Menghadapi Rekan Kerja yang Keras Kepala? Pahami 10 Tips Ini!

Diperbarui 14 Feb 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Adakah cara yang tepat untuk menghadapi rekan kerja yang keras kepala? 

    Mungkin, rasanya apa pun yang kita sampaikan padanya akan ditolak mentah-mentah dan dianggap salah.

    Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan, tetaplah tenang.

    Nah, Glints sudah mengumpulkan beberapa tips untuk menghadapi dan berkomunikasi dengan rekan kerja berkarakter tak menyenangkan ini.

    Yuk, simak poin-poin di bawah ini.

    Baca Juga: 5 Tips Jitu Menghadapi Teman Kerja yang Defensif

    1. Pahami sudut pandang mereka

    Pertama-tama, hal yang perlu selalu diingat dalam menghadapi rekan kerja yang keras kepala adalah bahwa kamu tidak bisa mengubah watak mereka.

    Mengetahui cara bagaimana berinteraksi lebih baik dengan rekan kerja keras kepala bukan berarti kamu bisa mengatasi sifatnya ini.

    Selain itu, jangan juga merasa bertanggung jawab untuk membuat mereka berubah.

    Dilansir dari Lifehack, justru penting bagimu sebagai rekan kerja untuk memahami sudut pandang mereka agar bisa menghadapi sifat keras kepalanya lebih baik.

    2. Buat dirinya merasa menang

    Untuk menghadapi rekan kerja yang keras kepala, jangan merasa bahwa interaksi antara dirimu dengannya merupakan kompetisi yang harus dimenangkan.

    Lebih baik, buatlah rekan kerja keras kepala merasa menang. Ini berarti, kita harus mengalah.

    Dilansir dari I Am & Co, Dr. Ramani menyatakan bahwa orang-orang yang keras kepala adalah individu yang tidak fleksibel, mungkin tanpa mereka sadari.

    Mereka tidak terbuka untuk ide-ide baru dan perubahan yang mungkin bagus dalam karier. Justru, hal ini menghambat perkembangan diri mereka sendiri.

    Sebagai rekan kerja, kamu bisa coba untuk menyampaikan kekurangan dari sifat keras kepala ini dengan hati-hati.

    Buatlah mereka sadar bahwa kebebasan, kesempatan baru, dan hal-hal menarik dapat ditemukan dengan sedikit saja mencoba untuk mendengarkan orang lain.

    Tentunya, hal ini harus dilakukan hanya ketika kamu sudah berhasil membuatnya rileks dengan membiarkannya menang dalam pembicaraan.

    3. Jadi fleksibel

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rekan kerja keras kepala termasuk orang yang tidak fleksibel.

    Oleh karena itu, peran kita adalah menjadi teman yang justru fleksibel untuk mengimbanginnya.

    Memang, selalu setuju dengan apa yang mereka katakan bukanlah hal yang wajib.

    Arti dari fleksibel adalah menjadi orang yang mampu meluangkan waktu untuk mendengarkan apa yang mereka katakan, apa latar belakang pemikiran tersebut, dan memahami mereka alih-alih memaksakan kehendak pribadi.

    Jika memang dirinya mengatakan sesuatu yang benar atau menyampaikan ide bagus, maka terimalah dan jangan beradu argumen.

    4. Hindari adu pendapat

    Jika rekan kerja keras kepala tidak mau mendengarkan opinimu, tentu saja sulit untuk tidak merasa ingin berargumen dengannya.

    Akan tetapi, hal ini akan memperkeruh suasana.

    Sulit untuk menang menghadapi rekan kerja yang keras kepala, oleh karena itu hindari argumen dengannya sebisa mungkin.

    Cobalah untuk berstrategi dalam perbincangan dengannya agar tidak memicu kecenderungan defensif yang berakar dari watak keras kepalanya. 

    Hindari berkata, “Tidak, kamu salah,” ketika menyikapi pendapat yang diutarakan rekan kerjamu.

    Selalu perlakukan mereka dengan baik dan penuh hormat sebagaimana rekan kerja profesional lainnya.

    Carilah cara untuk menunjukkan bahwa ia memang melakukan kesalahan, lalu buatlah ia yakin bahwa pendapat yang kamu sampaikan justru benar tanpa terdengar menghakimi.

    Hal ini bisa sedikit melunakkan sifatnya saat berbicara denganmu.

    5. Bangun kepercayaan

    Sifat keras kepala adalah salah satu manifestasi dari ketakutan. Oleh karena itu, cara menghadapi rekan kerja yang keras kepala adalah dengan mendapatkan kepercayaannya.

    Jika kamu bisa menunjukkan bahwa tidak ada maksud untuk menghakimi mereka di lingkup kerja, rekan kerja yang keras kepala akan jadi lebih nyaman berkomunikasi denganmu.

    Menurut pakar, individu yang memiliki watak ini akan cenderung berpegangan pada hal yang mereka yakini atau ketahui akibat ketakutan yang sering dirasakan.

    Baca Juga: Kritik Konstruktif: 6 Cara dan 5 Contohnya

    6. Sampaikan pendapatmu dengan lebih tenang

    Salah satu hal yang harus kamu pelajari dalam menghadapi rekan kerja keras kepala adalah cara menyampaikan pendapat dengan lebih tenang.

    Orang yang keras kepala sering kali tidak bisa menerima pendapat atau masukan dari orang lain. Apalagi jika kamu mengatakannya dengan nada tinggi dan terkesan mengonfrontasi.

    Indeed menyarankan untuk menggunakan kalimat “menurut saya” atau kata ganti aku sehingga mereka lebih memahami perspektifmu.

    Jangan langsung menunjuk mereka dan menyalahkan apa yang dilakukannya, contohnya:

    Lebih baik, “Menurut saya jika kamu bersikap seperti itu, tim kamu tidak akan menyukainya”.

    Dibandingkan berkata, “Apa yang kamu lakukan pada tim kamu itu salah”.

    7. Fokus pada hubungan yang baik saja

    Jangan terlalu berfokus pada rekan kerja yang keras kepala, kamu bisa memberikan perhatian pada orang-orang yang berpengaruh positif saja.

    Selalu berusaha memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja bisa membuat kamu lebih bahagia di tempat kerja, lho.

    8. Membuat batas interaksi yang tidak perlu

    Membatasi interaksi yang tidak perlu dengan rekan kerja keras kepala adalah upaya yang baik untuk mengurangi konflik.

    Walaupun kamu merasa bisa mengatasi sikap mereka, saat istirahat atau makan siang, pergilah dengan rekan kerja yang lainnya.

    Saat kamu membatasi interaksi, kamu akan lebih tenang menghadapi mereka.

    9. Pahami hal yang membuat kamu terpengaruh

    Mengetahui trigger atau hal yang memengaruhi kamu saat menghadapi sifat keras kepala mereka mungkin sulit dilakukan.

    Namun, hal ini bisa menjadi peringatan sekaligus pertanda untuk kamu segera mengundurkan diri dari situasi tersebut.

    Teknik ini akan membuat kamu lebih tenang dan tidak ikut meledak-ledak. Selain itu, kamu juga bisa lebih fokus dan memberikan energi positif.

    10. Bicara pada atasan

    Master Class mengatakan jika perilaku rekan kerja sudah membuat kamu dan rekan-rekan lain tidak nyaman, coba bicarakan hal ini pada atasan secara profesional.

    Kamu juga bisa membicarakan hal ini kepada HR terlebih dahulu untuk kemudian bisa didiskusikan dan diselesaikan bersama.

    Baca Juga: Punya Rekan Kerja yang Toxic? Ini 7 Tips Menghadapinya

    Kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi rekan kerja dengan sifat tidak mudah ini. 

    Catat dan pahami tips-tips yang telah Glints berikan dan coba lakukan di kantor untuk temanmu yang butuh kelapangan dada ekstra ini, ya.

    Kamu juga bisa baca lebih lanjut seputar cara menghadapi rekan kerja.

    Glints sudah siapkan beragam artikel menarik yang bisa kamu temukan di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.2 / 5. Jumlah vote: 10

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait