Terapis: Definisi, Tipe, Job Description, dan Kualifikasinya

Diperbarui 25 Jul 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Terapis adalah salah satu jenis profesi di bidang kesehatan. Beberapa orang masih memiliki miskonsepsi mengenai profesi yang satu ini, lho.

    Apakah benar mereka memiliki peran yang sama seperti psikolog?

    Seperti apakah tugas dan tanggung jawabnya?

    Temukan jawabannya melalui rangkuman dari Glints berikut ini!

    Definisi Terapis

    Ruang lingkup profesi ini memang cukup luas, dengan berbagai tipe dan tanggung jawab yang sangat berbeda-beda.

    Terapis dapat ditemui di bidang kecantikan maupun kesehatan.

    Di bidang kecantikan sendiri, biasanya mereka disebut sebagai beauty therapist atau esthetician.

    Dikutip dari Indeed, terapis kecantikan adalah individu yang menyediakan perawatan kecantikan serta layanan kosmetik melalui teknik relaksasi dan penggunaan produk perawatan kulit.

    Di bidang kesehatan, Verywell Mind menjelaskan bahwa terapis kesehatan adalah seorang profesional yang membantu proses penyembuhan dan rehabilitasi.

    Pasien atau klien biasanya akan direkomendasikan oleh dokter untuk menemui terapis. Namun, tak menutup kemungkinan juga bagi mereka untuk langsung menemui terapis dan melakukan konsultasi.

    Perbedaan Terapis, Psikolog, dan Psikiater

    Ketiga profesi ini sering kali dianggap sama. Padahal, ketiganya memiliki peran yang cukup berbeda meski sama-sama dapat membantu pemulihan gangguan kesehatan mental.

    Tak jarang, mereka juga justru bekerja sama untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.

    Salah satu perbedaan utamanya terletak pada kewenangan untuk meresepkan obat.

    Di antara ketiganya, hanya psikiater yang boleh memberi resep obat-obatan pada pasien.

    Terapis, tepatnya psikoterapis, dapat membantu menangani pasien dengan gangguan mental sebagaimana peran seorang psikolog dan psikiater.

    Namun, sebutan terapis juga merujuk pada para profesional yang tak hanya menyediakan terapi di bidang kesehatan mental, tetapi juga fisik dan kecantikan.

    Dalam hal ini, Healthline menjelaskan perbedaan utama antara terapis kesehatan dan psikolog. Beberapa psikolog berfokus melakukan riset saja dan tidak menyediakan terapi bagi pasiennya.

    Di sisi lain, terapis pasti menyediakan terapi bagi orang yang membutuhkan dan telah berkonsultasi dengan mereka.

    Baca Juga: 4 Perbedaan Psikolog, Psikiater, dan Konselor, Mana yang Lebih Tepat Untukmu?

    Tipe-Tipe Terapis

    Umumnya, tipe-tipe ini diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi pasien.

    Secara garis besar, berikut beberapa tipe yang perlu kamu ketahui.

    Tipe terapis kecantikan

    1. Massage therapist

    Seorang terapis pijat akan mengobservasi dan merawat persendian tubuh untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengobati rasa sakit akibat cedera ringan, dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit.

    Beberapa massage therapist dapat mengambil spesialisasi pijat sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

    2. Spa therapist

    Spa therapist menyediakan berbagai metode pijat terapeutik, perawatan kecantikan, dan terapi kesehatan untuk tamu spa berdasarkan kebutuhan dan preferensi mereka.

    Tak jarang mereka juga punya keterampilan untuk melakukan prosedur lain seperti waxing, manicure, pedicure, dan facial.

    3. Eyelash technician

    Tipe terapis yang satu ini adalah profesional yang menangani klien yang ingin mempercantik bulu matanya.

    Beberapa teknik yang saat ini banyak dikenal oleh masyarakat umum adalah eyelash extension dan eyelash lift.

    4. Hair therapist

    Mereka juga sering disebut sebagai hairdresser, hair specialist, atau hair stylist.

    Semuanya memiliki peran dan keterampilan yang serupa, yaitu menata dan menyediakan perawatan rambut untuk klien sesuai dengan preferensi dan kebutuhannya.

    Baca Juga: 20 Skill yang Harus Dimiliki Fresh Graduate agar Lebih Mudah Dapat Kerja

    Tipe terapis kesehatan

    1. Addiction therapist

    Mereka adalah perofesional yang membantu orang dengan masalah penyalahgunaan obat.

    Addiction therapist dapat membantu klien menyelesaikan masalah dari masa lalunya yang mungkin menyebabkan kecanduan tersebut.

    Mereka dapat melakukan sesi secara individu dengan klien maupun secara berkelompok dengan beberapa orang yang berjuang melawan masalah yang sama.

    2. Behavioral therapist

    Terapis jenis ini membantu klien yang mengalami kesulitan berkaitan dengan perilaku sehari-hari yang dihasilkan oleh kondisi kesehatan mentalnya.

    Sebagai contoh, seorang behavioral therapist dapat bekerja dengan klien yang mengalami gangguan ADHD agar mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih sedikit hambatan.

    3. Physical therapist

    Dilansir dari Medical News Today, tipe terapis yang satu ini adalah para profesional yang berusaha memperbaiki cakupan gerak dan mencegah cedera lebih lanjut.

    Biasanya klien akan menemui sendiri terapis untuk menjalani terapi maupun direkomendasikan oleh dokter.

    Salah satu contoh kondisi yang dapat ditangani adalah carpal tunnel syndrome atau rasa kesemutan, nyeri, maupun kebas yang terjadi di area tangan dan jari tangan.

    4. Dialectical behavior therapist

    Dialectical behavior therapist merawat pasien yang memiliki gangguan Borderline Personality Disorder (BPD) atau jenis kondisi kesehatan mental yang parah.

    Karena kondisi BPD juga tidak terlalu umum, Indeed menyebutkan bahwa dialectical behavior therapist adalah tipe yang paling jarang ditemui.

    5. Child therapist

    Sesuai namanya, child therapist adalah mereka yang memiliki kualifikasi untuk menyediakan terapi bagi anak-anak berusia 17 tahun ke bawah.

    Child therapist membantu anak-anak tersebut untuk sembuh dari gangguan emosi, perilaku, dan kesehatan mental dan perilaku yang dideritanya.

    6. Cognitive therapist

    Seorang cognitive therapist adalah seseorang yang menyediakan terapi jangka pendek untuk membantu klien membentuk kebiasaan baru dengan cara mengubah pola pikir mereka.

    Terapis kognitif juga membantu pasien mengidentifikasi pola pikir yang selama ini menyebabkan masalah lalu menciptakan pola pikir yang lebih sehat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

    7. Eating disorder therapist

    Mereka adalah terapis yang memiliki spesialisasi untuk menangani klien dengan gangguan eating disorder.

    Perawatan yang diberikan bergantung pada kondisi yang dialami pasien serta gejalanya, tetapi seringkali mereka menggabungkan terapi nutrisi, psikoterapi, dan juga proses pengobatan medis.

    Baca Juga: Merasa Depresi Saat Bekerja? Ini yang Harus Kamu Lakukan

    Job Description Terapis

    seorang klien sedang konsultasi dengan terapis

    © Freepik.com

    Dari tipe-tipe yang sudah dijelaskan di atas, kamu mungkin sudah dapat membayangkan bahwa tiap profesi memiliki job description masing-masing.

    Namun, secara garis besar, job description terapis kecantikan di antaranya adalah sebagai berikut sebagaimana dikutip dari Indeed.

    • Menganalisis kondisi kulit, sendi, wajah, maupun kuku klien untuk menentukan perawatan atau kosmetik seperti apa yang mereka butuhkan.
    • Merancang perawatan yang dibuat khusus untuk klien dan merekomendasikan produk yang tepat.
    • Menggunakan peralatan atau produk khusus untuk melakukan perawatan, mulai dari menambahkan ekstensi bulu mata, melakukan manicure dan pedicure, serta prosedur lainnya.
    • Menjual produk atau layanan tambahan selama proses perawatan.
    • Membersihkan dan mensterilkan peralatan kecantikan dan area sebelum dan sesudah perawatan.

    Di sisi lain, berikut job description terapis kesehatan yang juga dilansir dari Indeed.

    • Mengamati klien dan menyesuaikan jadwal terapi untuk membantu mengatasi masalah yang dialami.
    • Menyediakan konsultasi untuk membantu klien mengembangkan keterampilan dan kesiapan untuk melakukan terapi.
    • Berkomunikasi dengan orang-orang yang dekat dengan klien dan menawarkan sesi terapi bersama, misalnya dengan keluarga dan pasangan bila diperlukan.
    • Melakukan sesi rekaman, mengelola catatan dan dokumentasi konsultasi terapi serta menginformasikan klien mengenai hal ini.
    • Menyediakan sumber daya dan materi edukasi untuk keperluan klien.

    Kualifikasi dan Skill Terapis

    Sebenarnya, kualifikasi terapis sangat bergantung pada bidang yang ingin kamu pilih.

    Namun, secara umum, berikut kualifikasi yang dibutuhkan sebagaimana dikutip dari Verywell Mind dan Indeed.

    1. Pendidikan

    Kualifikasi seorang terapis yang pertama adalah latar belakang pendidikan.

    Dari segi level pendidikan, tiap rumah sakit, fasilitas kesehatan maupun perawatan memiliki persyaratan yang berbeda-beda.

    Namun, umumnya seorang terapis kesehatan harus menyelesaikan studi S2 dari jurusan konseling, psikologi, fisioterapi, atau jurusan relevan lainnya sebelum benar-benar bisa memulai praktik.

    Untuk beauty therapist sendiri, biasanya diperlukan gelar diploma atau sarjana di bidang tata rias atau kosmetologi.

    2. Sertifikasi dan lisensi

    Sertifikasi dan lisensi merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh therapist.

    Praktik terapi tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Oleh karena itu, kamu perlu mengikuti beberapa ujian terlebih dahulu untuk memperoleh sertifikasi atau lisensi.

    Jika ingin menjadi terapis fisik, misalnya, kamu perlu mengikuti Ujian Terapi Fisik Nasional (NPTE), sedangkan untuk spa therapist, misalnya, kamu bisa ikut sertifikasi Klaster Spa Terapis dari BNSP.

    3. Training

    Selain kedua hal di atas, kamu juga perlu mengikuti pelatihan untuk menjadi seorang terapis yang handal.

    Nah, kesempatan training ini biasanya akan didapatkan selama periode studi sarjana maupun pascasarjana.

    Mahasiswa akan ditugaskan untuk mengikuti on the job training atau magang sehingga dapat memiliki pengalaman nyata menjadi seorang therapist.

    4. Skill

    Bicara mengenai skill, tentunya keterampilan yang diperlukan di tiap tipe terapis sangatlah berbeda-beda. Apalagi berkenaan dengan pengetahuan dan kemampuan teknis.

    Akan tetapi, dilansir dari Good Therapy, beberapa soft skill penting yang harus dimiliki oleh terapis terlepas dari bidang yang dipilih ialah:

    • active listening
    • empati
    • kemampuan sosial
    • komunikasi
    • berpikir kritis
    • kemampuan penyelesaian masalah
    • boundary setting
    Baca Juga: Fenomena Doomscrolling: Arti, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

    Terapis adalah profesi yang tidak kalah pentingnya dengan tenaga medis lain. Jika kamu ingin menjadi salah satunya, jangan mudah menyerah untuk persiapkan diri agar memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

    Mau baca artikel lain yang membahas berbagai profesi lainnya? Baca lebih banyak artikel di Glints Blog!

    Tentunya ada banyak sekali pembahasan mengenai prospek karier di berbagai bidang yang bisa kamu akses secara gratis.

    Jadi, kamu bisa dapat lebih banyak referensi terutama jika sedang mengeksplorasi berbagai pilihan karier.

    Tertarik? Ayo klik link ini sekarang juga untuk temukan kumpulan artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait