Data Flow Diagram (DFD): Definisi, Fungsi, dan Simbol yang Digunakan

Diperbarui 15 Mar 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Data flow diagram (DFD) adalah ilustrasi alur sebuah sistem. Biasanya, DFD banyak digunakan oleh seseorang yang bekerja di bidang sistem informasi.

    Diagram ini dipopulerkan oleh Ed Yourdon dan Larry Constantine pada akhir 1970-an dalam bukunya yang bertajuk Structured Design.

    Hingga saat ini, DFD banyak digunakan dalam pengembangan berbagai sistem, termasuk software development.

    Lalu, sebenarnya apa itu DFD dan bagaimana aturan pembuatannya?

    Dalam artikel ini, Glints kan mengupas tuntas berbagai hal terkait DFD. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

    Baca Juga: Apa Saja Pekerjaan IT? Berikut Daftar Populernya

    Apa Itu DFD?

    dfd adalah

    © edrawsoft.com

    Sebelum mengetahui penggunaan data flow diagram (DFD) lebih lanjut, kamu perlu memahami apa itu DFD.

    Dikutip dari Lucidchart, DFD adalah peta aliran informasi untuk setiap proses atau sistem.

    Adapun menurut SmartDraw, DFD adalah gambaran bagaimana data diproses oleh suatu sistem dari segi input dan output.

    Dari dua definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa DFD adalah gambaran arus informasi yang diproses dari input menuju sebuah output tertentu. DFD fokus pada arus informasi, asal dan tujuan data, hingga bagaimana data tersebut disimpan.

    Biasanya, DFD digunakan untuk menjelaskan atau menganalisis sebuah sistem informasi. Selain itu, diagram ini juga bisa dimanfaatkan dalam proses software development.

    Agar kamu memiliki gambaran tentang bagaimana bentuk DFD, inilah contohnya.

    © Glints

    Banyak analis lebih memilih DFD daripada jenis diagram lainnya. Analis dapat menggunakan DFD untuk membuat gambaran sebuah sistem, kemudian memberikannya pada programmer.

    Selanjutnya, programmer akan membuat coding berdasarkan arahan analis yang tertuang dalam DFD.

    Banyak proses dalam suatu sistem yang sulit dijelaskan oleh kata-kata. Oleh karena itu, untuk menyederhanakannya, kamu bisa menggunakan DFD yang disusun secara visual.

    Ada berbagai simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu persegi panjang, lingkaran, dan panah. Setiap simbol memiliki makna yang berbeda dan akan diberi label untuk menjelaskan semua step tersebut.

    Kamu bisa membuat DFD sederhana menggunakan tangan. Namun, ada pula beberapa software khusus yang bisa kamu gunakan untuk membuat DFD, seperti EasyCase, Power Designer 6, dan Unified Manual Language (UML).

    Nah, jika ingin mendalami dunia software development lebih lanjut, tentunya kamu harus mencari informasi lebih banyak soal bidang yang satu ini.

    Jangan khawatir, kamu bisa membaca beragam artikel yang membahas soal software engineering yang sudah disiapkan oleh Glints. Yuk, cek artikel-artikelnya dengan klik tombol di bawah ini!

    BACA ARTIKELNYA

    Semakin banyak artikel yang kamu baca, pastinya wawasanmu pun akan semakin luas. Jadi, jangan ragu lagi untuk membaca kumpulan informasi menarik soal software engineering hanya di Glints Blog, ya!

    Baca Juga: Programmer Vs. Developer, Apa Bedanya?

    Fungsi DFD

    Flowchart Penjualan

    © Pexels.com

    Pada dasarnya, ada tiga fungsi utama dari DFD, yaitu sebagai berikut.

    1. Penggambaran sistem

    Fungsi pertama dari DFD adalah sebagai penggambaran sistem. DFD dapat kamu gunakan untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan yang fungsional.

    Di dalam jaringan tersebut, ada berbagai komponen yang dihubungkan satu sama lain menggunakan alur data.

    Dengan begitu, kamu bisa memahami setiap alur yang ada dalam sistem tersebut.

    2. Pembuatan model

    Selain menggambarkan sistem, DFD juga dapat kamu gunakan untuk membuat sebuah model yang baru.

    Kamu bisa menekankan fungsi sistem-sistem tertentu untuk melihat bagian yang lebih detail dari DFD tersebut. Dengan begitu, kamu bisa melihat beberapa bagian penting untuk acuanmu merancang sebuah model.

    3. Penyampaian rancangan sistem

    Fungsi DFD yang ketiga adalah menyampaikan rancangan sistem kepada pihak lain.

    DFD dapat menggambarkan alur data secara lebih mudah melalui pendekatan visual. Oleh karena itu, kamu bisa menggambarkan rancangan sistem menggunakan DFD dan menyampaikannya pada programmer, pembuat sistem, klien, dan siapa pun yang perlu mengetahuinya.

    Mereka pun akan lebih mudah memahami rancangan yang kamu buat.

    Aturan Utama

    annotator adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari Lucidchart, ada empat aturan utama dalam pembuatan DFD, yaitu sebagai berikut.

    1. Jumlah input dan output

    Setiap DFD setidaknya harus memiliki satu input dan satu output. Hal ini disebabkan karena DFD harus menggambarkan alur sistem dari awal hingga akhir.

    2. Hubungan data store

    Aturan DFD selanjutnya adalah setiap data store harus terhubung dengan setidaknya satu input dan satu output. Dengan begitu, data store bisa menyimpan semua data yang masuk ke sistem.

    3. Data store harus diproses

    Setiap data yang tersimpan di data store harus melalui sebuah proses yang menjadikannya sebuah output.

    4. Posisi proses

    Setiap proses yang terdapat di DFD harus menjalani proses lainnya atau tersimpan di data store.

    Simbol dalam DFD

    dfd adalah

    © Freepik.com

    1. External entity

    Simbol pertama yang digunakan dalam DFD adalah external entity atau terminator.

    External entity adalah pihak yang berada di luar sistem, bisa berupa individu, organisasi, divisi, perusahaan, atau sistem lain.

    External entity akan memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem.

    Simbol DFD yang satu ini digambarkan dengan simbol kotak atau persegi panjang.

    2. Process

    Process dalam DFD adalah proses yang dilakukan sebuah mesin untuk mengubah input menjadi output menjadi format yang berbeda.

    Hal ini digambarkan dengan simbol lingkaran atau persegi panjang dengan garis di bagian dalamnya.

    3. Data store

    Data store adalah file yang menyimpan data atau informasi untuk digunakan kemudian. Dengan kata lain, data store adalah database.

    Biasanya, data store berupa tabel sehingga lebih mudah diolah.

    Setiap data store harus terhubung dengan setidaknya satu input dan satu output, seperti dikutip dari Visual Paradigm.

    Data store digambarkan dengan simbol dua garis sejajar.

    4. Data flow

    Data flow adalah arus data yang mengalir di antara suatu proses, terminator, dan data store. Hal ini digambarkan dengan simbol tanda panah.

    Baca Juga: Memahami Bahasa Pemrograman, Jenis, dan Contohnya

    Kesimpulannya, DFD adalah diagram alur data yang digunakan untuk perancangan suatu sistem. Kamu bisa memanfaatkan DFD dalam perencanaan dan pengembangan sistem apa pun.

    Semoga rangkuman informasi di atas menjawab pertanyaanmu, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 58

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait