10 Skill yang Harus Dimiliki Content Writer Andal, Bukan Cuma Menulis!
Kata siapa seorang penulis konten hanya harus bisa merangkai kata? Nyatanya, skill yang harus dimiliki content writer cukup beragam, lho.
Bahkan, riset, keterampilan seorang peneliti, juga jadi salah satunya. Memangnya, apa hubungan skill ini dan penulisan konten?
Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan sederet kemampuan yang harus dimiliki untuk menjalani profesi ini. Setelah itu, akan ada berbagai tips untuk mempelajari semuanya.
Penasaran? Yuk, simak selengkapnya!
Isi Artikel
Skill Content Writer
1. Menulis dan ragam gayanya
Pekerjaan utama seorang content writer adalah menulis. Secara otomatis, inilah yang menjadi keterampilan utamanya.
Tak sekadar merangkai kata, kamu juga wajib memahami ragam tekniknya. Sebab, penggunaannya ternyata berbeda-beda, lho.
Contohnya adalah saat menulis di blog. Seperti dituliskan oleh Entrepreneur, gaya bahasa yang dipakai di sini adalah friendly, namun kadang mengandung opini.
Lain halnya dengan penulisan berita. Kamu harus mengemasnya secara informatif, namun tetap menarik.
Kalau ingin jadi penulis konten berkualitas, kamu tentu harus menguasai semuanya. Kamu juga harus bisa memilih penggunaan teknik yang tepat.
2. Riset
Kata siapa riset hanya harus dikuasai peneliti? Tulisan yang baik juga wajib disokong dengan hasil eksplorasi yang berkualitas.
Misalnya, kamu menulis tentang topik X. Kamu tahu informasi A, B, dan C tentangnya. Jadi, kamu tuliskan saja semuanya.
Namun, ternyata, ada informasi D yang tidak kamu masukkan. Padahal, D penting untuk diketahui oleh pembaca.
Jadi, jangan lupakan kemampuan ini, ya! Apalagi, berdasarkan riset QuickSprout, konten yang lebih panjang (diasumsikan lebih lengkap), lebih banyak di-share oleh pembaca.
Riset sendiri bisa dilakukan lewat internet, wawancara, dan lain-lain.
3. Memilih topik menulis
Kamu harus ingat, tulisan tak dibuat untuk dirimu sendiri. Rangkaian kata dibuat untuk memberikan informasi kepada pembaca.
Dengan alasan ini, pemilihan topik jadi skill content writer selanjutnya.
Ini bukan langkah yang bisa dianggap sepele, lho. Agar tulisan menarik pembaca, kamu harus memahami mereka.
Apa informasi yang mereka butuhkan? Sampai sejauh mana mereka harus memahami informasi itu?
Dengan memahami semuanya, kamu bisa memilih topik yang tepat. Pembaca pun lebih tertarik pada apa yang kamu tulis.
4. Dasar SEO
Google sering kali jadi saluran distribusi utama kontenmu. Posisi nomor satu di hasil pencariannya selalu diidam-idamkan para penulis konten.
Nah, agar mesin pencari ini “menyukai” tulisanmu, kamu harus memahami dasar search engine optimization (SEO).
Setidaknya, ketahui bagaimana teknik menulis yang sesuai kaidahnya. Kalau kamu paham teknisnya lebih lanjut, tentu lebih baik.
5. Media sosial
Selain lewat search engine, konten juga kerap disebar lewat media sosial. Oleh karena itu, kamu juga harus memahami dunia tersebut.
Kamu setidaknya perlu mengetahui siapa audiens media sosialmu. Informasi seperti apa yang mereka sukai atau mereka cari?
Setelah itu, sebarkan saja konten terkait yang sudah kamu buat di sana. Audiensnya juga bisa menjadi inspirasi kontenmu selanjutnya, lho.
Tools Content Writer
Nah, di luar skill–skill di atas, content writer juga harus menguasai berbagai tools di bawah ini:
1. Tool generator topik
Tuntutan untuk menulis setiap hari bisa saja membuatmu bingung. Kira-kira, konten seperti apa lagi yang harus kamu tulis?
Agar tak gundah sendiri, kamu bisa memakai topic generator, lho. Ada beberapa yang bisa kamu pakai, yakni:
- Answerthepublic
- Buzzsumo
- HubSpot Blog Ideas Generator
- dan lain-lain
2. Content management system
Saat menulis blog, kamu tentu harus mengetik. Ada kata yang harus kamu pertebal, cetak miring, sampai beri nomor.
Untuk melakukan semua ini, kamu butuh content management system. Pilihan yang biasa dipakai adalah:
- WordPress.org
- Joomla
- Wix
- dan lain-lain
3. Tool riset keyword
Salah satu skill content writer adalah SEO. Nah, untuk menyokong kemampuan SEO ini, kamu juga harus memahami tool riset keyword.
Pilihan-pilihan yang ada adalah:
- Google Trends
- UberSuggest
- Ahrefs
- dan lain-lain
4. Tool bahasa
Untuk membuat tulisan makin berkualitas, bahasa tentu harus kamu perhatikan. Ada beberapa tool dengan beragam fungsinya masing-masing, yakni:
- KBBI Daring, mengecek kata baku
- Persamaankata.com, mencari sinonim suatu kata
- Grammarly, cek tata bahasa Inggris
- dan lain-lain
5. Tool untuk analytics
Siapa saja yang membaca artikelmu? Dari mana mereka datang, dan berapa lama mereka membaca kontenmu?
Lebih jauh lagi, artikel apakah yang mereka sukai? Di sisi lain, artikel apa yang ternyata kurang banyak dibaca?
Tolok ukur inilah yang bisa kamu dapatkan dari tool analytics. Dengan evaluasi semacam ini, kamu tentu bisa membuat konten yang lebih baik.
Nah, kira-kira, apa saja pilihan tool ini? Dirangkum dari Leadfeeder, ini dia daftarnya:
- Google Analytics
- HubSpot Marketing Hub
- SEMrush
- Google Search Console
- dan lain-lain
Mulai Belajar dari Mana?
Dengan banyaknya skill yang harus dikuasai content writer, dari manakah kamu harus mulai belajar?
1. Ikuti kursus
Jalan pertama adalah kursus. Ada sederet kelebihan yang bisa kamu dapat dengan mengikutinya, lho.
Kamu akan diberi sederet teori agar memahami dasar-dasarnya dulu. Setelah itu, kamu bisa melakukan praktik secara lebih terarah.
Nah, agar semua ini bisa maksimal, pilih kursus di Glints ExpertClass, yuk!
Bukan sembarang kursus, kamu akan mendapat materi dari praktisi hebat secara langsung. Ilmu-ilmu mereka tentu tak asal disampaikan saja.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, cek kelas penulisan konten dengan klik tombol di bawah ini!
2. Jangan lupa latihan
Nah, setelah memahami deretan teori, saatnya menulis. Terapkan berbagai ilmu yang sudah kamu dapatkan, ya!
Tulisan karyamu juga bisa menjadi tambahan portofolio, lho. Nantinya, dokumen itu bisa kamu pakai untuk melamar kerja menjadi content writer.
Itulah sederet skill yang harus dimiliki oleh content writer. Terus asah semuanya agar kariermu makin gemilang, ya!