Mengenal Supervisor: Mulai dari Pengertian, Tugas, hingga Wewenangnya

Diperbarui 06 Des 2023 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Sebelum mulai terjun ke dunia kerja, supervisor adalah para atasan yang fungsi dan wewenangnya wajib kamu ketahui.

    Mereka akan kamu temukan pada seluruh perusahaan dari setiap sektor industri yang berlaku.

    Tugas-tugasnya tak lain adalah untuk mengawasi kinerja pegawai dan memastikan bahwa semua produktivitas berjalan dengan lancar.

    Nah, jika pengalaman kerja sudah cukup, kamu bisa, lho, meraih promosi untuk memegang posisi tersebut.

    Maka dari itu, kali ini Glints akan paparkan serba-serbi posisi supervisor, mulai dari definisi hingga langkah yang bisa kamu ambil untuk memiliki peran satu ini. Yuk, disimak!

    Baca Juga: 7 Cara Menjadi Profesional tanpa Kehilangan Personalitasmu

    Apa Itu Supervisor?

    supervisor adalah

    © Freepik.com

    Sebelum membahas deskripsi kerja dan wewenangnya, kita perlu mengulas definisi supervisor terlebih dahulu.

    Supervisor adalah seseorang yang diangkat oleh manajer dan berfungsi untuk mengawasi dan mengelola sebuah tim kecil. Seorang supervisor akan bertanggung jawab pada kinerja setiap anggota tim tersebut.

    Menurut Management Study Guide, tugas mereka sejatinya berbeda-berbeda, tergantung kebutuhan perusahaan maupun organisasi.

    Meskipun demikian, secara umum pemegang jabatan ini bertugas untuk memantau dan mengendalikan produktivitas pegawai agar bisa berjalan dengan lancar.

    Supervisor juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik.

    Hasilnya, mereka secara rutin harus melakukan pemeriksaan terhadap kualitas kerja serta kesehatan para pegawai.

    Mereka juga harus bisa menjalin hubungan profesional yang baik dengan dewan direksi dan manajer di perusahaan.

    Hal ini diperlukan agar tidak terjadi bentrok atau pelanggaran wewenang di antara para pekerja.

    Posisi ini sendiri biasanya dibagi dalam beberapa kategori sesuai kemampuan dan pengalaman kerjanya. Berikut adalah contoh-contoh kategori tersebut.

    • supervisor operasional
    • supervisor marketing
    • supervisor manajemen
    • supervisor human resources

    Perbedaan Supervisor dan Manajer

    supervisor

    © Pexels.com

    Saat memasuki dunia profesional, banyak pegawai baru yang tidak bisa membedakan seorang supervisor dengan manajer.

    Hal ini sebenarnya cukup wajar. Sebab, pada dasarnya tugas mereka tidak jauh berbeda, yakni untuk mengawasi para pegawai.

    Namun, kedua posisi tersebut sejatinya berbeda. Tidak hanya dari segi tanggung jawab, tetapi juga wewenang.

    Melansir laman resmi Berkeley University, seorang manajer bertugas untuk membuat keputusan tentang apa yang perlu dikerjakan sebuah tim.

    Mereka harus menciptakan tujuan, fungsi, dan peran masing-masing anggota dan membuat komitmen yang memerlukan pengeluaran sumber daya.

    Dalam kata lain, manajer merupakan para atasan yang berperan untuk membangun dan mengarahkan sebuah divisi atau departemen.

    Di sisi lain, supervisor adalah seorang pekerja dengan tanggung jawab yang lebih terfokus secara internal.

    Mereka bertugas untuk menerapkan semua keputusan yang diambil manajer dengan mengawasi pekerjaan pegawainya.

    Setelah keputusan dibuat oleh manajer, pengawas berperan untuk memutuskan cara terbaik untuk mengeksekusinya.

    Mereka pun sering melakukan jenis pekerjaan yang sama dengan para pegawai.

    Sementara itu, manajer tidak melakukan pekerjaan pegawainya sebagai rutinitas sehari-hari.

    Intinya, wewenang manajer adalah untuk mengarahkan dan mengatur. 

    Supervisor bertugas untuk menerapkan keputusan manajer dan mengawasi kinerja pegawai.

    Tanggung Jawab Supervisor

    supervisor adalah

    © Freepik.com

    Meskipun tak selalu serupa, tugas utama setiap supervisor adalah untuk mengerjakan keputusan manajer dan mengawasi produktivitas pegawai.

    Setiap harinya, mereka perlu mengelola dan memperbaiki kualitas kerja para pekerja dalam tim.

    Bahkan, sekarang ini peran mereka dianggap sangat penting untuk mengelola efisiensi tim dan membangun lingkungan kerja yang positif.

    Hal ini disebabkan oleh munculnya beberapa tugas yang diharapkan dapat dikerjakan oleh semua supervisor.

    Nah, apa saja kira-kira daftar tanggung jawab pemegang jabatan tersebut di era modern ini? Berikut penjelasannya.

    Baca Juga: Berbagai Jenis Budaya Kerja di Perusahaan

    1. Mengelola alur kerja pegawai

    Menurut AHA, mengelola alur kerja setiap pegawai dalam tim merupakan tanggung jawab utama seorang supervisor.

    Selain mengelola, mereka terkadang harus membuat alur dan cara kerja pegawai di dalam tim.

    Bahkan, terkadang mereka juga perlu menentukan tujuan, mengkomunikasikan tujuan, dan memantau kinerja tim secara mandiri.

    2. Melatih pegawai baru

    Tugas supervisor berikutnya adalah untuk melatih setiap pegawai baru yang masuk dalam tim.

    Di sini, supervisor harus membantu pegawai baru untuk memahami tugas dan mendukung mereka selama masa transisi. 

    Tanggung jawab Ini mungkin termasuk memberikan orientasi tempat kerja dan menjelaskan kebijakan perusahaan.

    Mereka pun dapat mengelola semua aktivitas orientasi atau bekerja dengan tim HRD untuk memastikan bahwa karyawan baru menerima semua panduan dan informasi yang dibutuhkan.

    3. Membuat dan mengawasi jadwal kerja pegawai

    Menurut Indeed, membuat dan mengawasi jadwal kerja pegawai juga menjadi tugas seorang supervisor.

    Tugas satu ini mungkin terlihat sepele. Akan tetapi, sebenarnya penting untuk diatur dengan baik agar pekerja bisa memiliki work life balance.

    Tak hanya itu, jadwal kerja yang tidak dirancang dengan baik juga justru dapat merusak produktivitas pegawai.

    Nah, dalam melakukan tanggung jawab ini, para pengawas biasanya berkonsultasi dengan manajer atau pihak HRD.

    4. Mengevaluasi kinerja dan memberikan feedback

    Tugas selanjutnya dari seorang supervisor adalah mengevaluasi kinerja dan memberikan feedback pada pegawai.

    Tanggung jawab ini termasuk menetapkan tujuan kerja pegawai dan memilih penghargaan yang sesuai dengan pencapaian mereka. 

    Misalnya, jika seorang sales representative melebihi kuota bulanan, mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus dari atasan. 

    Waktu evaluasi ini juga digunakan untuk memberikan feedback yang konstruktif terhadap kinerja pegawai.

    5. Membantu menyelesaikan masalah dan kesulitan pegawai

    Tanggung jawab terakhir yang perlu dikerjakan oleh setiap supervisor adalah membantu menyelesaikan masalah dan kesulitan pegawainya.

    Ketika pegawai tidak puas dengan pengalaman kerjanya di kantor, mereka dapat menghubungi pengawas sebelum berbicara dengan HR. 

    Supervisor di situasi ini harus menggunakan keterampilan komunikasi dan empati untuk memahami keluhan pegawai dan mencapai solusi terbaik.

    Jika seorang pegawai mengeluh bahwa karyawan lain atau anggota manajemen telah melanggar kebijakan perusahaan, pengawas bisa melaporkan masalah tersebut ke HRD.

    Dalam kasus perselisihan kecil antara pegawai, pengawas juga dapat bertindak sebagai mediator dan membantu kedua belah pihak mencapai resolusi.

    Intinya, jika kamu menemukan masalah di kantor, jangan sungkan untuk laporkan pada supervisor, ya.

    Wewenang Supervisor di Perusahaan

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, supervisor sejatinya adalah seseorang yang memiliki wewenang untuk mengawasi kinerja pegawai dalam tim.

    Namun, siapa pun yang bertugas sebagai supervisor bisa melakukan berbagai peran yang berbeda.

    Menurut Management Study Guide, hal ini dikarenakan jabatan tersebut memang pada dasarnya bersifat dinamis dan harus beradaptasi dengan budaya, tujuan, serta sumber daya perusahaan. 

    Wewenang mereka pun sejatinya tak lebih tinggi dari manajer bila dilihat dari struktur organisasi atau perusahaan.

    Pengawas masih harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh manajer sambil menerapkan keputusan mereka.

    Gaji Seorang Supervisor

    Mengutip dari Salary Explorer, rata-rata gaji per bulan seorang supervisor di Indonesia berada di kisaran Rp8.500.000.

    Rentang gajinya bisa dimulai dari Rp4.500.000-13.000.000. Tapi, jumlah ini sangat bervariasi tergantung jenis pekerjaan dan industrinya.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini Glints coba rangkumkan kisaran rata-rata gaji per bulan seorang supervisor berdasarkan jenis pekerjaan dan industri yang dijalani:

    1. Store supervisor: Rp4.300.000
    2. Sales supervisor: Rp5.000.000-7.000.000
    3. Marketing supervisor: Rp4.000.000-7.000.000
    4. Supervisor produksi: Rp4.000.000-7.000.000
    5. Supervisor keuangan: Rp6.000.000-9.000.000
    6. Supervisor human resources: Rp6.500.000-16.000.000

    Sekali lagi, angka di atas hanya sebagai bayangan kasar saja, ya. Sebab, penentuan gaji seorang supervisor akan sangat bergantung pada pengalaman kerja, jenis pekerjaan, hingga industri yang kamu tempati.

    Cara untuk Menjadi Supervisor

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, setiap pegawai di perusahaan berkesempatan untuk menjadi seorang supervisor.

    Namun, pegawai harus memiliki pengalaman kerja yang cukup untuk memegang posisi sebagai pengawas.

    Menurut laman HBR, pekerja setidaknya harus memiliki pengalaman kerja selama 3-4 tahun untuk menjabat sebagai supervisor.

    Selain itu, pekerja juga harus menunjukkan kualitas kerja yang baik dan konsisten kepada pengawas dan manajernya di kantor.

    Pada perusahaan besar, manajer bahkan akan mengutamakan pekerja yang memiliki skill kepemimpinan dan inovasi.

    Hal tersebut selaras dengan tugas supervisor yang sejatinya harus mengawas, memimpin, dan membuat strategi kerja di dalam sebuah tim.

    Baca Juga: Merasa Overwork? Ini 5 Cara Menyampaikannya ke Atasanmu

    Itulah pemaparan Glints mengenai definisi, tanggung jawab, serta wewenang supervisor dalam perusahaan.

    Intinya, supervisor atau pengawas adalah para pekerja yang bertugas untuk mengawasi dan mengelola kinerja pegawai.

    Meskipun tugas utamanya adalah untuk memonitor, mereka juga harus memerhatikan kesejahteraan para karyawan.

    Maka dari itu, jangan sungkan untuk memiliki hubungan profesional yang baik dengan para pengawas di kantor.

    Sebab, apabila kamu menemukan kesulitan, tugas mereka adalah untuk membantumu menemukan solusi terbaik.

    Selain itu, seluruh pekerja di kantor memiliki kesempatan, lho, untuk promosi sebagai supervisor.

    Bila kamu menginginkan jabatan tersebut, tunjukkan terus performa terbaikmu di kantor. Dijamin dengan cara ini, kamu nanti bisa bertugas sebagai seorang pengawas.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan informasi lain yang serupa di kanal Prospek Karier Glints Blog.

    Di sana, tersedia banyak pembahasan mengenai tips dan trik menghadapi atasan yang sudah Glints siapkan khusus buat kamu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, baca kumpulan artikelnya dan persiapkan dirimu untuk dunia profesional sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait