Ini Perbedaan Utama Software Engineer dan Software Developer

Diperbarui 30 Jan 2024 - Dibaca 5 mnt

Ketika bekerja di sektor IT, kamu bakal menemukan beberapa profesi terlihat sangat mirip. Tak jarang, karena kemiripannya, banyak orang yang menganggap keduanya sama saja. Salah satunya adalah terkait perbedaan software engineer dan software developer.

Bukan tanpa alasan banyak orang salah kaprah dengan menyamakan antara software engineer dan software developer.

Tak jarang, penggunaan istilah keduanya sering dibolak-balik. Apalagi, kedua profesi ini memang sama-sama memiliki tanggung jawab dalam membangun software.

Padahal, perbedaan software engineer dan software developer itu bisa terlihat setelah kamu mengenal keduanya, lho! Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Perbedaan Software Engineer dan Software Developer

perbedaan software engineer dan software developer

© Glints

Secara umum, orang awam memang bakal kesulitan melihat perbedaan software engineer dan software developer.

Namun, bagi para profesional IT, kedua profesi ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang jauh berbeda. Oleh karena itu, penggunaan istilah keduanya tidak bisa digunakan secara bersamaan.

Nah, Fullstack Academy memberikan penjelasan perbedaan antara software engineer dan software developer secara gamblang.

Mereka menyebut software engineer layaknya seorang arsitek, sementara itu software developer berperan sebagai tukang kayunya.

Keduanya punya tanggung jawab berbeda, tetapi punya keterkaitan yang erat.

Baca Juga: 3 Tips Menulis CV untuk Software Engineer

Dalam praktiknya, software engineer menggunakan konsep engineering dalam merancang sebuah software sehingga sesuai dengan kebutuhan user.

Tanggung jawab software engineer sangat luas, mencakup tujuh fase software development life cycle (SDLC).

Sementara itu, lingkup kerja dari software developer jauh lebih kecil dibanding software engineer.

Seorang software developer memiliki peran penting untuk bisa membangun software sebaik-baiknya.

Selain itu, keterlibatan software developer dalam proses pengembangan software juga hanya terbatas pada proyek tertentu.

Jadi sederhananya seorang software engineer akan merancang seperti apa software yang mau dibangun. Setelah rancangan selesai, yang akan membangun adalah software developer.

Skill, Tugas, dan Tanggung Jawab Software Engineer

Software engineer harus memiliki kemampuan untuk mengelola sistem yang kompleks. Tak jarang, kamu juga bakal berperan sebagai seorang konsultan, team leader, ataupun bekerja secara individu dalam berbagai jenis proyek.

Untuk menjadi seorang software engineer, kamu perlu melengkapi diri dengan beberapa kemampuan, di antaranya:

  • Memiliki keahlian teknis dalam proses pengembangan software yang disertai pengalaman luas dalam berbagai proyek.
  • Punya kapabilitas dalam melakukan pengujian otomatis menggunakan beragam jenis tool.
  • Mempunyai pengetahuan terhadap beragam jenis bahasa pemrograman, termasuk di antaranya adalah C/C++.
  • Tahu cara membangun dan merawat arsitektur IT, penyimpanan data dalam skala besar, serta sistem berbasis cloud.
  • Punya kemampuan untuk bisa bekerja secara efektif
  • Memiliki kemampuan dalam melakukan analisis, desain, serta pengembangan sebuah program software.
Baca Juga: 7 Pertanyaan Interview Kerja untuk Posisi Software Engineer

Selanjutnya, ada beberapa tugas penting yang menjadi tanggung jawab dari seorang software engineer. Di antaranya:

  • Melakukan riset, mendesain, mengembangkan, melakukan pengujian, serta memelihara software
  • Komunikasi dengan klien atau konsumen berkaitan dengan desain serta spesifikasi software
  • Menganalisis kebutuhan user dan melakukan assessment terkait requirement dari software yang tengah ditangani, termasuk di antaranya terkait dana/waktu serta kelayakan desain
  • Melakukan koordinasi dengan berbagai tim lain dalam upaya memberi dukungan teknis serta sebagai bagian dari proses pengembangan produk

Skill, Tugas, dan Tanggung Jawab Software Developer

Sementara itu, seorang software developer harus memiliki kemampuan dalam membangun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan.

Kamu tidak hanya perlu melengkapi diri dengan pengetahuan coding, tetapi juga menilai sebuah sistem, memiliki ide dalam upaya pengembangan software, dan melakukan kolaborasi dengan user, desainer, serta system analyst.

Dalam upaya menjalankan tugasnya, seorang software developer harus punya beberapa kemampuan seperti:

  • Familier dengan berbagai jenis bahasa pemrograman yang populer, seperti Python, C#, Java, serta C++.
  • Punya pengalaman menggunakan tool open source seperti GitHub.
  • Mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik.
  • Berorientasi pada hal detail, karena kesalahan kecil dalam proses pengembangan perangkat lunak bisa berakibat fatal.
  • Mampu memahami logika penggunaan kode bahasa pemrograman lain yang belum dikuasai.
Baca Juga: Mengenal Profesi Developer dan Peluang Kariernya di Indonesia

Dari uraian di atas, bisa dilihat bahwa seorang software engineer punya tugas penting dalam mengawasi proses pengembangan perangkat lunak, sementara software developer lebih fokus menciptakan program yang bisa bekerja dengan baik.

Buat kamu yang ingin mendapatkan update terbaru atau lowongan kerja software engineer dan software developer, yuk segera sign up di Glints!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 17

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Comments are closed.

Artikel Terkait