Berkenalan dengan Social Seling Index dan 5 Cara Meningkatkan Skornya

Diperbarui 07 Jan 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Bagaimana caramu menentukan apakah produkmu sukses terjual melalui media sosial? Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengukurnya adalah social selling index.

    Metode social selling index (SSI) menjadi cukup terkenal setelah LinkedIn memperkenalkan formula SSI terbarunya.

    Meskipun Linkedin awalnya memperkenalkan metode ini untuk mengukur kapasitas personal branding, konsep SSI dapat digunakan untuk marketing.

    Lalu, apa sebenarnya social selling index dan bagaimana penggunaanya untuk marketing? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

    Baca Juga: Ingin Konsumenmu Tetap Loyal? Pahami Dulu Konsep Soft Selling

    Apa Itu Social Selling Index?

    social selling index adalah

    © Pexels.com

    SSI dikembangkan oleh Linkedin menggunakan empat pilar dari social selling.

    Pilar-pilar tersebut adalah brand profesional, target pelanggan yang tepat, insight percakapan media sosial, dan hubungan dengan pelanggan.

    Keempat pilar tersebut dianalisa performanya dan kemudian diukur menggunakan skala 0-100.

    Indeks ini dapat dimanfaatkan untuk memantau performa penjualan serta beberapa manfaat berikut.

    • Meningkatkan citra brand atau produk yang dipromosikan.
    • Menemukan konsumen yang tepat untuk produkmu.
    • Membantumu membuat konten yang tepat untuk konsumenmu.
    • Membantu membangun hubungan dengan konsumen.
    Baca Juga: Social Media Automation: Pengertian dan Cara Melakukannya

    5 Cara Meningkatkan Skor SSI

    © Pexels.com

    Skor social selling index adalah hal yang perlu diperhatikan dari metode ini. Semakin tinggi skornya, semakin baik pula performa strategi marketing yang dijalankan.

    Kamu bisa menggunakan beberapa cara yang dilansir dari Digital Marketing Institute berikut untuk meningkatkan skornya.

    1. Buatlah buyer persona

    Buyer persona merupakan representasi dari target pasar yang akan kamu sasar. Persona ini dapat dibangun melalui hasil riset yang mendalam.

    Buatlah persona yang sesuai dengan target konsumenmu yang ideal. Buyer persona yang tepat akan membantumu memahami apa yang diinginkan oleh konsumenmu.

    Melalui buyer persona, kamu dapat memastikan apakah konsumenmu benar-benar tertarik terhadap produk yang dipromosikan dan ingin terlibat dengan produk tersebut.

    2. Manfaatkan tools SSI dari Linkedin

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, SSI merupakan skala yang dikembangkan oleh Linkedin. Untuk itu, LinkedIn telah menyediakan sebuah tools yang dapat diakses secara gratis.

    Kamu dapat memanfaatkan tools tersebut untuk memantau bagaimana performa dari strategi marketing yang kamu jalankan.

    Sayangnya, tools ini baru bisa digunakan oleh pengguna Linkedin saja.

    3. Jangan terlalu sering melakukan marketing automation

    Banyak strategi marketing yang mengandalkan marketing automation. Mulai dari social media marketing, hingga email marketing.

    Kamu mungkin perlu menggunakan automation tools untuk menjalankan berbagai strategi marketing. Mulai dari mengelola daftar email hingga menyebarkan konten promosi.

    Sayangnya, menggunakan terlalu banyak tools seperti ini akan berdampak buruk pada kredibilitas dari brand atau produkmu.

    Jadi, gunakan automation tools hanya untuk tujuan strategi marketing yang benar-benar membutuhkan.

    Selebihnya, manfaatkan strategi marketing yang organik untuk menarik kepercayaan dan loyalitas konsumen.

    4. Buatlah konten yang berkualitas

    Strategi marketing apapun tidak akan berhasil jika kamu tidak menyajikan konten yang berkualitas kepada konsumenmu.

    Tanpa konten yang tepat, akan sulit untuk menarik perhatian target konsumenmu.

    Oleh karena itu, buatlah konten yang berkualitas, sesuai dengan tujuan promosi, serta mampu menjawab kebutuhan dari target konsumenmu.

    Kamu bisa menggunakan insight yang didapatkan dari percakapan media sosial seputar brand atau produkmu untuk membuat konten yang tepat.

    5. Bangun hubungan yang baik dengan konsumen

    Salah satu pilar penting dari social index adalah hubungan yang baik dan dapat dipercaya dengan konsumen.

    Tanpa hubungan yang baik, kamu tidak akan mendapatkan kepercayaan ataupun loyalitas dari konsumenmu.

    Bangunlah kepercayaan konsumen dengan membagikan informasi yang relevan untuk masalah yang umum mereka alami.

    Lakukan percakapan yang berfokus pada kebutuhan konsumen terlebih dahulu.

    Setelah berhasil membangun hubungan dan kepercayaan dari konsumen, barulah kamu bisa menawarkan produkmu kepada mereka.

    Baca Juga: Ingin Konsumenmu Tetap Loyal? Pahami Dulu Konsep Soft Selling

    SSI hanyalah satu dari berbagai metode yang bisa digunakan untuk memantau performa strategi marketing untuk promosi brand atau produkmu.

    Selain social selling index, kamu bisa mempelajari berbagai metode lainnya untuk meningkatkan penjualanmu. Kamu bisa mempelajari hal ini melalui Glints ExpertClass.

    Glints Expert Class adalah webinar yang dipandu oleh para profesional dari berbagai bidang keahlian. Kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada mereka seputar topik yang dibahasnya.

    Apakah kamu tertarik mengkutinya? Yuk, buruan daftar sekarang. Kuotanya terbatas, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait