Tes EPPS: Definisi, Cara Mengerjakan, dan Penilaiannya

Diperbarui 19 Sep 2024 - Dibaca 11 mnt

Ketika melalui tahapan melamar kerja, biasanya akan ada psikotes yang perlu kamu lalui. Nah, salah satu tes yang mungkin saja muncul adalah tes EPPS.

Mungkin, tes ini tidak seterkenal yang lainnya, seperti tes Wartegg, Kraepelin, Pauli, dan masih banyak lagi.

Meski begitu, EPPS adalah salah satu psikotes yang sebenarnya cukup umum dan dianggap kredibel, temasuk pada proses rekrutmen kerja.

Apakah kamu sedang mencari kerja? Jika ya, yuk, cari lowongan kerja lewat aplikasi Glints!

Manfaatkan fitur aplikasinya untuk cari loker sesuai kebutuhanmu, misalnya berdasarkan:

  • kota atau provinsi di seluruh Indonesia
  • tipe pekerjaan (full time, part time, freelance, dan sebagainya)
  • kualifikasi pendidikan (fresh graduate, S1, SMA/SMK, SMP, dan masih banyak lagi)

Setiap harinya, kamu bisa dapatkan notifikasi info loker terbaru. Jadi, tidak akan ketinggalan peluang kerja terutama yang sesuai dengan bidangmu.

Tunggu apa lagi? Klik tombol di bawah untuk download aplikasi Glints sekarang!

DOWNLOAD APP GLINTS

Supaya kamu siap untuk menghadapinya, yuk, pelajari psikotes ini secara mendalam bersama Glints!

Baca Juga: Kupas Tuntas 5 Mitos Seputar Psikotes yang Bikin Kandidat Takut

Apa Itu Tes EPPS?

Menurut penelitian oleh Tan Amelia dan Rr. Dewintha Indriyanti, tes EPPS merupakan salah satu metode analisa dalam ilmu psikologi.

EPPS merupakan singkatan dari Edward’s Personal Preference Schedule yang merupakan tes kepribadian rumusan Allen L. Edward.

Tes ini mampu menilai kepribadian seseorang berdasarkan teori kebutuhan yang dicetuskan oleh Henry Murray pada tahun 1938.

Berdasarkan teori tersebut, Edward memilih 15 kebutuhan yang diuji dalam tes EPPS.

Berikut adalah 15 kebutuhan EPPS yang diputuskan oleh Edward, dirangkum oleh George Domino:

  1. achievement: kebutuhan sukses atau mencapai sesuatu
  2. deference: kebutuhan mengikuti dan melakukan ekspektasi tertentu
  3. order: kebutuhan menjadi teratur atau terorganisasi
  4. exhibition: kebutuhan menjadi pusat perhatian
  5. autonomy: kebutuhan menjadi independen
  6. affiliation: keinginan untuk berteman dan kecenderungan loyal
  7. intraception:  kebutuhan menganalisa diri sendiri dan orang lain
  8. succorance: kebutuhan dibantu orang lain
  9. dominance: kebutuhan untuk menjadi pemimpin
  10. abasement: kecenderungan merasa bersalah dan butuh berkompromi
  11. nurturance: kebutuhan menunjukkan kasih sayang dan dukungan
  12. change: kebutuhan berubah
  13. endurance: kebutuhan tekun untuk menyelesaikan sesuatu
  14. heterosexuality: kebutuhan untuk bergaul dengan lawan jenis dan mendapat afeksi dari mereka
  15. aggression: kebutuhan agresi tinggi baik verbal maupun secara fisik sehingga bertentangan dengan orang lain
Baca Juga: 10 Jenis Psikotes Paling Umum dalam Proses Rekrutmen Kerja

Proses Tes EPPS

Ketika dihadapkan pada tes EPPS sebagai testee (orang yang menjalankan tes), kamu akan dihadapkan pada dua pilihan.

Pilihan tersebut akan disebut pilihan A atau pilihan B.

Kamu harus memilih pernyataan mana yang dirasa paling cocok dengan dirimu.

Meskipun merasa kedua pilihan sama-sama cocok atau sebaliknya sama-sama tidak cocok, kamu tetap harus memilih yang paling mendekati sifatmu.

Makanya, gunakanlah perasaanmu saat mengerjakannya.

Dalam tes EPPS, tidak ada jawaban yang salah ataupun benar. Yang paling penting, kamu menjawab semua soal tanpa ada yang terlewat.

Setelah selesai, penguji akan menghitung hasil tes-mu dan menyimpulkan hasilnya.

Penilaian yang dilakukan oleh penguji akan didasari 15 kebutuhan oleh Edward yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut berdasarkan jawabanmu akan dinilai:

  • rendah
  • rata-rata
  • cenderung tinggi
  • tinggi
  • sangat tinggi

Lalu, akan ada juga penilaian konsistensi yang bernilai valid atau tidak valid.

Butuh waktu kurang lebih 30 hingga 60 menit untuk menyelesaikan psikotes ini.

Kamu harus menjawab kurang lebih 225 pernyataan untuk menyelesaikannya.

Dari hasil tes yang keluar, kamu bisa mengetahui kecenderunganmu terhadap aspek-aspek kebutuhan yang diukur dalam psikotes ini.

Misalnya, kalau skor aspek autonomy-mu tinggi, berarti kamu cenderung mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Sementara, kalau skor aspek tersebut rendah, berarti kamu cenderung sering bergantung pada orang lain untuk membuat keputusan.

Sebenarnya, tes EPPS cukup mudah untuk dikerjakan.

Akan tetapi, karena jumlah soalnya yang banyak, kadang sulit untuk tetap berkonsentrasi dan memilih jawaban yang paling tepat.

Oleh karena itu, pastikan persiapan sebelum psikotes-mu cukup baik, ya.

Contoh Soal Tes EPPS

Supaya lebih tergambar seperti apa kira-kira pertanyaan yang muncul, ini dia beberapa contoh soal yang bisa kamu pelajari.

A. Saya suka menolong teman-teman saya apabila mereka dalam kesulitan.

B. Saya ingin melakukan apa saja sebaik mungkin.


A. Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan orang-orang besar mengenai berbagai masalah yang menarik perhatian saya.

B. Saya ingin menyelesaikan sesuatu yang sangat penting artinya.


A. Saya menghendaki bahwa setiap pekerjaan tulis saya teliti, rapi, dan tersusun baik.

B Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau bidang yang khusus.


A. saya suka menceritakan cerita-cerita yang lucu dan lelucon-lelucon waktu pesta.

B. Saya ingin menulis roman atau sandiwara yang hebat.


A. Saya ingin dapat berbuat sekehendak hati saya.

B. Saya ingin bisa mengatakan bahwa saya telah melakukan dengan baik suatu pekerjaan yang sulit.


A. Saya ingin dapat memecahkan teka-teki dan persoalan-persoalan yang sukar bagi orang lain.

B. Saya suka mengikuti petunjuk-petunjuk dan melakukan apa yang diharapkan orang lain dari saya.


A. Saya ingin mengalami pembaharuan dan perubahan dalam kehidupan saya sehari-hari.

B. Saya suka menyatakan kepada atasan saya bahwa mereka telah melakukan sesuatu pekerjaan yang baik, apabila menurut pendapat saya memang demikian adanya.


A. Saya suka merencanakan dan mengatur detail-detail dari setiap pekerjaan yang harus saya lakukan.

B. Saya suka mengikuti petunjuk-petunjuk dan melakukan apa yang diharapkan orang dari diri saya.


A. Saya ingin orang-orang memperhatikan dan memberikan komentar mengenai penampilan saya di depan umum.

B. Saya suka membaca riwayat hidup orang-orang besar.


A. Saya suka mengelakkan situasi-situasi yang mengharapkan saya melakukan hal-hal dengan cara konvensional (kebiasaan yang umum dilakukan orang).

B. Saya suka membaca riwayat hidup orang-orang besar.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Tipe Kepribadian Penting untuk Perkembangan Kariermu

Demikian pembahasan Glints tentang apa itu tes EPPS.

Sambil latihan mengerjakan psikotes, cari info lowongannya dulu, yuk, lewat aplikasi Glints!

Aplikasinya mudah digunakan untuk melamar kerja sekaligus menghubungi HRD lewat fitur chat.

Jadi, kamu bisa lebih mudah di-notice HRD saat melamar.

Segera klik tombol di bawah untuk download aplikasi Glints sekarang!

DOWNLOAD APP GLINTS

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 34

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints Icon