3 Jenis Symbolism dan Artinya yang Wajib Diketahui Graphic Designer
Isi Artikel
Desain grafis pada dasarnya adalah sebuah media visual, maka tidak heran jika banyak gambar atau desain yang mengandung symbolism atau simbolisme.
Dalam dunia design, symbolism adalah cara graphic designer berkomunikasi untuk menyampaikan sebuah ide yang rumit dituangkan dalam kata-kata.
Lantas, apa saja simbolisme yang biasa dipakai dalam dunia design?
Apa Itu Symbolism?
Melansir 99 Designs, symbolism atau biasa juga disebut semiotika adalah penggunaan karakter, bentuk, warna, gambar, dan/atau benda sehari-hari yang ada di sekitar kita untuk menyampaikan sebuah gagasan.
Kadang, menyampaikan sebuah pesan lewat tulisan atau secara verbal dapat terasa rumit dan justru memiliki arti yang ambigu.
Akan tetapi, gambar memiliki kekuatan yang lebih untuk “menerobos” hambatan bahasa tersebut karena gambar tersebut mengandung makna yang sama-sama telah kita sepakati.
Oleh karena itu, memanfaatkan symbolism dalam design dapat membantu mempercepat pemahaman orang yang melihatnya, contohnya:
- Bulatan merah yang diartikan sebagai tanda bahaya atau berhenti. Simbolisme warna merah sering dipakai pada marka jalan untuk memberi tahu pengguna jalan agar menghentikan kendaraannya atau jangan melintasi area tersebut demi keselamatan sesama.
- Bunga mawar merah yang kerap diartikan sebagai tanda cinta dan kasih sayang. Oleh karena itu, simbol atau gambar mawar kerap ditemui pada perayaan hari Valentine atau hari jadi pasangan.
Desainer grafis sering menggunakan kembali simbol-simbol umum seperti ini untuk menekankan pesan yang sama.
Di sisi lain, desainer grafis juga bisa “menanam” simbolisme dalam simbol-simbol orisinil untuk menciptakan arti yang baru, seperti saat mendesain logo sebuah perusahaan.
Apa Saja Jenis Symbolism dalam Design?
Symbolism dalam desain akan terus berkembang dan meluas. Sebab, setiap benda atau gambar pada dasarnya adalah sebuah simbol yang bisa diberikan banyak makna berbeda.
Namun secara umum, jenis symbolism dalam design dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Simbolisme alam
Logo burung dipakai oleh Twitter untuk menunjukkan bahwa di platform inilah tempat kumpul paling pas untuk orang-orang yang hobi “berkicau”.
Hal tersebut merupakan bagian dari simbolisme alam. Jenis symbolism ini telah ada sejak zaman Mesir Kuno, lho.
Dulu simbol-simbol alam banyak digunakan, seperti air, api, tumbuhan, hewan, bahkan benda-benda angkasa seperti matahari dan bulan untuk menceritakan kejadian pada waktu itu.
Masing-masing simbol alam ini bisa mempunyai makna yang berbeda dan biasanya dikaitkan dengan karakter “manusia” yang spesifik, sebagai contoh:
- Singa yang dijuluki raja hutan sering dijadikan simbol kepemimpinan, kekuatan, dan keberanian.
- Sebaliknya, burung merpati sering dikaitkan dengan ketulusan, kesucian, harapan, dan kebebasan.
- Daun dan pepohonan umumnya menjadi simbolisme sesuatu yang memunculkan perasaan tenang, sejuk, tenteram, dan bisa terus bertumbuh.
Banyak logo terkenal menggabungkan alam, seperti tanaman dan satwa liar, ke dalam desainnya. Sebab, alam adalah sesuatu yang hidup, dinamis, dan penuh nyawa.
Energi inilah yang harus kamu tunjukkan kepada klienmu saat merancang sebuah desain atau logo.
2. Simbolisme warna
Pemilihan warna dalam desain sangatlah penting untuk membantu menyampaikan gagasan atau pesan yang kamu inginkan.
Terlebih dalam psikologi warna, setiap warna biasanya juga memiliki arti yang berbeda.
Dirangkum dari PopIcon, berikut adalah arti-arti warna dalam symbolism yang paling umum:
- Biru memberikan kesan bijaksana, otoritatif, kestabilan, dan trustworthiness. Warna ini sering dipakai oleh brand-brand kesehatan dan bank atau asuransi.
- Hijau mengingatkan kita pada uang dan kekayaan, meski juga bisa dikaitkan dengan alam dan ketenangan. Warna ini sering kita temukan pada brand e-commerce, fintech, atau lembaga-lembaga pemerhati alam.
- Kuning adalah warna yang ceria dan memberikan kesan optimis. Oleh karena itu, warna kuning sering digunakan oleh brand yang menyasar anak-anak.
- Merah adalah warna yang energik. Warna ini sering mewakili passion, keberanian, kepemimpinan.
- Pink atau merah muda dianggap warna feminin, sehingga sering digunakan sebagai simbol kewanitaan, romansa, atau kecantikan.
- Oranye atau jingga sering dikaitkan dengan keceriaan yang lebih dewasa, semangat, dan kreativitas.
- Putih adalah warna yang mewah, bersih, sederhana, dan memberikan kesan jujur.
- Hitam memberikan kesan elegan, misterius, dan powerful.
Di sisi lain, makna dari simbolisme warna juga bisa berubah ketika dipasangkan dengan simbolisme lain. Seperti warna merah tadi contohnya.
Warna merah bisa diartikan sebagai tanda bahaya atau waspada ketika digunakan pada marka jalan, dan berubah arti menjadi tanda cinta jika disandingkan dengan bunga mawar. Sementara itu, warna merah pada bendera Indonesia memiliki arti “berani”.
3. Simbol bentuk atau geometri
Sedikit berbeda dari dua symbolism di atas, jenis geometris sering diabaikan oleh orang-orang.
Namun, simbolisme ini tetap memiliki artinya masing-masing dan sama ampuhnya untuk memberikan berbagai macam kesan.
Oleh karena itu, symbolism bentuk dasar dan geometri juga menjadi elemen yang paling dasar untuk membuat desain logo atau produk desain grafis lainnya.
Merangkum VennGage, berikut adalah beberapa jenis bentuk geometri yang umum dimasukkan sebagai symbolism dalam desain:
- Lingkaran, bulat, atau bundar: menandakan kelengkapan, siklus, kelanjutan, atau persatuan. Simbol ini juga sering menggambarkan sisi kekanakan atau playfulness karena bulat umum dikaitkan dengan bola.
- Kotak: dikaitkan dengan stabilitas, tradisi, keamanan, lugas dan tegas.
- Segitiga: sering dipakai untuk mewakili transformasi, gerakan, keseimbangan. Sering juga dipakai untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan sains dan kekuasaan.
- Garis berpotongan (intersecting line): menggambarkan hubungan atau keterhubungan.
- Spiral: menandakan pertumbuhan, evolusi, atau transformasi.
- Bintang: menggambarkan kualitas, keunggulan.
- Garis lengkung: mewakili pergerakan, hubungan atau koneksi, dan aliran.
- Panah: menunjukkan arah, gerakan, tenaga atau daya
- Garis diagonal: menggambarkan ketegangan, kegembiraan.
- Garis horizontal: menyiratkan ketenangan dan stabilitas.
- Garis vertikal: menyiratkan agresivitas.
- Zigzag: menggambarkan jalan atau kebingungan.
Pada umumnya, sifat dari suatu bentuk itu sendiri juga memiliki makna yang berbeda.
Sebagai contoh, garis bertepi lurus dan bersudut kaku umum menyiratkan ketegasan, stabilitas, logika, dan maskulinitas.
Desain yang sarat garis melengkung seringnya menyiratkan rasa kebersamaan atau inklusivitas. Sementara itu, bentuk asimetris bisa berarti tidak teratur atau ketidakseimbangan.
Itulah serba-serbi symbolism dalam desain yang harus kamu tahu, terutama jika kamu ingin terjun ke dunia desain grafis atau seorang graphic designer.
Symbolism adalah elemen penting dalam sebuah produk desain grafis yang akan membuat karyamu menjadi lebih powerful.
Pasalnya, kamu akan bisa memancing sisi emosional audiens untuk bertindak sesuai dengan pesan yang ingin kamu sampaikan.
Jika ingin belajar lebih dalam lagi soal hierarki visual dalam desain dan simbolisme, yuk gabung di Glints ExpertClass.
Di sini, kamu bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan profesional dan pakar di bidangnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, klik di sini untuk temukan kelas-kelas yang sesuai kebutuhanmu.