8 Tips Memilih Psikolog yang Paling Tepat Untukmu

Tayang 27 Feb 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Ada beberapa tips memilih psikolog yang perlu diperhatikan agar kamu menemukan pertolongan yang tepat.

    Sesi konsultasi yang tidak menyenangkan tentunya hanya akan membuat bebanmu tambah berat dan memicu perasaan putus asa.

    Padahal, mengumpulkan keberanian untuk cari pertolongan profesional adalah suatu hal yang tidak mudah.

    Nah, untuk meminimalkan peluang kejadian tidak menyenangkan tersebut, Glints sudah menyiapkan beberapa tips penting untukmu. Yuk, disimak!

    1. Tanya rekomendasi dari orang tepercaya

    Langkah pertama yang bisa kamu coba untuk menemukan psikolog yang tepat adalah dengan bertanya pada orang-orang di sekelilingmu.

    Hal ini termasuk teman, keluarga, atau rekan kerja.

    Rekomendasi dari mereka memang tidak akan otomatis cocok untukmu, karena kebutuhanmu dan kebutuhan mereka juga berbeda.

    Akan tetapi, setidaknya mereka akan memberi ulasan yang jujur dari pengalaman yang mereka alami sendiri.

    Selain itu, kamu juga dapat bertanya pada dokter kenalanmu. Biasanya, mereka akan dengan senang hati merekomendasikan rekan sejawatnya yang memiliki spesialisasi sesuai dengan keperluanmu.

    Baca Juga: 7 Hal yang Harus Disiapkan saat ke Psikolog Pertama Kali

    2. Manfaatkan sumber daya di sekitarmu

    Tips memilih psikolog selanjutnya adalah dengan memanfaatkan fasilitas di kampus maupun kantor.

    Umumnya, beberapa kampus di Indonesia memberi akses gratis bagi mahasiswanya yang ingin menemui psikolog atau psikiater.

    Hal yang sama juga diterapkan pada beberapa perusahaan yang sangat memperhatikan kesehatan mental para karyawannya.

    Coba tanyakan pada divisi HR, apakah perusahaan memiliki daftar rekomendasi psikolog atau psikiater bagi karyawan yang ingin berkonsultasi.

    3. Hubungi organisasi atau komunitas terkait

    Dilansir dari Healthline, jika kamu sedang mencari pertolongan untuk kebutuhan yang spesifik, coba hubungi organisasi atau komunitas terkait dan minta rekomendasi pada mereka.

    Salah satu contohnya adalah Komunitas Peduli Skizofernia Indonesia dan Bipolar Care Indonesia.

    Selain menanyakan rekomendasi tenaga profesional, tentunya kamu juga dapat bertanya mengenai bentuk pertolongan atau dukungan lain yang mereka sediakan.

    Karena berisi orang-orang yang kemungkinan besar merasakan apa yang kamu juga rasakan, anggota komunitas pasti akan memberi saran konsultasi atau rekomendasi psikolog terbaik yang mereka tahu.

    4. Pertimbangkan biaya konsultasi

    Tips memilih psikolog yang satu ini tak kalah pentingnya, mengingat kamu perlu temukan layanan konsultasi yang sesuai dengan kemampuan finansialmu.

    Jangan sampai sesi konsultasi malah menambah beban pikiran karena harganya yang sangat mahal.

    Informasi mengenai biaya dapat dilihat melalui aplikasi kesehatan atau bertanya langsung pada orang-orang yang pernah berkonsultasi dengan mereka.

    Kamu juga bisa bertanya ke puskesmas terdekat apabila ingin memanfaatkan asuransi BPJS untuk konsultasi ke psikolog secara gratis.

    Jika kamu memiliki asuransi kesehatan mental swasta, tanyakan pada perusahaan mengenai biaya atau terapi apa saja yang ditanggung.

    Nah, sebelum membuat janji dengan psikolog, kamu bisa pastikan terlebih dahulu apakah mereka menerima pembiayaan melalui asuransi atau tidak.

    Baca Juga: Yuk, Telusuri Manfaat Minum Teh untuk Kesehatan Mental!

    5. Cari tahu spesialisasi mereka

    Setiap psikolog biasanya memiliki spesialisasi tersendiri, seperti:

    • psikolog klinis
    • psikolog industri
    • psikolog kognitif

    Serta masih banyak spesialisasi lainnya.

    Dengan mengetahui spesialisasi mereka, kamu dapat menemukan bantuan yang paling tepat untuk masalah yang sedang dihadapi.

    Selain itu, psikolog klinis juga biasanya memiliki keahlian dalam beberapa jenis terapi tertentu, seperti hipnoterapi, talk therapy, atau teknik penyembuhan lainnya.

    Semakin spesifik kamu mengerti kebutuhanmu, semakin mudah menemukan psikolog yang tepat.

    6. Latar belakang

    Dilansir dari Verywell Mind, latar belakang juga penting untuk dipertimbangkan sebagai salah satu tips memilih psikolog yang tepat.

    Pastikan kamu memilih psikolog dengan latar belakang pendidikan lisensi yang jelas. Bila perlu, cari tahu juga pelatihan apa saja yang pernah mereka ikuti.

    Hal ini menjadi penting terutama ketika kamu ingin melakukan teknik terapi yang tidak bisa sembarangan dipelajari.

    Dengan mengecek latar belakang ini, kamu dapat menemukan pengobatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan.

    7. Tanyakan pertanyaan ini saat konsultasi pertama

    Sesi konsultasi pertama bisa dikatakan sebagai momen penentuan apakah psikolog yang kamu pilih benar-benar tepat untukmu.

    Jadi, meskipun kamu sudah menilai beberapa hal di atas dengan hati-hati, ketidakcocokan masih bisa terjadi saat konsultasi dimulai.

    Dilansir dari Healthline, beberapa red flag yang perlu kamu waspadai di antaranya adalah sebagai berikut:

    • Psikolog membuat kamu merasa seperti dihakimi dan semua perasaanmu diinvalidasi.
    • Psikolog terlihat seperti tidak terlalu memusatkan perhatiannya pada sesi konsultasi.
    • Psikolog sering memotong pembicaraan dan membuat kamu tidak nyaman untuk menceritakan masalah.

    8. Terus mencoba

    Jika pengalaman konsultasi pertamamu kurang menyenangkan, jangan putus harapan, ya. Di luar sana masih banyak tenaga profesional yang mau mengulurkan tangannya untukmu.

    Sama seperti mencari jodoh, kamu mungkin akan mengalami beberapa kekecewaan dan harus mencoba lebih dari satu kali.

    Yang terpenting, jangan terlalu bersikeras dengan dirimu sendiri. Beri waktu dan kesempatan untuk memproses segala hal yang terjadi. Saat sudah siap, ayo temukan psikolog yang paling tepat untuk membantumu pulih.

    Jangan sampai pengalaman tersebut membuatmu trauma untuk cari pertolongan profesional lagi di lain waktu.

    Demikian 8 tips memilih psikolog yang perlu diingat. Semoga tips di atas dapat mencegahmu dari pengalaman-pengalaman konsultasi yang kurang menyenangkan.

    Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental saat Career Switch

    Selain tips di atas, masih ada banyak tips terkait kesehatan mental bagi para pekerja yang bisa kamu baca di Glints Blog.

    Ada kategori khusus yang memuat kumpulan artikel tentang kesehatan kerja.

    Mulai dari topik tentang tips olahraga hingga cara mengatasi kecemasan di tempat kerja, semuanya tersedia untukmu.

    Ayo pelajari lebih banyak artikelnya di sini demi kesehatan fisik dan mental yang lebih stabil di dunia kerja!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait