi. Hal yang terpenting adalah bagaimana kamu menghadapi dan mengatasinya.
3. Membuka diri
© Freepik.com
Cara lain untuk mengatasi depresi usai lulus kuliah adalah membuka diri.
Membuka diri berarti kamu berusaha untuk semakin mengenal diri sendiri, mengembangkan hal-hal positif, dan membangun hubungan dengan orang lain.
Tips ketiga ini menjadi proses yang penting dalam menemukan tujuan masa depanmu.
Kamu bisa mengeksplor banyak hal, seperti mengikuti kursus online, webinar, hingga membuat konten yang kreatif di media sosial.
4. Perluas koneksi
© Freepik.com
Selain mengontrol diri sendiri, kamu juga perlu memperluas koneksi.
Jaga hubungan baik yang sudah kamu bangun bersama teman kuliah dan dosen. Selain itu, ikutlah berbagai kegiatan yang bisa menambah koneksimu.
Sebagai contoh, kamu bisa menghadiri seminar yang dibawakan oleh figur publik idolamu. Kemudian, beranikan dirimu untuk berkenalan dan meminta kontaknya.
Kamu juga bisa memperluas koneksi dengan cara yang sederhana, yaitu melalui media sosial.
Manfaatkan Instagram, Facebook, Twitter dan LinkedIn untuk mendapat koneksi baru.
Hal ini dapat membantumu mengatasi depresi setelah lulus kuliah.
5. Mendatangi psikolog
© Freepik.com
Tidak semua orang bisa bangkit sendiri setelah jatuh. Jika merasa depresi usai lulus kuliah, kamu juga bisa meminta bantuan dari orang lain untuk mengatasinya.
Kamu bisa langsung mendatangi psikolog untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang sedang kamu alami.
Bahkan dikutip dari The Guardian, beberapa perguruan tinggi menyediakan layanan bantuan bagi alumni yang mengalami depresi.
Kamu bisa memanfaatkan layanan tersebut untuk menguraikan masalahmu.
Itulah lima tips yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi depresi usai lulus kuliah.
Kini, kamu tidak perlu khawatir. Lakukan tips-tips di atas untuk menenangkan diri dan mendapat pencerahan tentang apa yang perlu kamu lakukan.
Kamu juga bisa berlangganan newsletter blog Glints untuk mendapat berbagai informasi menarik seputar fresh graduate dan dunia karier.
Glints akan mengirimkan update informasi untukmu setiap minggu langsung ke inbox-mu.
Yuk, sign up dan mulai berlangganan sekarang juga!
