Tak Perlu Bingung, Ini 4 Perbedaan Social Media Manager dan Community Manager

Diperbarui 02 Jun 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Biasanya, untuk keperluan branding, perusahaan memiliki media sosial. Nah, pada perusahaan besar, media sosial ini kadang dipegang oleh dua orang yang memiliki perbedaan pekerjaan, yaitu social media manager dan community manager.

    Apakah kamu bingung, mengapa harus ada pemisahan pekerjaan ini, serta apa saja perbedaan di antara keduanya?

    Tak perlu gelisah lagi, Glints sudah merangkumnya dari Sprout Social, The Muse, dan Social Media Today.

    1. Tanggung jawab

    perbedaan tanggung jawab social media manager dan community manager

    © Pexels.com

    Sejatinya, beberapa perusahaan menggabung peran social media manager (SM) dan community manager (CM).

    Akan tetapi, tanggung jawabnya akan sangat besar dan banyak jika hanya dipegang oleh satu orang. Akhirnya, peran keduanya pun dipecah.

    Inilah yang membuat tanggung jawab pekerjaan keduanya berbeda.

    SM bertanggung jawab atas media sosial milik perusahaan. Ia wajib membuat konten media sosial yang sejalan dengan branding perusahaan.

    Dengan alasan ini, SM bekerja sebagai wajah dari perusahaan di mata audiens.

    Sementara itu, CM menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan audiens, atas nama perusahaan.

    Apabila penekanan SM terletak pada apa yang ingin perusahaan katakan, CM memiliki penekanan pada interaksi dengan audiensnya.

    Baca Juga: Tertarik Menggeluti Social Media Campaign? Yuk, Berkenalan Lebih Dekat!

    2. Skill yang dibutuhkan

    perbedaan skill social media manager dan community manager

    © Pexels.com

    Nah, meski memiliki irisan, kamu telah memahami bahwa tanggung jawab kedua pekerjaan ini berbeda.

    Itulah yang juga memicu perbedaan skill yang dibutuhkan untuk posisi social media manager dan community manager.

    Penekanan SM adalah pembuatan konten untuk perusahaan. Oleh karena itu, ia wajib memahami bagaimana konten dibuat, menulis copy, serta memiliki pemahaman dasar desain grafis.

    Meski membuat konten untuk perusahaan, SM juga wajib mengetahui konten seperti apa yang disukai oleh audiens.

    Ini dapat membantu peningkatan engagement perusahaan dan audiensnya.

    Di laih pihak, penekanan pekerjaan CM berada di pembangunan interaksi dengan audiens.

    Ini membuat skill wajibnya melibatkan empati dan pemahaman orang lain. Dengan begitu, ia memahami ekspektasi audiens.

    Dengan memahami dan memenuhi ekspektasi audiens, ikatannya dengan perusahaan tentu bisa terjaga, bahkan semakin kuat.

    Meski memiliki perbedaan, keduanya tetap wajib menguasai media sosial dan perubahan cepat dalam dunia digital. Komunikasi juga menjadi skill yang harus dikuasai SM dan CM.

    Baca Juga: Pahami 5 Alasan Mengenai Pentingnya Media Sosial untuk Perusahaan

    3. Akun media sosial yang digunakan

    akun media sosial yang digunakan

    © Freepik.com

    Nah, selain itu, perbedaan social media manager dan community manager juga terletak pada akun sosial media yang mereka gunakan.

    SM menggunakan sosial media resmi dari perusahaan, atas nama perusahaan.

    Sementara itu, CM menggunakan sosial media miliknya sendiri, dan berinteraksi dengan orang lain atas nama perusahaan.

    CM juga bisa melakukan take over atau penggunaan sementara akun media sosial perusahaan, khusus untuk membangun interaksi dengan audiens.

    Terkadang, CM juga membuat akun media sosial terpisah yang namanya mewakilkan perusahaan. Akan tetapi, media sosial CM ini berbeda akunnya dengan media sosial perusahaan.

    Agar lebih jelas, kamu bisa melihat perbedaan akun media sosial dari SM dan CM milik perusahaan game, The Sims.

    perbedaan akun media sosial

    © Screenshot

    4. Target audiens

    perbedaan target audiens media sosial social media manager dan community manager

    © Freepik.com

    Perbedaan social media manager dan community manager yang terakhir adalah target audiens dari keduanya.

    Apabila kamu mem-follow akun media sosial perusahaan, kamu tentu sudah cukup familiar dengan brand dari perusahaan tersebut.

    Ini membuat target audiens SM menjadi spesifik, yakni orang-orang yang sudah cukup memahami brand perusahaan.

    Berbeda dengan SM, CM bertugas untuk memperkuat brand perusahaan pada audiens yang belum terlalu familiar dengan brand perusahaan.

    CM nantinya akan memperkuat interaksi dengan mereka, dan membuat brand perusahaan lebih dikenal luas.

    Baca Juga: Memahami Social Media Marketing, dari Pengertian Sampai Strateginya

    Itulah serangkaian perbedaan antara social media manager dan community manager. Jangan lupakan tiap-tiap poinnya, ya!

    Apakah kamu sudah yakin untuk meniti karier salah satu di antara kedua pekerjaan ini?

    Kamu tidak perlu bingung mencari lowongan kerja, Glints punya daftar lowongan pekerjaan social media manager dan community manager. Lamar pekerjaan impianmu, sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait