Tips Negosiasi Gaji Untuk Para Calon Wanita Karier

Diperbarui 14 Des 2023 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu memiliki pengalaman digaji di bawah rata-rata? Pernahkah kamu mendapatkan diskriminasi gaji hanya karena perbedaan gender? Jangan sampai hal ini terjadi kepadamu akibat minimnya skill negosiasi.

    Mari perjuangkan hak-hakmu mendapatkan upah sesuai dengan kemampuan dan kinerjamu.

    Beberapa tips negosiasi di bawah ini mungkin bisa membantu kamu yang saat ini sedang mencari pekerjaan atau bahkan sudah dalam tahap wawancara.

    Baca Juga: 5 Kualitas Wanita Karier Yang Memukau Semua Orang Di Kantor

    1. Pahami dulu nilaimu

    Menurut sebuah survey, hanya 12% wanita yang melakukan negosiasi saat rekruter menanyakan gaji.

    Dengan persentase yang minim ini, tidak heran banyak sekali para wanita yang mengalami underpaid atau tidak dibayar sesuai dengan worth mereka.

    Selain tidak bernegosiasi, budaya perbedaan gender juga dapat berpengaruh pada dunia karir.

    Tak heran jika kamu menemui rekan kerja pria dibayar lebih besar dibandingkan para wanita padahal mereka menduduki posisi yang sama.

    Para rekruter pun kebanyakan akan menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan tawaran kepada para wanita.

    Jadi, pahami dulu berapa worth dirimu sehingga kamu bisa memiliki benchmark yang sesuai saat negosiasi gaji.

    2. Fokus pada tunjangan

    Tidak hanya gaji, biasanya perusahaan-perusahan memberikan tunjangan ataua benefit seperti catering, uang transport, asuransi kesehatan bahkan overtime.

    Nah, jika negosiasi dengan recruiter berlangsung alot dengan permasalahan gaji, coba kamu fokus dengan tunjangan-tunjangan yang mereka berikan.

    Dengan kamu memilih negosiasi tunjangan, kamu memiliki nilai plus karena kegigihan dan usaha.

    Kamu juga memiliki solusi ketika ada permasalahan yang sedang terjadi.

    Dengan cara ini, kesempatanmu untuk mendapatkan ‘harga’ yang kamu inginkan akan dikabulkan atau mendapatkan kompensasi yang lebih baik.

    3. Persiapkan diri

    Dalam bernegosiasi gaji, kamu tidak bisa seenaknya mematok harga tinggi sesuai dengan kemauan kita sendiri.

    Sebelum pergi interview, ada baiknya kamu melakukan research terlebih dahulu di dalam website yang menyediakan data gaji pada perusahaan yang kamu lamar.

    Selain melihat gaji di dalam perusahaan yang kamu incar, kamu juga bisa membuat perbandingan rata-rata gaji dari posisi yang kamu lamar di berbagai perusahaan.

    Dengan memiliki bekal ini, kamu bisa mengetahui berapa gaji yang seharusnya kamu terima karena ada bukti tertulis bahwa angka yang kamu sebutkan valid dan tertulis secara nyata di internet.

    4. Tetapkan ekspektasi yang wajar

    Salah satu faktor yang membuat kandidat tidak mendapatkan pekerjaannya adalah mencantumkan expected salary yang tidak sewajarnya.

    Bukan, bukan jadinya kamu harus merendahkan ekspektasimu namun kamu harus memiliki ekspektasi yang reasonable.

    Kamu harus sadar akan kemampuan serta prestasi yang kamu sudah raih sebelumnya, sehingga kamu memiliki alasan yang kuat untuk mengimbangi nominal gaji yang ingin kamu dapatkan.

    Jangan lupa juga untuk research kembali rata-rata gaji yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar sebagai benchmark.

    Baca Juga: Tips Menjadi Wanita Karir di Perusahaan Teknologi

    5. Jaga intonasi bicara

    Pernahkah kamu mendengar sendiri bagaimana intonasi bicara yang kamu keluarkan saat berbicara atau bernegosiasi dengan orang lain?

    Mendengar pasti iya tapi secara normal seseorang tidak sadar jika mereka berbciara tinggi, keras atau bahkan merasa tertekan.

    Agar kamu bisa mengetahui intonasi bicara, ada baiknya kamu berlatih sendiri dengan cara merekam suaramu serta rekam gerak gerikmu dengan menggunakan kamera.

    Dengan cara ini kamu akan bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi. Misalnya: intonasi bicara yang menunjukkan pertanyaan dibandingkan dengan pernyataan yang tegas.

    Kedua, kata-kata “saya pikir” dan “mungkin’ akan menunjukkan keraguan kamu dalam bernegosasi.

    Padahal, dalam negosiasi sudah seharusnya kamu yang lebih tegas karena kamu memperjuangkan hakmu.

    6. Strategi diam

    Keheningan yang terjadi saat proses negosiasi dapat membuat suasana menjadi kikuk.

    Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan keheningan yang terjadi.

    Keheningan ini kadang membuat orang menjadi terburu-buru untuk mengisinya dengan berbicara tanpa berpikir panjang.

    Hasilnya? Mereka akan melemahkan posisinya sendiri. Salah satu tips negosiasi jika kamu ingin menjadi negotiator yang powerful, hening adalah teman setiamu.

    Jika recruiter juga ikut diam setelah kamu bernegosiasi, mereka sedang mencerna apa yang kamu bicarakan sehingga kamu jangan terburu-buru untuk berbicara.

    Berikan waktu dan diam sampai recruiter yang membuka obrolan kembali.

    7. Menjadi pendengar

    Dalam bernegosiasi cobalah untuk berlatih mendegarkan karena kamu tidak harus mendominasi percakapan dengan argumenmu.

    Negosiasi akan berjalan dengan baik jika kedua belah pihak sama-sama mendengarkan.

    Kamu pun juga diharuskan mendengarkan apa yang diinginkan oleh recruiter lalu memberikan winwin solution untuk kedua belah pihak.

    Baca Juga: 10 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi untuk Perempuan

    8. Latihan

    Banyak sekali para wanita yang gagal mendapatkan bayaran yang sesuai akibat ketidakmampuan bernegosiasi.

    Sudah saatnya kamu melatih skill negosiasi mulai dari sekarang. Bernegosiasi merupakan sebuah kemampuan yang dapat dilatih dan dipelajari seperti hard skill lainnya.

    Ingat, wanita pun bisa menjadi negosiator yang hebat, lho! Pastikan kamu sudah mempersiapkan diri secara matang sebelum terjun ke medan perang.

    Tunjukkan kekuatanmu dan fokus untuk mencari solusi yang optimal untuk kedua belah pihak bukan sekadar argumen kosong.

    Sudah siap untuk menjadi girl boss versi kamu sendiri? Sign up di Glints sekarang untuk memulai kariermu.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 1 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait