Visualisasi Data: Pengertian, Fungsi, dan Tipe-tipenya
Isi Artikel
Visualisasi data aau data visualization adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan suatu bisnis.
Dibandingkan dengan membaca saja, Wyzowl mengatakan 80% orang lebih mudah memahami sesuatu secara visual.
Seperti yang kita tahu, pengambilan keputusan perusahaan haruslah didasarkan pada data. Agar lebih mudah dipahami, digunakanlah data visualization tersebut.
Memang, sebenarnya apakah data visualization itu? Mengapa ini penting? Pada artikel ini, Glints akan memberikan penjelasannya untukmu.
Pengertian Data Visualization
Menurut Tableau, visualisasi data atau data visualization adalah tampilan berupa grafis atau visual dari informasi dan data.
Dengan kata lain, data visualization mengubah kumpulan data menjadi hal lebih sederhana untuk ditampilkan.
Dengan menggunakan elemen visual tersebut, pembaca akan lebih mudah memahami tren, outliers, dan pola dalam suatu data.
Dalam bisnis, data visualization memungkinkan para pembuat keputusan untuk melihat analitik yang disajikan secara visual.
Dengan begitu, mereka dapat memahami konsep yang sulit atau mengidentifikasi pola baru. Hal ini akan membuat pengambilan keputusan menjadi lebih mudah dan tepat.
Fungsi Data Visualization
1. Mempermudah komunikasi
Salah satu kegunaan visualisasi data adalah untuk menghadirkan mempermudah komunikasi antar-stakeholder. Visualisasi data memberikan informasi yang sangat berguna untuk kepentingan bisnis.
Pengambil keputusan di perusahaan akan dapat dengan mudah melihat dan memahami mengenai hasil kerja perusahaan, berdasarkan variabel-variabel yang dimiliki.
Penyajian data dalam bentuk mentah atau berupa tulisan saja tentu akan mempersulit orang awam, terutama pimpinan perusahaan untuk mengetahui maksudnya.
2. Mempercepat pengambilan keputusan
Manfaat lanjutan dari komunikasi yang lebih jelas adalah proses decision making yang jadi semakin efektif.
Oleh karenanya, pentingnya visualisasi data adalah agar pengambil kebijakan dapat dengan cepat memahami dengan baik data tersebut dan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin.
Semakin lama waktu yang diperlukan untuk memahami data dan permasalahan, waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan juga akan semakin panjang.
3. Memperkaya perspektif tim
Ketika suatu data dan informasi mudah dicerna oleh lebih banyak orang, maka mereka juga akan lebih mudah mendapatkan ide untuk berbagi perspektif masing-masing.
Bayangkan jika di dalam satu tim, hanya terdapat beberapa orang saja yang mengerti sajian data yang cukup teknis.
Mereka pasti kesulitan untuk memahaminya dan merasa ragu harus memberikan pendapat seperti apa.
4. Mengidentifikasi masalah
Fungsi data visualisasi yang terakhir adalah sebagai pengidentifikasi masalah.
Data yang telah disajikan menjadi informasi yang mudah dicerna akan mampu menghadirkan beberapa insight penting, termasuk potensi isu, tren, atau suatu pola tertentu.
Hal ini tentu akan membantu perusahaan untuk bisa mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang berpotensi merugikan bisnis.
Tipe Visualisasi Data
Dengan banyaknya tujuan serta variabel yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu data, maka terdapat berbagai macam pula visualisasi yang dihasilkan.
Menurut Klipfolio, terdapat lima tipe visualisasi data yang lazim digunakan.
1. Temporal
Salah satu tipe visualisasi data yang paling sering ditemui adalah tipe visualisasi temporal. Tipe ini biasanya cocok untuk menunjukkan hasil dari rangkaian data yang berbentuk linear, atau satu dimensi saja.
Ciri utama dari visualisasi tipe ini adalah berupa garis, yang bermulai dan berakhir di titik tertentu. Garis tersebut dapat berdiri sendiri, atau bersinggungan dengan garis lainnya.
Contoh visualisasi data seperti ini adalah diagram scatterplot, timeline, data time series, dan diagram garis.
2. Hierarki
Tipe selanjutnya dalam data visualization adalah hierarki. Tipe seperti ini umum digunakan untuk menunjukan hubungan antara suatu kelompok terhadap kelompok lain yang lebih besar.
Visualisasi seperti ini cocok untuk menunjukkan munculnya data-data baru yang berasal dari suatu penyebab.
Salah satu penggunaan yang umum adalah diagram pohon.
3. Network
Pada dasarnya, sekumpulan data atau dataset bisa saling berpengaruh satu sama lain.
Oleh karena itu, penggunaan network pada data visualization adalah untuk mempermudah hubungan antar dataset tersebut.
Salah satu contoh yang paling sering digunakan adalah word cloud dan node-link diagram.
4. Multidimensi
Seperti namanya, tipe visualisasi multidimensi berarti cocok untuk memvisualisasikan data yang memiliki banyak variabel atau dimensi.
Karena banyaknya dataset yang ditampilkan, biasanya visualisasi ini akan lebih menarik dan mencolok agar lebih mudah dipahami.
Salah satu contoh visualisasi ini adalah histogram, pie chart, dan stacked-bar.
5. Geospasial
Tipe data visualization yang terakhir yaitu geospasial. Pada tipe kali ini, visualisasi merepresentasikan wujud nyata dari suatu benda, atau ruang yang memiliki data untuk ditampilkan.
Pada umumnya, visualisasi geospasial sering kali digunakan untuk menunjukkan penetrasi penjualan di suatu wilayah, peta pertumbuhan bisnis, hingga menunjukkan flow pada suatu UX.
Contoh visualisasi geospasial yang paling sering digunakan adalah heatmap dan kartograf.
Software Visualisasi Data
Beberapa contoh aplikasi atau software yang dapat digunakan untuk membuat visualisasi data adalah sebagai berikut.
1. Tableau
Tableau merupakan software yang bisa membantumu memproduksi berbagai bentuk visualisasi data, mulai dari grafik, chart, dan mapping yang interaktif.
Fitur di dalamnya juga memungkinkan anggota tim untuk dapat langsung berkolaborasi di waktu yang bersamaan.
2. QlikView
Software yang satu ini akan membantumu menyatukan berbagai jenis sumber database maupun spreadsheet.
Lalu kamu akan mengolahnya menjadi tabel, bar chart, grafik, pie chart, dan lain-lain. Selain menjadi alat untuk membuat visualisasi data, QlikView juga dikenal sebagai data discovery platform.
3. Microsoft Power BI
Apakah data yang kamu miliki cenderung berbentuk data intelijen bisnis?
Jika ya, software yang satu ini lebih cocok digunakan olehmu. Microsoft Power BI dapat kamu gunakan untuk membuat laporan dan analisis.
Semua visualisasi data perusahaan dapat disentralisasi di Microsoft Power BI, sehingga memberikan kemudahan akses bagi semua anggota tim.
4. Microsoft Excel
Software pasti sudah tidak asing lagi bagimu.
Selain dapat digunakan untuk mengolah data, tentunya Excel dapat kamu manfaatkan untuk memproduksi visualisasi data yang tidak kalah menarik dari software di atas.
Interface-nya yang sederhana banyak disukai oleh para data analis pemula.
5. Sisense
Sisense memiliki fitur yang akan memudahkanmu dalam membuat sebuah visualisasi data yang interaktif lalu mengolahnya menjadi sebuah dashboard.
Teknologi Sisense dirancang untuk big data dan dilengkapi dengan artificial intelligence, membuat analisis data menjadi lebih prediktif dan mudah.
Nah, itulah penjelasan dari Glints mengenai data visualization. Jika kamu tertarik dengan informasi sejenis, kamu bisa mendapatkannya dengan terus kunjungi Glints Blog.
Di kategori Data Analytics, kamu akan mendapatkan beragam informasi menarik lainnya mengenai data analysis.
Yuk, cek berbagai artikelnya sekarang!