Kerja Shift: Apa Itu, Manfaat, Aturan, dan Jenis

Diperbarui 04 Jan 2025 - Dibaca 16 mnt

Shift kerja adalah pembagian waktu kerja yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan layanan yang membutuhkan kehadiran karyawan sepanjang waktu.

Misalnya, di rumah sakit atau bandara yang harus beroperasi 24 jam sehari. Oleh karena itu, perusahaan tersebut menerapkan sistem kerja dengan membagi karyawan menjadi beberapa kelompok yang bekerja dalam waktu yang berbeda.

Nah, pembagian shift ini bukan hanya untuk memastikan operasional perusahaan berjalan lancar, tetapi juga untuk memastikan layanan kepada pelanggan atau pasien dapat terus tersedia tanpa henti.

Namun, pembagian waktu ini harus sesuai dengan aturan dari pemerintah. Dengan penerapan shift yang sesuai, produktivitas dapat meningkat dan kelelahan karyawan pun dapat diminimalkan.

Lalu, apa saja yang perlu diketahui tentang sistem shift kerja?

Simak penjelasan lengkapnya tentang pengertian, manfaat, aturan, dan jenis shift kerja berikut ini!

Apa Itu Shift Kerja?

Menurut Indeed, shift adalah sistem kerja yang bergantian antar karyawan.

Agar lebih mudah dipahami, mari lihat contoh berikut. Misalnya, ada tiga karyawan di PT X, yaitu A, B, dan C.

Berbeda dengan perusahaan pada umumnya, PT X beroperasi 24 jam sehari. Tentu saja, hal ini berarti karyawan harus siap bekerja sepanjang waktu.

Untuk mengatasi hal tersebut, PT X menerapkan sistem kerja shift:

  • A bekerja dari jam 07:00 hingga 16:00
  • B bekerja dari 13:00 hingga 22:00
  • C bekerja dari 22:00 hingga 07:00

Itulah yang dimaksud dengan sistem shift. Jam kerja dalam sehari dibagi menjadi beberapa bagian atau shift, dan setiap karyawan bertugas di shift yang sudah ditentukan.

Baca Juga: 5 Tips untuk Pekerja Shift Malam agar Tetap Produktif

Lalu, Apa Keuntungan dari Diterapkannya Shift Kerja?

Sistem kerja shift memiliki manfaat tersendiri, baik untuk kamu sebagai pegawai, dan untuk perusahaan tempatmu bekerja.

Dilansir dari Indeed, berikut adalah beberapa contoh keuntungan yang diberikan dari sistem kerja shift.

Meningkat produktivitas

Shift kerja bisa membantu meningkatkan produktivitas kamu.

Setiap orang punya waktu tertentu di mana mereka merasa lebih fokus dan bisa bekerja lebih efisien.

Misalnya, kalau kamu lebih nyaman bekerja di malam hari, memilih shift malam bisa membantu kamu menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dan dengan lebih baik.

Sebaliknya, kalau kamu lebih produktif di siang hari, shift pagi atau sore bisa jadi pilihan yang tepat. Hal ini bisa membuat kamu semakin dipercaya oleh atasan dan rekan kerja, bahkan membuka peluang promosi.

Fleksibilitas waktu kerja

Salah satu keuntungan besar dari kerja shift adalah fleksibilitas dalam memilih waktu kerja.

Jika perusahaan menerapkan sistem shift yang fleksibel, kamu mungkin bisa memilih jam kerja yang paling cocok dengan rutinitas harianmu.

Selain itu, kamu bisa merencanakan perjalanan ke kantor dengan lebih nyaman, karena bisa menghindari macet atau keramaian pada jam-jam sibuk.

Work-life balance

Sistem shift juga membantu kamu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Dengan mengetahui kapan saja jadwal kerjamu, kamu bisa lebih mudah merencanakan waktu untuk hal-hal lain di luar pekerjaan, seperti belajar hal baru, quality time dengan keluarga, atau menjalani hobi.

Ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan tetap produktif di tempat kerja tanpa merasa kelelahan berlebihan.

Peluang kerja yang lebih besar

Sistem shift juga membuka lebih banyak peluang untuk bekerja.

Beberapa perusahaan menawarkan shift di luar jam kerja biasa, seperti malam atau dini hari.

Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan karena bisa melayani pelanggan 24 jam dan meningkatkan pendapatan.

Bagi kamu, ini berarti kesempatan untuk mendapatkan penghasilan lebih, karena biasanya bekerja di jam-jam ini akan dihargai lebih tinggi.

Kekurangan Sistem Shift Kerja

Meskipun sistem kerja shift memberikan berbagai keuntungan, ada juga bebrapa kekurangan yang perlu kamu waspadai.

Berikut kekurangan shift kerja yang dilansir dari PARIM.

Risiko kesehatan

Sistem kerja shift bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengatur waktu tidur dan aktivitas kita. Gangguan pada ritme ini dapat berujung pada masalah kesehatan dalam jangka panjang.

Untuk mengurangi dampaknya, penting untuk menjaga konsistensi tidur meskipun saat libur.

Menggunakan penutup mata atau mendengarkan suara penenang juga bisa membantu tidur lebih berkualitas, terutama setelah shift malam.

Kelelahan

Bergantian shift pagi, siang, dan malam dapat menyebabkan tingkat kelelahan yang tinggi. Kurangnya waktu istirahat yang memadai bisa berdampak pada fisik dan mental.

Tanpa cukup waktu untuk istirahat, kamu mungkin merasa mengantuk atau bahkan tertidur saat jam kerja, yang tentu saja bisa menurunkan kualitas kerja.

Kesulitan bersosialisasi

Shift kerja, terutama pada malam hari, dapat menyulitkan kamu untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman.

Jika mereka bekerja di pagi hari, sementara kamu bekerja pada shift malam, perbedaan jadwal ini bisa membuat waktu untuk berkumpul menjadi terbatas. Hal ini berpotensi membuatmu merasa kesepian.

Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan waktu luang dengan bijaksana. Luangkan waktu untuk bertemu dengan orang-orang terdekat, meskipun sebentar, agar hubungan sosial tetap terjaga.

Aturan Shift Kerja di Indonesia

Sejatinya, sistem shift tak diatur secara gamblang di undang-undang Indonesia. Akan tetapi, tetap ada batas yang harus diikuti oleh kantormu.

Batas yang dimaksud tertulis di Pasal 77 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK 13/2003). Pasal tersebut kemudian diperbarui di Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).

Berdasarkan aturan di atas, berikut ketentuan jam kerja yang bisa dipilih perusahaan:

  • kerja sehari 7 jam (jika masuk 6 hari seminggu)
  • kerja sehari 8 jam (jika masuk 5 hari seminggu)

Apa pun skema kerja pilihan kantormu, jumlah jam kerja dalam seminggu tak boleh lebih dari 40 jam. Kalau lebih dari itu, kerjamu akan dihitung lembur.

Jadi, seperti disimpulkan oleh Hukumonline, ketentuan jam kerja shift di Indonesia adalah:

  • Perusahaan boleh memilih dua skema shift:
    • kerja sehari maksimal 7 jam (jika masuk 6 hari seminggu).
    • kerja sehari maksimal 8 jam (jika masuk 5 hari seminggu).
  • Satu orang tak boleh bekerja selama lebih dari 40 jam seminggu.
  • Apabila durasi kerja lebih dari ketentuan, jam tersebut dihitung lembur.

Selain itu, ada ketentuan tambahan di Pasal 76 UUK 13/2003 yang tidak diubah oleh UU Cipta Kerja. Berikut rinciannya:

  • Ada pekerja yang tak boleh masuk antara pukul 23.00-07.00, yakni:
    • perempuan yang usianya <18 tahun
    • perempuan hamil (apabila dinyatakan berbahaya oleh dokter)
  • Pekerja perempuan yang masuk antara pukul 23.00-07.00 harus mendapat:
    • makanan dan minuman bergizi
    • fasilitas angkutan antar dan jemput
    • perusahaan harus menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja

Industri yang Menerapkan Shift Kerja

Seperti yang sudah Glints jelaskan, shift adalah sistem kerja milik perusahaan yang buka terus-menerus.

Nah, industri dari perusahaan tersebut juga diatur oleh pemerintah. Tepatnya, ketentuannya ada di Pasal 3 Keputusan Menaker Nomor KEP.233/MEN/2003 tentang Jenis dan Sifat Pekerjaan yang Dijalankan secara Terus Menerus.

Di sana, tertulis bahwa industri yang sistem kerjanya shift adalah:

  • pelayanan jasa kesehatan
  • pelayanan jasa transportasi
  • pelayanan jasa perbaikan alat transportasi
  • usaha pariwisata
  • jasa pos dan telekomunikasi
  • penyedia listrik, air bersih, serta bahan bakar minyak dan gas bumi
  • usaha swalayan, pusat perbelanjaan, dll.
  • media massa
  • pengamanan
  • lembaga konservasi
  • pekerjaan yang jika dihentikan mengganggu proses produksi, merusak bahan, dan termasuk pemeliharaan/perbaikan alat produksi

Daftar tersebut bisa diubah oleh Menteri Tenaga Kerja sesuai dengan perkembangan.

Baca Juga: Adakah Tunjangan atau Kompensasi Khusus bagi Pekerja Shift Malam?

Jenis-Jenis Shift Kerja

Ada beberapa sistem shift yang bisa diterapkan oleh kantormu, yakni:

Shift pagi-siang

Shift ini adalah jenis yang paling umum dan biasanya berlangsung dari pukul 8 pagi hingga 3 sore. Waktu kerja ini bisa berlaku selama seminggu penuh atau hanya pada hari Senin hingga Jumat.

Shift malam

Shift malam diterapkan pada perusahaan yang beroperasi 24 jam. Biasanya berlangsung dari pukul 8 malam hingga 3 pagi atau 11 malam hingga 7 pagi.

Contoh perusahaan yang menggunakan shift malam termasuk rumah sakit, media, kepolisian, call center, dan pemadam kebakaran.

Di beberapa perusahaan besar, shift malam dapat berupa rotating shift atau bergilir, di mana pekerja yang bekerja malam juga akan mendapat giliran bekerja pada shift siang.

Beberapa perusahaan bahkan memberikan hari libur sebelum dan sesudah shift malam. Shift malam juga bermanfaat bagi pekerja yang memiliki kegiatan lain di siang hari, seperti usaha pribadi atau studi.

Namun, shift malam bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan tidur dan kelelahan fisik dan mental, yang dialami sekitar 25-30% pekerja shift malam, menurut Sleep Foundation.

Shift panjang

Berbeda dengan lembur, shift panjang adalah penambahan jam kerja di luar jam kerja normal untuk mengejar target jangka panjang.

Biasanya, shift panjang menambah 2 jam kerja setiap harinya, sehingga total jam kerja bisa mencapai 10 jam per hari. Penghitungan upah untuk shift panjang biasanya setara dengan perhitungan upah lembur.

Shift fleksibel (flexitime)

Shift fleksibel memberikan kebebasan bagi karyawan untuk menentukan jam kerjanya sendiri.

Sistem ini banyak digunakan di perusahaan-perusahaan modern, seperti startup.

Jika jam kerja standar dimulai pukul 9 pagi, karyawan bisa memilih untuk mulai lebih awal atau lebih siang, misalnya pukul 8 pagi atau 10 pagi.

Biasanya, ada ketentuan jumlah jam kerja yang harus dipenuhi dalam sehari atau seminggu.

Beberapa perusahaan bahkan memberi kebebasan bagi karyawan untuk pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya, tanpa memperhatikan jumlah jam kerja yang telah dipenuhi.

Tips Menjaga Kesehatan saat Kerja Shift

Melansir Better Health Channel, peluang pekerja shift terkena masalah kesehatan lebih besar. Ada risiko kecelakaan kerja karena kelelahan, masalah pencernaan, obesitas, hingga penyakit jantung.

Walau begitu, tak perlu khawatir. Ada tips yang bisa kamu terapkan untuk menekan semua risiko itu. Beberapa tips sehat saat kerja shift itu adalah:

1. Jaga jadwal makanmu

Tips sehat saat kerja shift yang pertama adalah menjaga pola makan. Mengutip Chest Heart & Stroke Scotland, coba makan makanan utama sebelum shift-mu dimulai.

Saat istirahat di tengah shift, coba konsumsi makanan yang lebih ringan. Ini bisa mencegah munculnya gas di saluran pencernaanmu. Pilihlah sup, salad, atau roti sandwich.

Setelah kerja, isi perutmu sebelum tidur. Dengan begitu, tidurmu bisa lebih nyenyak dan berkualitas.

Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas di Kantor dengan Konsumsi 6 Makanan Ini

2. Olahraga

ABC menuliskan, olahraga adalah kunci kesehatan selama kerja shift. Sehat yang dimaksud tak hanya secara fisik, lho. Olahraga juga bisa menjaga kesehatan mentalmu.

Kamu tak harus pergi ke gym atau mengangkat beban berat, kok. Coba pilih jalan kaki, bermain lompat tali, atau olahraga apa pun yang menurutmu mudah  dilakukan.

Sempatkan waktu sebelum atau setelah jam kerjamu, ya.

3. Tidur cukup

Melansir HSE UK, coba sebagian besar orang dewasa butuh tidur selama 7-8 jam sehari. Agar kebutuhan ini bisa terpenuhi, coba ikuti tips-tips di bawah ini:

  • tidurlah di ruangan yang gelap
  • matikan atau kecilkan volume HP-mu
  • jika bisa, atur suhu kamar hingga kamu merasa nyaman

Demikian penjelasan Glints soal shift kerja. Selain kebijakan yang satu ini, masih ada aturan ketenagakerjaan lain yang wajib kamu ketahui.

Apa saja hak cuti seorang pekerja? Berapa Upah Minimum yang berlaku di tempat kerjamu? Apa perbedaan antara pekerja kontrak dan tetap?

Penasaran dengan jawabannya? Tenang saja, kamu tak perlu mencari dan membaca undang-undang satu per satu.

Glints sudah merangkum berbagai kebijakan pemerintah dan menuliskannya di kategori Ketenagakerjaan Glints Blog. Yuk, baca semuanya secara gratis!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints Telegram Group Icon