5 Proses dan Etika Reimbursement di Dunia Kerja

Diperbarui 19 Jan 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Sebagai pekerja kamu pasti pernah mendengar istilah reimbursement. Nah, seperti apa sih proses dan etika dalam mengajukan reimbursement?

    Terkadang karyawan harus membayar sesuatu untuk keperluan bisnis terlebih dahulu menggunakan uang pribadinya.

    Dengan begitu, nantinya perusahaan akan menggantikan uang tersebut lewat reimbursement.

    Terlepas dari itu, mungkin kamu masih belum paham mengenai proses dan etika dalam mengajukannya.

    Kira-kira seperti apa sih cara mengajukannya dengan benar? Jangan khawatir, berikut adalah rangkuman Glints untukmu seputar proses dan etika ketika kamu ingin reimburse.

    Proses dan Etika Reimbursement

    1. Pahami prosedur perusahaan yang berlaku

    proses dan etika reimbursement

    © Freepik.com

    Dilansir dari Investopedia, banyak perusahaan yang memiliki kebijakannya masing-masing dalam mengatur waktu bagi karyawannya untuk mengajukan proses reimbursement.

    Oleh karena itu, proses dan etika yang benar ketika mengajukan reimbursement adalah dengan mengetahui ketentuan yang berlaku di perusahaanmu.

    Apabila perusahaan di tempatmu menetapkan tenggat proses reimbursement, segera tindak lanjuti prosesnya.

    Jangan sampai kamu melewatkan tenggat tersebut karena berpotensi membuat uangmu hangus dan tidak diganti oleh perusahaan.

    Selain ketentuan waktu, pahami juga ketentuan lainnya seperti berapa besaran jumlah maksimalnya, apa saja yang bisa di-reimburse, dan sebagainya.

    Jangan lupa untuk mengetahui proses pengajuan reimbursement yang ditetapkan oleh perusahaanmu, apakah harus mengisi formulir terlebih dahulu atau seperti apa.

    Hal tersebut penting untuk dipahami agar kamu tidak salah dalam mengajukan proses reimbursement.

    Baca Juga: Koperasi Karyawan: Pengertian dan Manfaatnya Bagi Para Pekerja

    2. Persiapkan bukti pembayaran

    proses dan etika reimbursement

    © Freepik.com

    Proses dan etika mengajukan reimbursement selanjutnya adalah dengan menyimpan dan mempersiapkan bukti pembayaran.

    Sebagian orang terkadang lupa untuk menyimpan bukti pembayaran dari pengeluaran yang telah dikeluarkan untuk keperluan bisnis perusahaan.

    Hal tersebut adalah salah satu penyebab ditolaknya pengajuan reimburse ke perusahaan karena tidak ada bukti nyata terkait pengeluaran tersebut.

    Oleh karena itu, penting untuk menyimpan bukti pembayaran langsung setelah kamu melakukan transaksi. Setelah itu, kumpulkan di satu tempat agar dapat dicari dengan mudah.

    Biasanya bukti pembayaran yang diperlukan berupa kuitansi, invoice, screenshot, dan sebagainya.

    Jangan lupa untuk memastikan bahwa tanggal transaksi, jumlah transaksi terlihat jelas dalam bukti tersebut.

    3. Cek kembali pengajuanmu

    © Freepik.com

    Hal yang perlu diingat ketika mengajukan reimbursement adalah jangan terburu-buru.

    Maksudnya adalah, ketika mengajukan reimburse ke perusahaan, usahakan untuk mengeceknya kembali apakah ada yang kurang atau justru ada yang berlebih.

    Proses dan etika yang tepat saat mengajukan reimbursement adalah dengan tidak melakukan kecurangan di dalamnya. Sebab, perusahaan jelas akan mengetahui hal tersebut.

    Apabila hal tersebut diketahui pihak kantor, akan berakibat fatal terhadap kariermu ke depannya.

    Baca Juga: Kenali Metode Debt Snowball untuk Melunasi Utang

    4. Segera ajukan reimbursement

    © Freepik.com

    Setelah melakukan pengecekan serta mengetahui tenggat waktu pengajuan reimbursement, proses dan etika yang tepat adalah dengan segera mengajukannya.

    Manfaat yang didapatkan dengan mengajukan reimburse sesegera mungkin adalah bukti pembayaranmu yang bisa diamankan dengan cepat.

    Selain itu, hal ini juga lebih memudahkan perusahaan dalam memproses reimbursement yang datang.

    Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing dalam memproses reimbursement.

    Secara khusus, dilansir dari Spendesk, ada beberapa perusahaan yang sudah menggunakan aplikasi untuk karyawannya agar dapat melakukan proses klaim reimbursement.

    Dengan begitu, kamu bisa memberikan bukti pembayaran berupa foto ataupun screenshot sehingga tidak perlu repot mencari-cari bukti pembayaran.

    5. Cek uang yang diterima

    proses dan etika reimbursement

    © Freepik.com

    Setelah proses pengajuan reimburse diterima perusahaan, langkah selanjutnya adalah mengecek kembali uang yang kamu terima.

    Apabila jumlahnya kurang, kamu dapat mengajukannya kembali dengan beberapa prosedur yang berlaku.

    Oleh karena itu, tanyakan terlebih dahulu mengenai kekurangan jumlah uang reimburse tersebut.

    Setelah itu, ajukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.

    Baca Juga: Ingin Atur Keuangan saat New Normal? Perhatikan 4 Hal Ini

    Itu adalah penjelasan mengenai proses dan etika dalam mengajukan reimbursement.

    Hal penting yang harus diperhatikan ketika ingin reimburse adalah dengan selalu memahami kebijakan yang ditetapkan perusahaan.

    Karena, proses pengajuan reimbursement di setiap perusahaan berbeda-beda.

    Setelah proses reimbursement berhasil, apa yang harus kamu lakukan dengan uang tersebut?

    Nah, supaya tidak kebingungan, yuk, baca ragam artikel kategori Finansial di Glints Blog. Di sana, ada beragam tips dan trik untuk mengatur keuanganmu, lho.

    Tertarik? Yuk, klik di sini sekarang untuk menambah wawasan keuanganmu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait