Kenali Latte Factor yang Sering Bikin Pengeluaran Bocor

Diperbarui 03 Mar 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Saat kamu mengecek rekening, kamu mungkin sering terkejut. Merasa tidak merasa melakukan pengeluaran-pengeluaran besar, ternyata cukup saldo terkuras. Jangan heran, siapa tahu saldomu terkuras oleh yang apa disebut sebagai latte factor.

    Apakah itu latte factor dan bagaimana caranya agar tidak terjebak dalam latte factor?

    Nah, pada artikel kali ini, Glints akan berikan pengertian dan berbagai tips agar rekeningmu tetap aman! Yuk simak!

    Baca Juga: Perluas Wawasan dengan 6 Rekomendasi Film tentang Keuangan Berikut

    Pengertian Latte Factor

    latte factor

    © Freepik.cp,

    Istilah latte factor ini dipopulerkan oleh seorang penulis bernama David Bach.

    Istilah ini digunakan untuk mengacu pada berbagai pengeluaran-pengeluaran kecil sehari-hari, dilakukan secara rutin, hingga memberikan dampak yang cukup besar dikemudian hari.

    Penggunaan kata “latte” merujuk pada kebiasaan orang yang tanpa sadar membeli kopi dengan tujuan meningkatkan produktivitasnya.

    Pengeluaran untuk kopi tersebut dianggap tidak berarti karena nominalnya yang cukup kecil. Namun, karena dilakukan terus menerus, tanpa sadar dalam sebulannya seseorang telah mengeluarkan nominal yang cukup besar.

    Menurut David Bach sendiri, kopi adalah pengeluaran skala kecil yang jika dijumlahkan dalam sebulan, totalnya bisa lebih besar dari biaya listrik dan air. 

    Latte factor sendiri tidak semata-mata hanya merujuk pada kopi, tetapi juga berarti pada pengeluaran lainnya yang dilakukan secara rutin meskipun nominal yang dikeluarkan sedikit.

    Penggunaan kendaraan umum online, membeli camilan, hingga pakaian yang semata-mata untuk menambah koleksi juga dikatakan sebagai latte factor.

    Latte factor pada milenial

    Mengutip dari Tirto, latte factor muncul karena beberapa alasan. Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan, perilaku impulsive buying atau karena tekanan dari lingkungan.

    Jika setiap pagi seseorang membeli kopi di kedai kopi dekat kantor, secara tidak sadar ia akan selalu mampir ke kedai tersebut tanpa berpikir panjang lagi.

    Selain itu, ketika teman-teman sebayanya mengajak untuk pergi ke coffee shop mahal, ia akan mengikuti demi menjaga pertemanan.

    Ironisnya, latte factor lebih banyak menjangkiti kaum milenial. Sebab, generasi milenial menjadi generasi yang sudah terbiasa dengan kecanggihan teknologi, ditambah semakin mudahnya berbagai akses kebutuhan hidup melalui gadget.  

    Kebiasaan ini menjadikan mereka lebih gampang mengeluarkan uang hanya untuk eksistensi di media sosial, ikut-ikutan tren atau memuaskan nafsu belanja yang disesali kemudian.

    Baca Juga: Ingin Mengatur Keuangan? Ini 5 Alternatif Metode Untukmu

    Mencegah Latte Factor

    © Freepik.com

    Mengutip dari Kompas, penyebab lain dari latte factor adalah pemikiran bahwa pengeluaran kecil tertentu dapat menambah kebahagiaan hidupnya.

    Akan tetapi, pada kenyataannya, efek dari pengeluaran tersebut terhadap kebahagiaan tidak begitu besar. Hal ini menunjukkan agar kita memikirkan betul pengeluaran yang benar-benar bermanfaat.

    Mengutip Forbes, Bach mengatakan bahwa kesederhanaan adalah yang terpenting mencapai kebahagiaan.

    Apabila kamu merasa terjebak dalam latte factor, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan agar pengeluaranmu dapat terkontrol dengan baik.

    1. Selalu catat pengeluaranmu 

    Langkah awal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah pemborosan melalui latte factor adalah kamu perlu mencatat berbagai pengeluaran yang kamu lakukan.

    Dengan mencatat berbagai pengeluaran, kamu akan tahu mana saja yang dapat dihemat.

    Tak hanya itu, kamu juga dapat mengetahui bagian mana dari pengeluaranmu yang berpotensi pada pemborosan. 

    Dengan mengetahui berbagai hal ini, kamu akan dapat lebih merencanakan keuangan ke depan. Hal ini membuatmu dapat menggunakan uangmu untuk hal yang lebih bermanfaat. 

    2. Cari pengganti

    Seperti dijelaskan sebelumnya, contoh umum dari latte factor ini adalah dengan terlalu sering membeli kopi yang menjadi rutinitas. Hal ini bisa dicegah dengan mencari cara lain agar kamu tidak terlalu sering membeli kopi.

    Membeli kopi sachet dan menyeduh sendiri bisa menjadi opsi untuk memperketat pengeluaranmu. Selain itu, bisa pula kamu membawa tumbler sendiri yang sudah diisi kopi panas.

    Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan membawa bekal sendiri untuk makan agar tidak melulu membeli makanan saat jam makan. 

    3. Biasakan untuk tidak boros

    Boros juga erat kaitannya dengan kebiasaan. Melalui berbagai cara yang disebutkan di atas, kamu harus berkomitmen untuk melakukannya. Hal ini agar kamu terbiasa untuk tidak melakukan pemborosan ke depannya.

    Baca Juga: Ingin Atur Keuangan saat New Normal? Perhatikan 4 Hal Ini

    Itulah penjelasan dari Glints mengenai latte factor yang berdampak pada pengeluaranmu.

    Jangan lupa juga untuk up to date seputar keuangan untuk profesional muda, Glints punya beragam tips dan pembahasan menarik hanya untuk kamu.

    Yuk, cek selengkapnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait