Ingin Sukses Psikotes Kerja? Yuk, Pahami dan Kuasai Tes Pauli

Diperbarui 04 Jan 2024 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Selain mempersiapkan diri untuk menjawab wawancara kerja, kamu juga wajib tahu apa itu dan cara mengerjakan tes Pauli, salah satu psikotes yang paling populer di Indonesia.

    Menurut CNN Indonesia, psikotes sering diberikan oleh perusahaan untuk merekrut karyawan dengan menilai berbagai kemampuan dan atribut mental.

    Karena tujuannya yang beragam, jenis psikotes juga bermacam-macam.

    Nah, tes Pauli merupakan salah satu jenis psikotes yang sangat sederhana. Akan tetapi, tentunya tes ini bisa jadi sulit dan menantang, lho.

    Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui memahaminya lebih baik!

    Baca Juga: Mengenal Wartegg, Psikotes yang Kerap Digunakan Perusahaan untuk Saring Kandidat

    Apa Itu Tes Pauli

    © Freepik.com

    Pauli test adalah salah satu psikotes kerja yang paling umum diberikan kepada kandidat calon karyawan sebuah perusahaan.

    Tes ini sangat populer dan sudah ada untuk waktu yang lama.

    Tes ini merupakan tes yang mengutamakan kemampuan matematika dan konsentrasi yang baik.

    Untuk mengerjakannya, kamu perlu melakukan perhitungan sederhana, yaitu menambahkan deret angka dari 0 sampai 9 secara terus-menerus dari atas ke bawah.

    Angka yang ditampilkan diurutkan secara vertikal.

    Karena susunannya ini, tes Pauli juga sering dikenal dengan tes koran.

    Awalnya, pada tahun 1982 Prof. Dr. Richard Pauli melakukan pembaruan terhadap tes Kraepelin yang dicetuskan oleh psikiater Emil Kraepelin.

    Tes yang disempurnakan ini merupakan gabungan metode eksperimental dengan karakterologi modern.

    Oleh karena itu, tes ini dapat digunakan untuk memahami kepribadian seseorang.

    Dalam dunia kerja, Pauli test dipercaya untuk mengukur sikap kerja dengan mengukur unsur kemauan, yaitu yang paling kuat diukur dalam tes ini.

    Psikotes jenis ini memiliki paham bahwa manusia mampu belajar dan berlatih untuk meningkatkan performa, dan tingkat motivasi serta kemampuannyalah yang penting untuk ditinjau.

    Tujuan Pauli Test

    © Unsplash.com

    Meskipun terlihat sederhana, tes Pauli ternyata memiliki tujuan tertentu.

    Dengan psikotes ini, seorang perekrut mampu mengetahui ketelitian, kecepatan, ketekunan, dan daya tahan seorang kandidat pekerja.

    Karena jumlah soalnya yang banyak, monoton, dan butuh ketelitian, semakin banyak kesalahan yang dilakukan, maka semakin buruk juga penilaiannya.

    Perekrut dapat menyimpulkan bahwa tingkat konsentrasi, ketelitian, dan ketekunanmu kurang tepat untuk pekerjaan yang dilamar. 

    Tentunya, mengerjakannya secara pelan-pelan pun akan menurunkan nilai. Sebab, salah satu aspek yang dinilai dalam Pauli test adalah kecepatan.

    Tips dan Cara Mengerjakan Tes Pauli

    tes pauli

    © Freepik.co

    Tes Pauli adalah tes yang cukup menguras otak. Oleh karena itu, sebelum menghadapinya, pastikan kamu sudah benar-benar siap dengan kondisi yang prima.

    Tentunya, jika ingin mahir, kamu harus terbiasa mengerjakan soal-soalnya.

    Oleh karena itu, penting untuk selalu berlatih sebelum mengerjakan tes Pauli ketika melamar kerja.

    Menurut Criteria, penting juga untuk melakukan pemanasan di hari tes agar bisa lancar saat menjalani tes.

    Selain itu, jangan lupa untuk tetap rileks agar tidak gugup dan malah membuat kesalahan.

    Nah, cara mengerjakan Pauli test adalah sebagai berikut:

    1. Jumlahkan dua angka yang saling berdekatan.
    2. Tulis hasil penjumlahan di sebelah kanan, di antara dua angka yang dijumlahkan.
    3. Tulis hanya angka terakhir jika jawaban berjumlah dua digit. 
    4. Coret hasil yang salah dan tuliskan yang benar di sebelahnya jika melakukan salah perhitungan.
    5. Jangan hiraukan jalur yang terlewat, terus lanjutkan ke jalur berikutnya.
    6. Garis bawahi angka yang terakhir dijumlahkan jika ada aba-aba untuk berhenti, kemudian lanjutkan ke soal selanjutnya.

    Soal tes Pauli dikerjakan dari atas ke bawah secara urut.

    Biasanya, waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes ini adalah 60 menit.

    Dalam waktu satu jam, kamu harus bisa menghitung sebanyak mungkin soal dengan akurat.

    Baca Juga: Ini Dia 10 Pertanyaan Wawancara Kerja yang Paling Sering Diajukan

    Penilaian dan Interpretasi Tes Pauli

    tes pauli

    © Freepik.com

    Tidak hanya mengerjakannya, menilai tes Pauli pun butuh fokus dan konsentrasi yang kuat.

    Penilai akan menghitung berapa jumlah jawaban yang benar dan salah, jumlah perhitungan yang dilakukan, kolom yang dilewatkan, dan jawaban yang diubah.

    Penilai akan menginterpretasikan hasil Pauli test untuk mengetahui kepribadian, motivasi, ketahanan terhadap stres, ambisi, orientasi tujuan, fokus, konsentrasi, dan perilaku kandidat di tempat kerja.

    Salah satu hal yang wajib diingat ketika mengerjakan psikotes ini adalah untuk menahan diri dari distraksi.

    Jika mudah terdistraksi, hasil tesmu akan tidak efektif.

    Perbedaan Pauli Test dan Kraepelin Test

    tes pauli

    © Unsplash.com

    Tes Pauli sering disamakan dengan tes Kraepelin, karena keduanya memiliki nama lain tes koran.

    Padahal, Pauli dan Kraepelin tidak sama.

    Memang, keduanya sangat mirip. Akan tetapi, perbedaan yang paling utama adalah pengerjaannya.

    Pauli test dikerjakan dari atas ke bawah, sementara Kraepelin test dikerjakan dari bawah ke atas.

    Selain itu, waktu untuk melakukan test Kraepelin lebih cepat dibanding Pauli test.

    Biasanya, waktu yang diberikan hanya 10-15 menit saja.

    Baca Juga: Inilah 8 Etiket Interview Kerja yang Perlu Kamu Perhatikan

    Nah, demikianlah serba-serbi tes Pauli yang wajib kamu pahami agar lolos ke babak rekrutmen selanjutnya.

    Banyak-banyaklah berlatih agar terbiasa dan makin andal mengerjakannya.

    Selain paparan tentang Tes Pauli, Glints juga punya tes kepribadian dan bakat Holland RIASEC.

    Tes ini bantu kamu tahu tipe kepribadian serta pekerjaan apa yang cocok bagimu.

    TES DI SINI

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait