Sleepwalking atau Tidur Berjalan: Apa Itu, Gejala, Cara Mengatasi
Isi Artikel
Sudah tidur nyenyak, tapi tiba-tiba terbangun di lokasi yang bukan kasur atau kamar tidurmu? Hal tersebut adalah salah satu dampak sleepwalking.
Tentunya, mengalami hal ini dapat membahayakan dirimu karena kamu beraktivitas seperti orang yang sadar meski sedang tidur.
Bukan tidak mungkin, kamu bisa mengalami cedera atau luka ketika “aktivitas” tersebut.
Nah, di artikel ini Glints akan memberi penjelasan seputar serba-serbi gangguan tidur ini. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Sleepwalking atau Tidur Berjalan?
Mengutip Sleep Foundation, sleepwalking atau tidur berjalan adalah gangguan tidur di mana dirimu bangun dari kasur dan melakukan berbagai aktivitas seperti orang normal dalam kondisi tertidur.
Biasanya, gangguan ini terjadi ketika kamu sedang tidur dan berada di tahap NREM (non rapid eye movement) atau umumnya disebut sebagai tidur ayam.
Dalam tahap tersebut pikiran, mental, serta tubuhmu berada di tengah-tengah antara tidur lelap dan setengah sadar.
Gangguan tidur ini dapat berlangsung selama beberapa detik hingga setengah jam.
Seorang penderita bisa kembali ke kasur lalu tertidur dengan sendirinya atau terbangun dalam keadaan linglung ketika ia masih berada di luar tempat tidurnya.
Sehingga, biasanya seorang penderita gangguan tidur ini mengetahui kondisinya dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman kosan.
Gejala Sleepwalking
Seperti yang disinggung di atas, seorang penderita gangguan tidur ini akan beraktivitas layaknya orang sudah bangun.
Sehingga, ia bisa saja melakukan berbagai hal seperti memakai baju, makan, berlari, hingga mencoba mengendarai kendaraan bermotor.
Nah menurut Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang dialami oleh penderita dari sleepwalking.
- bangun dari tempat tidur dan berjalan-jalan
- bangun lalu duduk di tempat tidur dengan mata terbuka dan berkaca-kaca
- tidak merespons atau berkomunikasi dengan orang lain
- sulit dibangunkan ketika gejalanya terjadi
- merasa linglung dan kebingungan dalam waktu sejenak setelah dibangunkan
- tidak bisa mengingat hal-hal yang dirinya lakukan ketika sudah bangun
- merasa kesulitan untuk beraktivitas secara normal di siang hari karena tidurnya terganggu
Masih kata Mayo Clinic, seseorang yang mengalami gangguan tidur berjalan biasanya akan;
- melakukan aktivitas rutin seperti makan, berbicara, atau mengganti baju
- meninggalkan rumah
- mengemudikan kendaraan
- melakukan hal-hal yang tidak biasa seperti buang air sembarangan
- mengalami luka atau cedera akibat hal-hal seperti jatuh dari tangga
- menjadi kasar ketika kebingungan setelah dibangunkan atau ketika tidur berjalan
Penyebab Tidur Berjalan
Tentunya, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur ini.
Mengutip Healthline, berikut adalah beberapa penyebab seseorang mengalami sleepwalking.
- genetik atau adanya riwayat dari keluarga
- tidak mendapatkan tidur yang cukup dalam jangka waktu yang lama
- stres dan cemas atau anxiety
- demam dengan suhu tubuh yang tinggi
- mengonsumsi alkohol terlalu banyak
- mengonsumsi narkoba
- efek samping dari obat-obatan tertentu seperti sedatif
- terbangun karena suara atau sentuhan tiba-tiba, sehingga mengakibatkan penderita terbangun dari tidur lelapnya
- gangguan pernapasan
- GERD
- terbangun tiba-tiba dari tidur lelap karena harus pergi ke toilet
- restless leg syndrome
Cara Mengatasi Tidur Berjalan
Untuk saat ini menurut Sleep Education belum ada pengobatan yang pasti untuk mengobati tidur berjalan.
Namun, mendapatkan tidur yang cukup dan memiliki rutinitas yang pasti terutama sebelum tidur menurut NHS bisa membantumu terhindar dari gangguan sleepwalking.
Maisih kata NHS, berikut adalah beberapa hal yang bisa penderita gangguan tidur lakukan;
- mencoba untuk tidur di waktu yang sama setiap malam
- memastikan kamar tidur sudah gelap dan sunyi ketika ingin tidur
- membatasi konsumsi cairan sebelum waktu tidur terutama kafein
- buang air terlebih dahulu sebelum tidur
- mencari cara untuk membuat diri rileks sebelum tidur seperti mandi dengan air hangat, membaca buku, atau menarik napas panjang
Mengonsumsi obat-obatan seperti benzodiazepines dan antidepresan juga terkadang bisa digunakan jika penderita sering tidur berjalan serta memiliki risiko mencelakakan diri maupun orang lain.
Obat-obatan tersebut dapat membantu penderita untuk tidur dan mengurangi intensitas terjadinya sleepwalking.
Itu adalah beberapa informasi seputar sleepwalking atau tidur berjalan. Intinya, gangguan tidur ini bisa saja membahayakan dirimu tergantung lingkungan tempat tinggalmu.
Sehingga, selalu perhatikan kondisi rumahmu dan simpan benda-benda tajam di tempat yang aman terutama sebelum tidur.
Pastikan juga kamu sudah “menyiapkan” fisik, pikiran, dan mental untuk tidur agar mengurangi atau mencegah terjadinya sleepwalking.
Selain paparan di atas, kamu bisa mendapatkan lebih banyak informasi seperti ini dengan membaca kumpulan artikel kesehatan kerja dari Glints.
Ada kumpulan tips dan trik yang praktis dan bisa membantumu mengatasi ragam penyakit seperti sakit gigi, mata merah, hingga bau kaki.
Menarik bukan? Yuk, klik di sini sekarang untuk mengakses ragam artikelnya secara gratis!