10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Tahap Wawancara

Diperbarui 24 Mar 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Tahap wawancara merupakan salah satu tahap penting untuk kamu lalui. Pasalnya, tahap satu ini akan menentukan diterima atau tidaknya kamu di sebuah perusahaan.

    Dikutip dari Indeed, melakukan interview adalah salah satu kemampuan yang membutuhkan latihan agar lebih baik. Latihan ini termasuk menjawab pertanyaan dan mempelajari posisi yang kamu lamar.

    Ada beberapa hal yang patut kamu persiapkan saat menghadapi tahap wawancara. Memakai pakaian rapi, mempersiapkan mental, dan membawa persyaratan dari perusahaan (misal: CV dan portofolio terbaru) adalah beberapa di antaranya.

    Selain harus memperhatikan hal-hal yang harus kamu lakukan, kamu perlu memahami apa saja yang tidak boleh dilakukan saat melakukan interview. 

    Pasalnya, melakukan sejumlah hal tersebut bisa membuat pewawancara (dalam hal ini HRD perusahaan) enggan melihat dirimu.

    Hal itu tentu akan membuat peluangmu untuk diterima semakin kecil, dan bahkan kandas begitu saja.

    Ada lima hal yang sebaiknya tidak boleh kamu lakukan saat tahap wawancara berlangsung. Adapun kelima hal tersebut adalah sebagai berikut ini!

    Baca Juga: 10 Tips Menjawab Pertanyaan Interview Apa Keunikanmu

    Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Wawancara

    1. Datang terlambat dan tak memberi kabar

    Datang terlambat saat tahap wawancara akan berlangsung sebetulnya tidak sepenuhnya salah. Apalagi, kalau lokasi perusahaan dan tempat tinggalmu berada di kota besar yang hampir selalu terjadi kemacetan.

    Namun, akan menjadi suatu hal yang fatal, kalau kamu datang terlambat dan tidak mengabari hal tersebut ke pihak pewawancara.

    Oleh karenanya, kabarilah pihak pewawancara (dalam hal ini HRD Perusahaan) kalau kamu terpaksa terlambat datang ke tahap wawancara nanti.

    Contohnya: “Pak/ Bu, maaf saya nanti datang agak terlambat. Saya masih terjebak macet di (sebutkan daerah atau nama jalannya). Sekitar 15 menit lagi saya akan sampai di sana.”

    Alangkah lebih baik lagi, kalau kamu bisa datang tepat waktu sesuai permintaan pewawancara. Caranya, kamu berangkat lebih pagi dari rumah atau indekosmu.

    Untuk menghindari keterlambatan di hari interview, dilansir dari The Balance Career, kamu sebaiknya mempersiapkan pakaian lebih awal sehingga tidak perlu memikirkannya lagi saat bersiap-siap.

    Dengan cara tersebut, kamu pun bisa datang tepat waktu, bahkan datang sebelum waktu wawancara dimulai.

    2. Menceritakan tentang dirimu secara berlebihan

    Dalam setiap tahap wawancara di perusahaan mana pun, kamu pasti akan diminta untuk menceritakan dirimu. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan diri sekaligus memberi impresi positif ke pihak perusahaan.

    Semakin baik kamu menceritakan segala tentang dirimu, maka semakin positif pula impresi perusahaan kepadamu. Dan tak menutup kemungkinan, peluangmu untuk diterima semakin besar.

    Hal sebaliknya akan terjadi jika kamu terlalu berlebihan dalam menceritakan dirimu. Misal melebih-lebihkan prestasimu selama kuliah atau bekerja di perusahaan sebelumnya; menceritakan hal-hal tidak penting seperti makanan favoritmu; terlalu membanggakan apa yang menjadi kelebihanmu; dan hal-hal lain yang sejenis.

    Menceritakan dirimu secara berlebihan akan membuat perusahaan ilfeel kepadamu, serta membuat tahap wawancara berjalan tidak efektif, kamu harus bersikap positif bukan arogan.

    Alangkah lebih baiknya, saat tahap wawancara nanti, kamu ceritakan saja hal-hal penting tentang dirimu. Misalkan: kelebihan dan kekuranganmu, skill yang kamu kuasai, pengalaman kerja dan organisasi, dan beberapa hal penting lainnya.

    Baca Juga: 6 Latihan Persiapan Interview agar Lancar Jawab Pertanyaan Rekruter

    3. Menanyakan informasi yang terlalu umum

    Pada tahap wawancara, biasanya kamu akan diberi kesempatan untuk bertanya ke pihak pewawancara atau perusahaan. Ini bisa menjadi kesempatan yang tepat untukmu untuk menanyakan hal-hal penting, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan atau perusahaanmu nanti.

    Bila kamu mendapatkan kesempatan bertanya pada tahap wawancara nanti, kamu sebaiknya jangan menanyakan informasi umum tentang perusahaan.

    Misalnya: kapan perusahaan itu berdiri, di bidang apa perusahaan itu bergerak, serta siapakah CEO perusahaan tersebut.

    Kamu juga jangan sampai menanyakan informasi umum soal pekerjaanmu nanti. Misalnya: di posisi manakah kamu bekerja nanti, dan apa saja deskripsi pekerjaan dari posisi tersebut.

    Menanyakan hal tersebut akan membuatmu dianggap sebagai orang yang tak tahu menahu soal perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Ini bisa membuat peluangmu lolos dari tahap wawancara akan sangat kecil, dan bahkan tak ada sama sekali.

    Lagipula, hal-hal tersebut sebetulnya bisa kamu ketahui sendiri tanpa perlu menanyai pewawancara atau pihak perusahaan. Kamu bisa mencari hal-hal tersebut di situs resmi dari pihak perusahaan, kok.

    Adapun hal-hal yang sebaiknya kamu tanyakan saat tahap wawancara nanti bisa adalah hal-hal yang berkaitan dengan detail pekerjaanmu nanti.

    Misalnya: fasilitas dan tunjangan apa saja yang akan kamu dapatkan bila nanti kamu bekerja di sana; pelatihan apa saja yang mungkin bisa kamu dapatkan; seperti apa budaya kerja di dalam tim; dan lain sebagainya.

    © Freepik.com

    4. Menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara

    Saat menjalani tahap wawancara nanti, kamu juga tidak boleh menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara.

    Misalnya: Apakah Bapak/Ibu sudah menikah; di manakah alamat rumah Bapak/Ibu; sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja di perusahaan tersebut; dan lain sebagainya.

    Menanyakan hal-hal tersebut membuat pihak pewawancara menganggapmu sebagai orang yang tidak sopan. Lagipula, hal-hal tersebut merupakan hal-hal tak penting yang memang sebaiknya jangan kamu tanyakan ke pewawancara.

    Alangkah lebih baik, kamu tanyakan saja hal-hal penting yang berkaitan dengan perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Persis seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya.

    5. Bersikap seenaknya atau cuek

    Hal berikut yang tidak boleh kamu lakukan pada tahap wawancara adalah bersikap buruk atau terlalu cuek. Kamu harus meninggalkan kesan positif kepada recruiter. 

    Ada beberapa sikap yang tergolong buruk dilakukan, terutama saat menghadapi tahap wawancara. Salah satunya adalah mengangkat telepon saat tengah menghadapi tahap wawancara.

    Sikap seperti ini sangatlah buruk, karena akan menunjukkan attitude negatifmu di hadapan pewawancara. Alangkah baiknya jika kamu meminta izin ke pihak pewawancara untuk mengangkat telepon, dan mengangkatnya di luar ruangan tempat tahap wawancara berlangsung.

    Menceritakan keburukan atasanmu sebelumnya adalah sikap buruk lainnya. Walaupun atasanmu sebelumnya memang memiliki sikap yang buruk (dan itu menjadi alasanmu resign), kamu sebaiknya tak menceritakannya ke pewawancara saat menjalani tahap wawancara nanti.

    6. Menghindari kontak mata

    Salah satu hal yang dianggap tidak sopan saat melakukan wawancara adalah menghindari kontak mata dengan pewawancara dan selalu menunduk saat berbicara.

    Menghindari kontak mata dan menunduk bisa diartikan sebagai tanda kelemahan dan kemungkinan kamu berbohong saat menjawab pertanyaan.

    Maka, lakukan kontak mata dengan pewawancara saat berbicara. Ini akan membantu kamu meningkatkan kepercayaan diri dan menghilangkan gugup.

    7. Berbohong

    Sering terjadi saat wawancara, apa yang tertulis di dalam CV tidak bisa dibuktikan oleh kandidat.

    Berbohong mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman, dan kemampuan adalah hal yang harus kamu hindari saat melakukan wawancara.

    Saat kamu ketahuan berbohong mengenai hal-hal krusial di atas, kamu akan merasakan dampaknya seperti langsung ditolak hingga masuk blacklist.

    Jika kamu diterima, maka ekspektasi perusahaan akan sangat besar, menyesuaikan dengan apa yang kamu tulis. Jika ketahuan kamu bisa diberhentikan atau kontrak ditahan.

    8. Datang tanpa persiapan

    Indeed menjelaskan untuk tidak datang wawancara dengan tangan kosong.

    Maksudnya, kamu harus datang dengan persiapan seperti menguasai pertanyaan interview hingga menyiapkan dokumen-dokumen pentingmu seperti CV dan referensi kerja.

    Siapkan juga kertas atau buku untuk mencatat poin-poin penting saat wawancara.

    9. Menjawab telepon di tengah wawancara

    Jangan sampai handphone-mu berbunyi dan kamu malah mengangkat telfon di tengah-tengah wawancara.

    Fokusmu akan buyar dan kamu akan dianggap sebagai kandidat yang tak profesional.

    Pastikan untuk mengaktifkan mode silent dan menyimpan handphone di tas sebelum wawancara.

    10. Defensif

    Menjaga etika dan sikap dalam wawancara tentunya merupakan hal wajib, salah satu penerapannya dengan menghindari kata-kata yang terlalu agresif dan defensif.

    Penggunaan kata yang defensif dapat memicu perdebatan antara kandidat dan pewawancara.

    Jika pewawancara memberikan pertanyaan yang sulit, jawab secara perlahan dan ambil waktu untuk berpikir terlebih dahulu.

    Jawablah pertanyaan yang sulit dengan sabar dan tetap sopan. Menjadi defensif tidak akan menambah nilai dalam wawancara yang kamu lakukan.

    Baca Juga: Persiapan Interview Kerja Pertama? Ikuti 5 Tips Ini agar Sukses!

    Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Wawancara

    Selain menghindari lima hal di atas, kamu juga bisa melakukan sejumlah hal, terutama saat menghadapi tahap wawancara nanti. Adapun hal-hal tersebut adalah:

    • Datang tepat waktu dan menghubungi pewawancara kalau akan terlambat.
    • Mengetahui segala hal tentang perusahaan sebelum menjalani tahap wawancara nanti.
    • Menjawab pertanyaan dengan jujur dan efektif.
    • Memanfaatkan kesempatan bertanya, dengan menanyakan hal-hal penting soal pekerjaanmu di perusahaan tersebut.
    • Bersikap baik dan sopan kepada pihak pewawancara.

    Itulah lima hal-hal yang harus kamu perhatikan saat mempersiapkan tahapan wawancara. 

    Kalau sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tandanya kamu sudah siap untuk menghadiri wawancara kerja yang akan datang nantinya.

    Nah, Glints punya ribuan lowongan yang sudah menunggu lamaranmu. Kamu bisa membuat akun untuk mulai melamar pekerjaan incaranmu.

    Jangan tunggu lama-lama, langsung cek lowongan yang ada dan apply sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 22

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait