Memahami Konten Visual, Kunci Penting Pikat Pembaca dan Audiens
Otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada tulisan. Fakta ini disampaikan oleh Thermopylae Sciences. Lantas, bagaimana content creator bisa memanfaatkan ini? Visual content alias konten visual adalah salah satu jawabannya.
Sudahkah kamu memahami soalnya? Apa saja contoh-contohnya?
Jawabannya ada di artikel ini. Simak selengkapnya, yuk!
Isi Artikel
Apa Itu Visual Content?
Kita mulai pembahasan dari definisi. Kata Open PR, konten visual punya pengertian yang persis dengan namanya.
Ia merupakan konten yang punya elemen visual. Komponen inilah yang membedakannya dengan konten lainnya.
Bahkan, Backlinko menyampaikan, inti dari konten ini adalah gambar. Jadi, mereka tak sekadar punya gambar saja.
Lantas, mengapa jenis konten ini penting? Simak penjelasannya di bawah ini.
Mengapa Visual Content Penting?
Internet mempercepat perputaran informasi. Ini merupakan hal yang sangat baik, termasuk untuk pembuat konten sepertimu.
Sayangnya, banyaknya informasi juga punya kelemahan. Kian lama, attention span alias durasi fokus manusia kian memendek.
Itulah mengapa, membuat konten yang engaging menjadi penting. Bahkan, melansir Neil Patel, 73% content creator memprioritaskan konten yang memikat dan menarik.
Di sinilah konten visual bisa berperan. Ia punya gambar yang lebih memukau daripada deretan kata-kata saja.
Bahkan, melansir Massachusetts Institute of Technology, manusia mampu memproses satu gambar hanya dalam 13 milisekon. Itulah mengapa, jenis konten ini patut diperhitungkan.
Lewatnya, pesan bisa sampai sepenuhnya pada audiens atau pembaca. Dengan begitu, tujuan content marketing pun bisa tercapai.
Bukan hanya di blog atau media lainnya saja, lho. Melansir Foap, konten visual juga penting di dunia media sosial.
Baca Juga: Jangan Tertukar, Inilah 4 Perbedaan Content Writer dan Content Creator
Jenis Visual Content
Kamu telah memahami pengertian dan manfaat dari jenis konten ini. Lantas, apa saja jenis-jenisnya?
Dirangkum dari Neil Patel, inilah informasinya:
1. Gambar
Kamu masih ingin membuat konten kata-kata? Gambar adalah visual yang bisa kamu gunakan di sana.
Lewatnya, pembaca diberi “waktu istirahat” saat melihat deretan hurufmu. Dengan begitu, kontenmu lebih enak dibaca.
Pada akhirnya, pembaca pun betah berlama-lama menatap tulisanmu. Pesanmu juga sampai kepada mereka.
2. Video
Bentuk visual selanjutnya adalah video. Ia tidak hanya menawarkan gambar, tetapi juga suara.
Kamu bisa membuat tutorial, animasi, hingga testimoni pelanggan. Apa pun video yang kamu buat, pastikan sudah sesuai dengan brand, ya!
Bukan hanya soal kontennya saja, lho. Video juga menunjukkan bahwa kamu punya niat besar dalam membuat konten.
Pasalnya, pembuatan visual content ini memerlukan sumber daya yang relatif banyak. Ia menuntut waktu yang lebih lama serta tenaga yang lebih banyak.
Baca Juga: Ketahui Algoritma TikTok agar Konten Makin Viral!
3. Infografik
Siapa yang suka membaca deretan angka? Padahal, data kerap kali menyimpan informasi yang penting untuk dipahami.
Di sinilah infografik bisa berperan. Ia merupakan bentuk visualisasi data yang sempurna. Lewatnya, angka-angka bisa jauh lebih menarik.
Tentu saja, pembuatannya tidak mudah. Kamu harus mengombinasikan warna, bentuk, hingga huruf yang sesuai dengan pesanmu.
Jangan lupa, pastikan informasi di dalamnya akurat. Dengan begitu, kontenmu tidak hanya cantik, tetapi juga informatif.
4. Meme
Ternyata, meme juga merupakan bentuk konten visual, lho. Biasanya, ia digunakan untuk konten dengan banyolan.
Tentu saja, ia tak bisa sembarangan digunakan. Kamu harus memastikan, audiensmu merupakan anak muda yang memahaminya.
Pastikan juga brand-mu cocok dengannya, ya! Jangan sampai, konten ini malah merusak merekmu, alih-alih membuatnya makin kuat.
Meme juga bisa menciptakan sense of community, lho. Dengan ini, kamu bisa membuat komunitas di lingkungan brand-mu.
Baca Juga: 5 Manfaat Konten Infografik untuk Promosi yang Perlu Kamu Ketahui
Demikian informasi dari Glints soal visual content.
Apa pun bentuk konten yang kamu pilih, selalu perhatikan kualitasnya, ya! Dengan begitu, pesan yang ingin kamu sampaikan tercapai.
Nah, supaya konten-konten yang kamu buat tetap relevan dan tidak ketinggalan jaman.
Yuk, ikuti perkembangan tren di dunia konten. Dapatkan update terbarunya di sini!