Mengenal Stock Photo, Konten Visual yang Bisa Tekan Budget-mu
Isi Artikel
Ingin buat kontenmu lebih enak dibaca? Jika begitu, stock photo adalah salah satu jenis visual yang bisa kamu gunakan.
Ia juga bersifat murah dan mudah digunakan, lho. Apakah kamu tertarik memakainya?
Sebelumnya, kamu wajib tahu dulu apa itu stock photo. Kamu juga harus memahami lisensi yang ada padanya.
Semua itu ada di dalam artikel ini. Simak selengkapnya, ya!
Apa Itu Stock Photo?
Mengutip Stock Photo Secrets, stock photo adalah hasil foto yang sudah siap digunakan. Ia sudah diambil (difoto) dan diedit oleh orang lain.
Kata Business, setelah foto diambil dan diedit, orang yang memilikinya akan meng-upload-nya. Lokasi upload-nya sendiri biasanya berupa situs foto stock.
Foto ini bisa menghasilkan pemasukan situs terkait berupa uang. Nantinya, fotografer juga akan mendapat sebagian uang tersebut.
Salah satu contohnya bisa kamu lihat di bawah ini:
Nah, bagaimana dengan orang yang men-download foto tersebut? Untuk apa foto ini digunakan?
Sejatinya, foto ini bisa menjadi solusi cepat konten visual. Sebab, ia selalu tersedia dan kamu hanya tinggal memilih dan menggunakannya saja.
Meski bebas digunakan, ada beberapa stock photo yang berbayar. Sisanya bersifat gratis, namun punya syarat penggunaan tertentu.
Glints akan membahasnya lebih lengkap.
Baca Juga: 10 Situs untuk Download Tema WordPress, Percantik Tampilan Blog!
Jenis Lisensi Stock Photo
Nah, seperti yang sudah kamu pahami, tak semua stock photo bersifat gratis. Ada beberapa foto yang menuntutmu mengeluarkan uang.
Semua ini berkaitan dengan copyright atau hak cipta atas sebuah karya. Untuk memahami selengkapnya, simak rangkuman dari 99designs ini:
1. Royalty-free
Tidak punya budget lebih? Stock photo dengan lisensi royalty–free adalah salah satu solusi untukmu.
Foto yang bersifat royalty-free bebas digunakan siapa pun. Ia terdiri dari Public Domain dan Creative Commons.
Public Domain sendiri merupakan karya yang hak kekayaan intelektualnya sudah tak berlaku lagi.
Sementara itu, Creative Commons merupakan jenis lisensi yang membuatmu bisa menggunakan suatu karya secara gratis.
2. Rights managed
Selanjutnya, ada rights managed. Ini merupakan salah satu lisensi yang berbayar.
Pembayarannya juga bisa berbeda-beda. Ada yang harus kamu bayar, sekali saja, untuk penggunaan waktu tertentu, atau berdasarkan lokasi tertentu.
3. Extended atau enhanced
Ada pula lisensi yang mengharuskan kamu membagi penghasilan kepada pemilik karya. Itulah maksud dari kata “extended” dan “enhanced”.
Misalnya, kamu mencetak stock photo di cover buku. Nantinya, buku itu akan kamu jual.
Sebagian keuntunganmu adalah hak pemilik stock photo. Pasalnya, foto itu digunakan untuk kepentingan komersial.
Baca Juga: 5 Situs untuk Download Footage Gratis Tanpa Hak Cipta
Fungsi Stock Photo
Memangnya, kenapa kamu harus menggunakan foto ini? Kira-kira, apa manfaat yang ia bawa?
Kata Stock Photo Secrets, foto ini bisa menghemat banyak waktumu.
Kamu tidak perlu menata layout, mencari model dan mendandaninya, menjepret foto, hingga mengeditnya. Kamu tinggal men-download stock photo saja.
Selain itu, stock photo juga menghemat uang. Ingat, ada pilihan foto yang bersifat gratis.
Dalam artikel lainnya, Stock Photo Secrets juga menjelaskan pilihan penggunaan konten visual ini. Pilihan penggunaan stock photo itu adalah:
- pemasaran
- iklan
- presentasi bisnis
- brosur
- buku
- konten media sosial
- dan lain-lain
Tips Menggunakan Stock Photo
Kadang kala, foto stok membuat kontenmu jadi semakin aneh, alih-alih semakin cantik.
Sebab, stock photo adalah konten visual yang digunakan oleh banyak orang. Jika kamu kurang pas memilihnya, kontenmu bisa terasa kurang autentik.
Akan tetapi, kamu tak perlu khawatir. Ada strategi yang bisa kamu terapkan agar pilihan stock photo-mu tepat. Kata Entrepreneur, tips itu di antaranya:
1. Pilih foto yang sesuai
Coba bayangkan, kamu sedang membaca artikel. Artikel itu bertopik tips olahraga sebelum kerja.
Akan tetapi, stock photo yang digunakan adalah orang yang sedang tidur. Konten visual ini bisa mengganggu, alih-alih membantumu memudahkanmu membaca artikel.
Jadi, selalu pilih foto yang sesuai dengan artikelmu, ya! Dengan begitu, stock photo bisa mendukung kontenmu dengan baik.
2. Sesuaikan dengan audiens
Coba bayangkan, ada brand X yang audiensnya remaja. Sayangnya, di media sosial X, foto stok yang digunakan bermodel orang dewasa.
Tentu saja, ini bisa menjadi masalah. Remaja yang membuka media sosial brand X akan bingung.
Sebab, persona yang ditampilkan oleh X kurang sesuai dengan audiensnya. Jangan sampai kamu melakukan hal ini, ya!
3. Selalu cari yang baru
Beberapa stock photo sudah bersifat overused alias terlalu sering digunakan banyak orang.
Selalu hindari foto seperti ini, ya! Langkah ini bisa membuat kontenmu makin berkualitas. Sebab, stock photo yang kamu gunakan baru dan jarang dilihat orang lain.
4. Pilih foto yang natural
Kadang kala, ada foto dengan model yang terlihat kurang alami. Misalnya, di foto itu, pose mereka terlalu kaku.
Ini adalah stock photo yang harus kamu hindari. Konten visualmu bisa terlihat memaksakan dan tidak autentik.
Hindari pula pose yang kurang pas.
Misalnya, kamu butuh foto orang yang serius bekerja depan laptop. Orang yang sedang fokus tentu jarang sekali tersenyum. Jadi, pilihlah ekspresi yang natural layaknya orang bekerja.
Baca Juga: Ingin Download Font Keren? Ini 7 Situs Buatmu
Selesai sudah penjelasan dari Glints. Setelah membacanya, tentu saja, stock photo adalah jenis konten yang sudah kamu kuasai luar-dalam.
Apakah kamu butuh lebih banyak tips membuat konten? Jika begitu, segera langganan newsletter blog Glints, yuk!
Di sana, ada pula kabar terbaru dan terpercaya soal dunia kerja. Jangan sampai ketinggalan, daftarkan emailmu sekarang, ya!
- How Do Stock Photos Work? Great Beginners Guide to Stock Photography
- The Truth Behind Stock Photos: What Works and What Doesn't
- What is stock imagery? (And how to use it right.)
- What are Stock Photos Used For? Expert Answers to your Questions!
- What are Stock Images? One of the Best Image Resources Explained
- The Complete Guide to Using Stock Photos in Your Marketing