RAB: Apa Itu, Fungsi, Manfaat, Contoh, Cara Membuat
Isi Artikel
Apabila kamu ingin merencanakan suatu proyek, acara, hingga bisnis, salah satu dokumen yang harus disiapkan adalah RAB atau rencana anggaran biaya. Tapi, apa itu maksudnya?
Adanya RAB dapat membantumu dalam merencanakan keuangan, mengelola biaya, hingga mengambil keputusan dengan lebih baik dan efektif.
Pelajari apa itu RAB, contoh, hingga cara membuatnya di artikel Glints berikut ini, yuk!
Apa Itu RAB?
Mengutip Chron, RAB atau rencana anggaran biaya adalah sebuah dokumen yang menjabarkan perkiraan dana yang perlu dikeluarkan untuk menyelenggarakan atau menjalankan suatu acara, bisnis, maupun proyek.
RAB menjelaskan beragam biaya mulai dari bahan baku yang akan dibeli, barang atau tempat yang akan disewa, hingga gaji untuk pekerja yang terlibat dalam suatu proyek, acara, maupun bisnis.
Oleh karena itu, RAB perlu disusun sebelum sebuah acara atau proyek dimulai.
Hal ini menjadikan RAB sebagai gambaran serta panduan dalam mengelola keuangan dan pengeluaran selama suatu proyek berjalan.
Fungsi RAB
Dari penjelasan di atas, bisa diketahui bahwa adanya RAB dapat memastikan suatu proyek berjalan lancar sambil memastikan keuanganmu tetap aman.
Hal ini karena rencana anggaran biaya memiliki beragam fungsi penting yang dapat membantu kelangsungan suatu proyek yang dijalankan.
Menyadur Investopedia, berikut adalah beberapa fungsi RAB yang penting untuk diketahui.
1. Patokan perencanaan keuangan
Fungsi pertama dari sebuah rencana anggaran biaya adalah menjadi patokan saat membuat perencanaan keuangan bagi sebuah acara atau proyek.
Dari RAB, kamu jadi bisa merencanakan keuangan maupun hal-hal lain yang harus disiapkan agar suatu proyek atau acara bisa berjalan secara efektif.
Tak hanya itu, kamu juga jadi tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan suatu proyek atau acara bisa berlangsung lancar hingga akhir.
2. Sebagai alat untuk mengontrol anggaran
Fungsi selanjutnya dari RAB adalah sebagai alat mengontrol anggaran.
Dalam RAB, kamu akan mengalokasikan berapa dana yang harus dikeluarkan bagi suatu hal untuk mendukung keberlangsungan suatu proyek.
Nah ketika proyek sudah berjalan, adanya RAB bisa membantumu memastikan dana yang dikeluarkan masih sesuai dengan rencanamu di awal.
Hal ini meminimalisir risiko terjadinya pengeluaran yang berlebihan yang berpotensi mengganggu kelancaran berjalannya suatu proyek.
3. Rujukan untuk mengambil keputusan
Fungsi lain dari sebuah rencana anggaran biaya adalah sebagai rujukan dalam mengambil keputusan dalam sebuah proyek.
Adanya rencana anggaran biaya dapat membantu seorang project manager menentukan apakah suatu proyek yang sedang dijalaninya bisa diteruskan atau dihentikan.
Tak hanya itu, RAB juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengelola budget terutama apabila ada hal-hal mendesak dalam keberlangsungan suatu proyek.
4. Membantumu lebih memahami pengeluaran yang dilakukan
Fungsi lain dari adanya RAB adalah membuatmu jadi lebih paham terhadap pengeluaran yang dilakukan untuk keberlangsungan suatu proyek.
Hal ini sangat penting terutama ketika kamu baru menjalankan sebuah proyek untuk pertama kalinya.
Adanya rencana anggaran biaya membuatmu jadi lebih tahu ke mana saja uangmu dikeluarkan untuk mendukung keberlangsungan suatu proyek.
Dengan begitu, kamu bisa memetakan serta membagi budget yang lebih efektif.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mempelajari dan menganalisis rencana anggaran biaya ini apabila akan menjalankan sebuah proyek baru di waktu yang akan datang.
Manfaat RAB
Menyusun rencana anggaran biaya tentunya memberi beragam manfaat yang bisa kamu dapatkan.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menyusun RAB mengutip Faster Capital.
1. Merencanakan keuangan dengan lebih baik
Salah satu manfaat dari membuat rencana anggaran biaya adalah membantumu merencanakan keuangan lebih baik lagi.
Hal ini karena RAB membuat daftar hal-hal yang memastikan sebuah proyek bisa berjalan lancar secara rinci, termasuk biayanya.
Dengan begitu, tak ada detail pengeluaran yang tertinggal dalam anggaran yang akan dialokasikan.
Kamu pun jadi bisa mengalokasikan dana dengan lebih efisien sehingga proyek dapat berjalan lancar.
2. Mengambil keputusan lebih mudah dan bijak
Manfaat lain dari adanya sebuah RAB adalah pengambilan keputusan yang lebih mudah dan bijak.
Dari RAB, kamu bisa tahu di bagian mana saja pengeluaran yang tergolong boros dan tidak efektif.
Hal ini membuatmu bisa menentukan tindakan apa yang cocok untuk mengatasi atau meminimalisir pengeluaran yang boros dan tidak efektif tersebut.
Tak hanya itu, kamu juga jadi terbantu dalam mengalokasikan dana ke berbagai hal yang membantu keberlangsungan proyek jadi lebih efektif.
3. Menjaga budget tetap aman
Manfaat selanjutnya dari sebuah rencana anggaran biaya adalah menjaga budget tetap aman. Hal ini sangat penting terlebih jika kamu melakukan sebuah proyek bagi perusahaan.
Adanya RAB memastikan keuangan perusahaan tetap berada di angka aman meski perlu mengeluarkan biaya demi keberlangsungan sebuah proyek.
Kamu juga akan terbantu dalam memprediksi ROI (return on investment) dari sebuah proyek yang dilakukan.
Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan apakah suatu proyek akan tetap dilanjutkan atau diberhentikan.
4. Mengendalikan pengeluaran
Mengendalikan pengeluaran saat berlangsungnya sebuah proyek adalah manfaat selanjutnya dari adanya sebuah RAB.
Dari RAB, kamu bisa membandingkan estimasi biaya dengan pengeluaran yang harus dilakukan ketika membeli suatu barang atau lainnya.
Hal ini membuatmu terhindar dari pengeluaran berlebihan ketika menjalankan suatu proyek.
Cara Membuat RAB
Setelah mengetahui apa saja fungsi dan manfaat sebuah RAB, penting juga bagimu untuk tahu cara membuatnya.
Menyadur Indeed, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat sebuah RAB.
1. Tentukan batasan dan sasaran
Cara pertama untuk membuat sebuah rencana anggaran biaya adalah dengan menentukan batasan dan sasarannya.
Maksudnya, pastikan kamu menyusun sebuah RAB untuk suatu proyek tertentu saja.
Tak hanya itu, jangan lupa juga untuk menentukan tujuan dari diberlangsungkannya sebuah proyek secara spesifik agar lebih mudah saat mengevaluasi RAB di kemudian hari.
2. Catat semua kemungkinan pengeluaran
Setelah menentukan batasan dan sasaran, catat seluruh kemungkinan pengeluaran yang membiayai keberlangsungan suatu proyek.
Masukkan seluruh biaya langsung dan tidak langsung yang terkait dengan kegiatan operasional proyek maupun tenaga fisiknya.
Pertimbangkan juga hal-hal lain seperti peralatan yang digunakan, gaji, dan sebagainya.
Apabila kamu melaksanakan proyek bersama tim, tak ada salahnya untuk mengecek kembali seluruh daftar biaya yang terkait sebelum menyusun RAB.
3. Masukkan jumlah biaya yang diketahui
Langkah selanjutnya dalam menyusun RAB adalah memasukkan jumlah biaya yang diketahui besarannya atau biasa disebut fixed cost.
Fixed cost adalah hal-hal membantu keberlangsungan suatu proyek yang besaran harganya sudah pasti, seperti biaya sewa hingga gaji pekerja.
Kamu bisa menentukan besarannya dengan melihat laporan keuangan dari bulan atau tahun lalu untuk membantumu menemukan biaya fixed cost.
4. Kumpulkan data untuk biaya yang belum diketahui besaran pastinya
Tentunya, masih ada biaya lain yang besarannya dapat berubah seperti bahan baku.
Nah, kamu bisa melakukan riset dan mengumpulkan data untuk membuat estimasi biaya dari hal-hal tersebut di dalam RAB-mu.
5. Jumlahkan keseluruhan biaya
Setelah diketahui seluruh estimasi harga untuk hal-hal yang dibutuhkan demi keberlangsungan sebuah proyek, jumlahkan keseluruhannya.
Dari sini, kamu bisa tahu berapa dana yang perlu disiapkan agar sebuah proyek dapat terlaksana dengan baik.
6. Tentukan dan pertimbangkan prioritas
Jika ternyata RAB-mu melebihi budget yang tersedia, atur ulang prioritas bagi setiap hal yang dibutuhkan.
Kamu bisa mempertimbangkan apakah suatu pengeluaran dapat berpengaruh pada kualitas atau tujuan proyek.
Apabila jawabannya adalah iya, kamu perlu mengatur ulang RAB-mu atau mencari sumber dana tambahan.
7. Sampaikan RAB ke pihak terkait
Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menyampaikan RAB ke pihak terkait seperti manajemen atau bagian keuangan perusahaan.
Hal ini agar kamu bisa mendapatkan persetujuan pencairan dana dari perusahaan dan proyekmu dapat berjalan sesuai rencana.
8. Pantau dan evaluasi RAB
Ketika proyek sudah berjalan, pastikan kamu selalu memantau dan mengevaluasinya.
Hal ini agar kamu bisa membandingkan apakah biaya asli sudah sesuai dengan apa yang dicantumkan di rencana anggaran biaya.
Melakukan pemantauan juga memastikan bahwa pengeluaran yang dilakukan masih berada dalam batas wajar dan sesuai dengan RAB yang disusun.
Contoh RAB
Berikut adalah contoh RAB sederhana dari Glints yang bisa kamu jadikan referensi apabila ingin membuatnya nanti.
Itu adalah paparan singkat seputar apa itu RAB, fungsi, manfaat, cara membuat, hingga contoh yang bisa kamu pelajari.
Intinya, kamu perlu menyusun RAB sebelum menyelenggarakan sebuah acara atau proyek untuk memastikan biaya dapat digunakan secara efektif serta efisien.
Selain paparan di atas, kamu bisa mendapatkan lebih banyak informasi sejenis dengan baca kumpulan artikel kategori Kehidupan Profesional yang ada di Glints Blog.
Ada beragam artikel yang membahas berbagai macam topik mulai dari hal-hal yang berkaitan seputar ketenagakerjaan, mengatur keuangan, hingga tren di bidang-bidang industri.
Menarik bukan? Klik di sini sekarang untuk baca dan akses ragam artikelnya secara gratis!