Retail Therapy: Mengenal Arti dan Beragam Manfaatnya

Tayang 04 Jul 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Boleh jadi, retail therapy adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan mood dan mengurangi stres.

    Saat ini, mungkin cukup banyak orang yang menjadikan aktivitas ini sebagai modal untuk penyemangat kerja. Apalagi jika mereka sedang dalam masa yang penuh dengan tekanan.

    Nah, dalam artikel ini, Glints akan membagi info mengenai apa sih retail therapy itu. Akan dibahas juga benefit apa saja yang bisa kamu dapatkan dari aktivitas belanja terapeutik ini.

    Jadi, langsung saja yuk kita mulai pembahasannya.

    Baca Juga: 5 Makanan Pembangkit Mood untuk Perbaiki Suasana Hati

    Apa Itu Retail Therapy?

    retail therapy adalah

    © Freepik.com

    Melansir dari WebMD, retail therapy adalah momen ketika kamu memutuskan untuk berbelanja yang tujuan utamanya untuk membuat diri merasa lebih baik.

    Sebuah studi menemukan bahwa 62% pembelanja mengaku kalau mereka melakukan aktivitas belanja untuk menghibur diri.

    Sementara itu, 28% pembelanja lainnya mengaku kalau mereka berbelanja sebagai upaya selebrasi atas momen tertentu.

    Menurut publikasi penelitian yang ditulis oleh A. Selin Atalay dan Margaret G. Meloy (2011), disimpulkan jika:

    • Aktivitas belanja yang tidak terencana bisa meringankan stres atau memperbaiki suasana hati yang sedang buruk.
    • Menahan keinginan berbelanja bisa menjadi mood booster untuk pihak-pihak yang sedang berupaya mengurangi kebiasaan belanja impulsifnya.
    • Retail therapy kebanyakan tidak menimbulkan efek negatif atau dampak buruk.
    • Peningkatan mood karena retail therapy diamati mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, terhitung dari dilakukannya aktivitas belanja.

    Kesimpulan penelitian di atas didukung juga dengan temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Scott I. Rick, Beatriz Pereira, dan Katherine A. Burson yang dipublikasi di tahun 2013.

    Penelitian tersebut menyatakan kalau retail therapy adalah sebuah aktivitas efektif yang mampu meningkatkan level mood yang sedang buruk.

    Lebih spesifiknya, mood buruk yang disebabkan oleh rasa sedih, stres, atau rasa cemas. Bukan mood buruk yang ditimbulkan oleh perasaan marah.

    Baca Juga: Benarkah Belanja Bisa Usir Stres? Ini Kata Ahli

    Manfaat Retail Therapy

    retail therapy adalah

    © Freepik.com

    Melansir sumber WebMD, ada lima poin yang menjadi benefit dari retail therapy. Benefit yang dimaksud antara lain adalah sebagai:

    1. Membantu kita mengontrol emosi

    Kesedihan sering dikaitkan sebagai sebuah perasaan yang tidak dapat kita kontrol.

    Para ahli menyatakan kalau aktivitas memilih ketika berbelanja bisa mengembalikan perasaan bahwa kita punya kuasa untuk mengontrol sejumlah pilihan yang ada dalam hidup.

    Hal tersebut disinyalir dapat merangsang upaya kita dalam mengontrol emosi, terutama emosi yang ditimbulkan oleh rasa sedih.

    Oh iya, jika kamu belum bisa melakukan retail therapy karena masih harus bekerja, kamu bisa menerapkan 9 tips mengendalikan emosi dari Glints ini.

    2. Membawa kebahagiaan

    Retail therapy bisa memberikan dampak emosional dan psikologis yang baik kepada pelakunya. Hal tersebut punya kaitan erat dengan produksi hormon dopamin dalam otak yang akan muncul saat kita berbelanja.

    3. Mendistraksi perasaan sedih

    Shopping bisa menjadi hal yang mendistraksi perasaan sedih yang kita alami. Menariknya, hal tersebut dapat berlaku baik untuk aktivitas belanja yang dilakukan secara online maupun offline.

    4. Interaksi sosial

    Jika kamu mengajak orang lain untuk menemanimu berlanja, maka momen tersebut bisa menjadi medium kamu untuk melakukan interaksi sosial.

    Bahkan, walaupun kamu berbelanja sendiri pun, aktivitas shopping masih bisa memiliki sisi-sisi interaksi dengan masyarakat, kok.

    Saat berbelanja, tentu kamu masih akan tetap berkomunikasi dengan penjual, bukan?

    5. Menghemat bisa menjadi terapi

    Ketika berbelanja, kita kerap membandingkan mana produk yang akan memberikan saving lebih banyak.

    Nah, melakukan penghematan semacam itu ternyata bisa melepaskan hormon dopamin yang bisa menjadi aspek terapeutik bagi pelakunya, lho.

    Baca Juga: 5 Kiat Mengatasi Bad Mood saat Bekerja agar Tetap Profesional

    Dari rangkuman singkat di atas, bisa disimpulkan kalau retail therapy adalah salah opsi yang dapat kita upayakan dalam mengelola stres.

    Selain itu, kita juga bisa membuat diri lebih bahagia dengan melakukannya. Mengingat berbelanja bisa menjadi aktivitas yang merangsang produksi dopamin dalam otak.

    Namun, agaknya penting bagi kita untuk tidak membelanjakan uang berlebihan apabila melakukan upaya ini.

    Pantau pengeluaranmu dari waktu ke waktu agar tidak jadi kecanduan, ya!

    Selain artikel ini, kamu bisa lho membaca artikel-artikel menarik lainnya seputar Work-life Balance yang sudah dipublikasi di Glints Blog.

    Tersedia banyak sekali tips yang siap untuk dipraktikkan dan beragam insight informatif yang bisa kamu jadikan acuan untuk menjaga keseimbangan urusan kerja dan pribadi.

    Jadi tunggu apa lagi? Langsung cek di sini untuk lihat beragam artikel menariknya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait