Memahami Product Requirement Document dalam Desain Produk Beserta Isinya

Diperbarui 19 Apr 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Ketika membuat desain produk, tentu ada banyak komponen yang harus ada di dalamnya. Nah, product requirement document (PRD) adalah dokumen yang menyimpan semua data tersebut. 

    Lalu, apa saja sih isi dari PRD itu? Bentuknya seperti apa? 

    Jangan bingung, karena Glints akan menjelaskannya secara jelas untukmu.

    Setelah membaca artikel ini, kamu akan mengetahui apa itu product requirement document dan aspek penting di dalamnya.

    Disarikan dari Product Plan, Hygger.io, dan Actuation Consulting, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

    Apa Itu Product Requirement Document (PRD)?

    product requirement document adalah

    © Pexels.com

    Dalam proses desain produk, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. 

    Pertama adalah riset dan mencari pain points dari pelanggan, output untuk mengetahui apa yang dibutuhkan, dan masih banyak lagi sebelum akhirnya produk dirilis ke publik. 

    Sebelum berlanjut, pain points adalah permasalahan yang dialami oleh pelanggan, dan kamu harus mengembangkan desain produk yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut. 

    PRD masuk dalam tahap output, dibuat setelah menemukan solusi atas pain points yang ingin dikembangkan.

    Product requirement document itu sendiri adalah arsip yang digunakan dalam proses pengembangan desain produk.

    Di dalamnya, terdapat data seputar fungsionalitas, hasil yang diharapkan, dan persyaratan lain yang wajib dipenuhi agar produk bisa disempurnakan dan masuk ke tahap selanjutnya.

    Jadi, singkatnya, product requirement document adalah semacam checklist yang harus dipenuhi sebelum produk bisa masuk tahap uji coba dan dirilis ke user.

    Dokumen ini nantinya akan membantu product manager untuk mengatur proyek dan segala detailnya.

    Baca Juga: 8 Skill yang Harus Dimiliki Product Manager untuk Karier Lebih Mantap

    Supaya tugas mereka lebih mudah, memang dibutuhkan PRD yang lengkap, mendetail, dan berkualitas tinggi sebagai acuan sepanjang proyek.

    Aspek Penting dalam PRD

    product requirement document adalah

    © Unsplash.com

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak komponen yang harus ada di dalam sebuah PRD.

    Terdapat lima aspek utama dalam PRD, yaitu:

    1. Tujuan

    Fungsi utama product requirement document adalah untuk menjelaskan produk yang ingin dibuat, mulai dari tujuan sampai fitur dan fungsionalitasnya. 

    Maka dari itu, komponen utama yang harus ada di dalam dokumen ini adalah mengapa kamu ingin membuat produk ini beserta tujuan yang ingin dicapai.

    2. Fitur yang ada

    Aspek penting selanjutnya yang harus ada di product requirement document adalah penjelasan dari setiap fitur. 

    Bahkan, fitur paling kecil pun harus kamu beri penjelasannya agar pengembangan produk dapat dilakukan secara optimal.

    Berikan contoh atau gambaran yang sekiranya dapat mempermudah software developer dalam menjalankan tugasnya.

    Baca Juga: Ini Perbedaan Utama Software Engineer dan Software Developer

    3. UX flow

    PRD juga wajib memiliki catatan UX (user experience) flow, untuk menggambarkan workflow desain secara keseluruhan.

    Memang, mayoritas orang baru mengurus desain UX dari fitur-fitur di dalam situs setelah PRD disetujui. Akan tetapi, ada baiknya komponen ini dimasukkan terlebih dahulu.

    Dengan begitu, product manager bisa memastikan bahwa tujuan untuk peluncuran produk sudah terpenuhi.

    4. Persyaratan sistem atau lingkungan

    Komponen lain yang harus ada dalam product requirement document adalah persyaratan sistem atau lingkungan.

    Apakah produk ini nantinya akan dijalankan di sistem pengoperasian Windows, atau hanya di Safari dan Firefox saja?

    Apakah user bisa melakukan navigasi dengan satu jari dalam moda mobile?

    Dalam komponen ini, semua hal tersebut dipastikan sudah ada rincian dan kejelasannya.

    5. Asumsi, batasan, dan ketergantungan

    Komponen kelima adalah asumsi, batasan atau tantangan, dan juga ketergantungan yang ada. 

    Isi komponen ini dalam product requirement document adalah daftar perkiraan perilaku user, tantangan yang ada, dan elemen yang membuat desain produk fungsional. 

    Contoh elemen yang dimaksud adalah ketergantungan pada Google Maps untuk memberi arahan, ketika kamu membuat aplikasi untuk pejalan kaki, misalnya.

    Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Ini 3 Beda Pekerjaan Product Manager dan Product Owner

    Itu dia penjelasan lengkap seputar PRD dan aspek penting yang harus ada di dalamnya.

    Dapat disimpulkan bahwa product requirement document adalah semacam kunci yang bisa mempermudah proses desain produk jika benar-benar dilengkapi.

    Tak hanya mempermudah tim produk saja, PRD yang sangat lengkap dapat membantu tim sales dan marketing untuk membuat rencana di seputar produk tersebut. 

    Ingin belajar lebih lanjut tentang dunia desain produk? Kamu bisa coba mengikuti Glints ExpertClass yang ada setiap minggunya. 

    Glints ExpertClass adalah kelas yang dibawakan oleh ahli di bidang produk, sehingga kamu bisa menambah pengetahuan baru di bidang ini.

    Tunggu apa lagi? Cari kelas produk yang ingin diikuti dan jangan sampai ketinggalan kesempatan untuk belajar langsung dari ahlinya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 18

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait