Benarkah Belanja Bisa Usir Stres? Ini Kata Ahli

Tayang 10 Des 2020 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu belanja semata-mata karena ia menyenangkan dan menghilangkan stres? Hati-hati, bisa jadi, kamu melakukan stress shopping.

    Memang, belanja bisa jadi distraksi tekanan yang baik. Hal ini disampaikan oleh Dion Metzger, seorang psikiater, kepada Thrive Global.

    Selain itu, stress shopping bisa jadi semacam “hadiah” untuk dirimu sendiri. Hadiah ini hadir secara instan dan mudah.

    Sampai-sampai, ada sebuah proses bernama retail therapy. Dalam proses ini, saat merasa stres, kamu diminta berbelanja atau setidaknya melakukan window shopping.

    Sayangnya, hal ini tak disarankan dijadikan kebiasaan. Sebab, naiknya mood karena belanja hanya bersifat sementara.

    Selain itu, jika terus-terusan belanja, tabunganmu bisa ludes. Kamu tentu tak ingin ini terjadi, kan?

    Terlebih lagi, melansir Healthline, kegiatan ini bisa jadi distraksi untuk solusi stres lainnya. Padahal, bisa jadi, solusi lain menawarkan hasil yang lebih maksimal dan awet.

    Baca Juga: Selain Bikin Dompet Kering, Kecanduan Belanja Online Juga Bahaya untuk Mental!

    Apa Solusi Masalah Stress Shopping?

    solusi belanja karena stres

    © Freepik.com

    Nah, jika memang bagian dari emotional spending ini kurang baik, bagaimana cara menghindarinya?

    Tentu saja, kamu harus mengatasi stres sebagai akar masalahnya. Dengan begitu, kamu bisa menghindari kegiatan belanja karena sekadar stres saja.

    Kira-kira, apa saja yang bisa kamu lakukan untuk itu? Dirangkum dari Verywell Mind dan New York Post, ini dia informasinya:

    1. Kenali penyebab stres

    Tak semua orang menyadari dari mana tekanan hidup datang. Nah, sebelum kamu mencoba mengatasi tekanan hidup ini, berhentilah sejenak.

    Coba cari dari mana stresmu datang. Setelah menemukannya, kamu bisa lebih mudah mencari solusinya.

    Kadang-kadang, sekadar olah raga bisa mengurangi ketegangan hidup, lho. Kamu juga bisa melakukan hobi atau cuti sejenak dari pekerjaan. Dengan begitu, stress shopping tak perlu kamu lakukan.

    2. Pelan-pelan

    Sebelum kamu mengeluarkan uang dari kantong, coba berhenti sebentar. Evaluasi dulu budget-mu perlahan-lahan.

    Dengan begitu, kamu benar-benar tahu, apakah barang yang kamu beli memang dibutuhkan atau tidak. Langkah ini juga bisa melatih mindfulness, lho.

    3. Lakukan declutter

    Katanya, mengurangi barang yang kamu punya bisa meningkatkan suasana hati.

    Jika memang begitu, coba lakukan proses decluttering, yuk! Coba cari barang yang kamu beli karena stress shopping, namun tak digunakan.

    Setelah itu, buang atau berikan barang itu pada orang lain. Kamu juga bisa menjualnya, lho.

    Baca Juga: 5 Tips untuk Memulai Gaya Hidup Minimalis

    4. Syukuri apa yang ada

    Saat ingin belanja karena stres, coba alihkan perhatian pada apa yang sudah kamu punya. Dengan langkah ini, kamu bisa merasa cukup.

    Rasa cukup inilah yang bisa mencegahmu berbelanja. Dengan begitu, isi dompetmu bisa terselamatkan.

    5. Belanja yang murah saja

    Glints sudah menuliskan, stress shopping memang bisa menghilangkan beban pikiran. Jadi, kalau memang kamu ingin melakukannya sesekali, tak jadi masalah.

    Nah, agar keuanganmu tetap sehat, coba beli barang atau jasa yang relatif murah. Barang atau jasa itu misalnya secangkir teh di kafe, dan lain-lain.

    Akan tetapi, ingat, jangan lakukan ini terlalu sering, ya! Hati-hati, kamu justru bisa terjerumus lubang “bocor halus” alias latte factor.

    Baca Juga: Kenali Latte Factor yang Sering Bikin Pengeluaran Bocor

    Itulah informasi dari Glints soal belanja karena stres. Ternyata, masalah psikologi ini juga bisa berdampak pada dompetmu.

    Nah, kalau kamu ingin mendapat lebih banyak informasi lain soal keuangan pribadi dan kesehatan mental, langganan newsletter blog Glints, yuk!

    Di sana, ada juga kabar terbaru dan terpercaya soal dunia kerja. Kapan lagi kamu mendapat informasi selengkap ini?

    Jadi, jangan tunda-tunda lagi, ya. Daftarkan emailmu sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait