Hati-hati Sebelum Membeli Saham, Pahami Dulu Kondisi Overbought

Diperbarui 10 Feb 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Memantau pasar saham butuh ketelitian. Ada banyak istilah yang perlu diketahui untuk memahami berbagai fenomena yang terjadi, salah satunya adalah overbought.

    Ketika saham disebut overbought, investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

    Penasaran apa alasannya?

    Yuk, ketahui lebih lanjut tentang overbought dalam saham di artikel Glints di bawah ini!

    Baca Juga: Coba 6 Aplikasi Saham Ini untuk Kamu yang Pemula

    Apa Itu Istilah Overbought dalam Saham?

    overbought adalah

    © Stern.nyu.edu

    Harga saham di pasar tentu tidak selalu stabil. Dalam hitungan detik saja, harganya bisa berubah seketika.

    Terkadang, pergerakan harga saham lambat, tetapi juga kadang cepat, baik naik maupun turun.

    Nah, akibat adanya fenomena seperti itu, salah satu istilah yang jadi cukup populer di kalangan investor disebut dengan overbought atau jenuh beli.

    Berdasarkan deskripsi Investopedia, overbought adalah istilah dalam saham yang diberikan pada sebuah sekuritas yang diperdagangkan dengan harga di atas nilai intrinsiknya.

    Menurut Okezone, ketika harga suatu saham terus menanjak secara signifikan, pada akhirnya ia akan mencapai suatu titik jenuh akibat terjadinya begitu banyak pembelian oleh para investor.

    Ketika terjadi overbought suatu saham di pasar, investor biasanya harus berhati-hati. Sebab, harganya akan disesuaikan lagi dalam waktu dekat.

    Teori ini tentu tidak dicetuskan begitu saja, tetapi berlandaskan analisis teknikal dan juga fundamental.

    Oleh sebab itu, overbought sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu fundamentally overbought (overbought secara fundamental) dan technically overbought (overbought secara teknikal).

    Fundamentally overbought

    Secara fundamental, sebuah saham dianggap overbought ketika price-earnings ratio (P/E ratio)-nya melebihi indeks relevan atau lebih tinggi dibanding rata-rata sektornya.

    Para investor cenderung menganggap saham ini overvalued dan menahan diri untuk tidak melakukan pembelian.

    Technically overbought

    Secara teknikal, ada beberapa indikator yang perlu diukur untuk menentukan apakah sebuah saham overbought atau tidak. 

    Biasanya, indikator yang digunakan untuk menilai saham overbought secara teknikal adalah harga terbaru, volume, dan momentum.

    Bollinger Bands merupakan salah satu indikator teknikal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi saham overbought.

    Ketika harga saham sudah melebihi dari batas atas Bollinger Bands, saham tersebut dinilai overbought.

    Baca Juga: Yuk Kenali 6 Keuntungan Investasi Saham Berikut Ini!

    Cara Menilai Apakah Suatu Saham Overbought

    overbought adalah

    © Refreshmentsystems.co.uk

    Selain secara fundamental dan teknikal, teknik yang sering digunakan untuk menilai overbought atau tidaknya suatu saham adalah dengan relative strength index (RSI).

    Pengukuran RSI dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    RSI = 100-100(1+RS)

    RS adalah nilai rata-rata rasio pergerakan ke atas dan ke bawah saham dalam jangka waktu tertentu.

    Hasil perhitungan RSI di atas 70 bisa diartikan bahwa saham itu overbought.

    Dengan begitu, pasar harus segera mengatur ulang harganya secepat mungkin.

    Sementara, jika nilainya di bawah 30, saham tersebut dinilai oversold, yaitu kondisi kebalikan dari overbought.

    Strategi saat Saham Overbought

    Overbought dalam saham sederhananya adalah dasar yang digunakan untuk membantu investor membuat keputusan dalam berinvestasi.

    Saham overbought memang sering dianggap kurang baik untuk dibeli.

    Kondisi overbought juga bisa jadi sinyal bagi pelaku saham untuk melakukan penjualan karena harganya sedang tinggi.

    Akan tetapi, YP Investors berpendapat bahwa lebih baik menahan saham yang dimiliki dan terus memantau pergerakan pasar.

    Saat terjadi overbought, biasanya koreksi harga akan segera terjadi.

    Untuk menghindari kerugian, lebih baik tidak melakukan penjualan ataupun pembelian.

    Akan tetapi, keputusan akhir mengenai jual-beli tetap ada di tangan masing-masing individu.

    Pasalnya, setiap orang memiliki pertimbangannya sendiri-sendiri.

    Baca Juga: Intip 7 Situs Simulasi Jual-beli Saham Ini agar Kamu Semakin Mahir

    Menurutmu, apakah saham overbought boleh dibeli?

    Apakah memang lebih baik menunggu kondisi pasar stabil sebelum melakukan aktivitas jual-beli saham kembali?

    Selain tentang topik pembahasan di atas, kamu bisa mendapatkan lebih banyak insight dan update seputar investasi saham dengan baca kumpulan artikel dari Glints, lho.

    Kamu bisa akses secara gratis dengan klik di sini, lho. Yuk, baca sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait